🎋 Tiga Puluh

872 125 57
                                    

Waktu berjalan seperti seharusnya. Semua yang dilalui juga berlalu begitu saja.

Yunseong tetap tinggal di rumahnya bersama kedua orang tuanya. Minkyu tetap menjadi sahabatnya yang cerewet dan Junho akan menjadi penasehat yang baik seperti tiga tahun yang lalu. Semua sama saja. Yang berbeda hanya satu yaitu ketidakhadiran Mini.

Ya. Mini.

Sekarang tidak ada lagi Mini yang akan menunggunya hingga ia bangun untuk ke sekolah. Tidak ada lagi Mini yang akan menguntitnya ke manapun ia pergi. Tidak ada lagi Mini yang akan membicarakan tentang apa yang tak sengaja ia dengar dan lihat selama ia menunggunya di sekolah. Intinya, tidak ada lagi Mini yang selalu mengganggunya.

"HWANG YUNSEONG?"

Yunseong mengumpat begitu saja saat suara teriakan Minkyu terdengar nyaring hingga ke kamarnya. Lelaki itu lalu menggerakan tangannya dan mulai membetulkan letak dasinya sebelum ia mengambil jas sekolahnya dan memakainya.

Saat ia sedang sibuk dengan jas sekolah itu, pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok Minkyu dan Junho yang telah menggunakan seragam yang sama dengannya. Ngomong-ngomong, Junho akan ikut sekolah dan semua urusan untuk itu sudah diurus sedemikian rupa sehingga ia bisa sekolah lagi.

"Gak ads Mini, gak ada yang nungguin lo pagi-pagi, ya, bang?" Junho mengajukan pertanyaan itu lebih dulu, membuat Minkyu yang baru akan menjatuhkan dirinya ke ranjang Yunseong jadi menatapnya heran..

"Lo ingat Mini?” tanya si Kim itu kemudian.

Junho mengangguk, lalu duduk lebih dulu, membuat Minkyu akhirnya melakukan gerakan yang sama, “Gue gak hilang ingatan kayak dia,” jawabnya kemudian.

"Berarti lo ingat gimana caranya pas lo jadi tukang matiin orang dong?" tanya Minkyu lagi.

Pertanyaan itu sukses membuat Junho memukul pelan kepala sahabatnya itu, "Apaan bangsat, bahasa lo, matiin orang? Kerjaan gue tuh cuma jemput terus nganterin jiwa orang yang udah keluar dari badannya.”

“Mulut lo ya, Jun,” komentar Yunseong acuh, “Katanya lo malaikat. Cih.”

“Ya emang gue malaikat, kan? Kak Sujeong noh bilang gue malaikat paling ganteng.”

Yunseong mencibir acuh setelah Junho selesai dengan ucapannya, sementara Minkyu langsung mengatakan hal lain, “Gue sebenernya penasaran sama kak Sujeong lo itu tuh. Cakep gak?”

"Cakeplah. Gue berani taruhan kalo lo liat dia, lo bakal lupain Wonjin."

"Berarti lo juga harus siap-siap kalah.”

“Iya, Jun. Kalah lo nanti, udah bucin dia.”

“Hilih, bangsat!”

"Btw, kapan kita berangkat nih? Gue udah penasaran ngeliat mukanya si Minju pas Minhee ke sekolah."

"Woy, gue juga,” sahut Junho antusias begitu mendengar ucapan Minkyu. Detik berikutnya, ia langsung beranjak dari duduknya dan bersiap untuk pergi karena Yunseong sendiri sudah mulai berjalan keluar kamar, “Gue sebenernya belum puas ngerjain dia dulu sama Mini.”









”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HUMAN OR GHOST || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang