masalah

27K 1.8K 29
                                    

Hy ,assalamualaikum guys, seneng deh bisa ketemu lagi ,aku harap ceritanya bisa bermanfaat yahh.

Jangan lupa like, vote, and comen yahh guys selamat membaca 😊

Sekarang haura sudah berada di depan pintu ia benar benar ragu untuk masuk bahkan hanya teman nya saja yang percaya, tidak dengan yang lain bahkan gus aska sekalipun, ia benar benar tidak menyangka bahwa seorang ustazah yang terkenal solehah dan lemah lembut melakukan hal se picik itu.

Tok

Tok

Tok

"assalamualaikum."ucap haura mengetuk pintu ragu .

"Waalaikumsalam."ucap umi mempersilahkan haura masuk ia benar benar tidak bisa melihat wajah umi haura terlalu takut .

Ketika sampai di dalam haura di minta duduk berhadapan dengan seseorang haura belum melihat siapa ketika haura mengangkat kepalanya..

"ayah ?bunda? Kalian..."ucap hura tidak percaya, huh entah apa yang akan terjadi pada haura ,di sana juga duduk ustazah afiyah.

"haura, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi di sini umi benar benar bingung."tanya umi pada haura lembut, sedangkan orangtuanya hanya diam

"haura juga bingung mi, semuanya terjadi begitu cepat, ustazah afiyah tiba tiba dateng nyerang haura, jatuhin semua barang, nampar dirinya sendiri, ngacak ngacak jilbabnya, terus bilang kalau gus aska itu cintanya cuman sama dia, haura juga ngak ngerti mi."ucap haura jujur tapi.

"kamu fikir saya orang gila haura nampar diri sendiri dan yang kamu bilang tadi, saya bener bener ngak akan ngelakuin itu haura, bisa tidak kamu jelaskan yang sebentar, jangan memfitnah saya seperti ini." ucap ustazah afiyah seolah terzolimi.

"mi haura ngak bohong emang itu kok yang terjadi, senakal nakal nya haura haura ngak pernah lukain orang cuman gara gara masalah yang ngak jelas."ucap haura membela diri.

"ra ayah ngak nyangka kamu kayak gini, bahkan ayah fikir setelah kurang lebih setengah tahun kamu di sini ayah fikir kamu udah berubah, ternyata?."ucap ayah pada haura itu benar benar menyakitkan baginya.

"ayah juga? Wahh bahkan orang yang paling haura percaya di dunia ini dari siapa pun, ayah ngak percaya sama haura?,haura ngak masalah yahh kalau seluruh orang ngak ada yang percaya tapi keluarga haura sendiri? Haura bener bener ngak nyangka."ucap haura sesegukan sambil berlari keluar, haura bingung harus bagaimana sekarang sudah dua kali ia mendengar kan perkataan seperti itu, bahkan keduanya orang yang haura sayang dan percaya ,aska dan ayah.

Haura bingung harus ke mana sekarang bahkan semua orang sudah memandangnya tidak baik, haura memutuskan untuk pergi ke kamar dan mengemasi beberapa barang barangnya.

"gue harus keluar dulu buat nenangin fikiran, ngak ada cara lain selain ini."ucap haura kemudian mengemasi beberapa barangnya ,hanya bebarapa ia akan kembali nanti entah kapan ,setelah mengemasi barangnya haura menulis surat untuk teman nya ,kemudian pergi ke suatu tempat.

Yahh di sinilah haura berdiri, tepat di belakan kamar si tukang fitnah, siapa lagi kalau bukan afiyah , kemudian haura memanjat dinding untuk masuk ke kamar afiyah.

"hy, ustazah tukang fitnah, udah cukup fitnah gue hah padahal gue ngak pernah tuhh nampar lohh."ucap hura terdengar seperti haura yang dulu.

"mau ngapain kamu hah?."tanya afiyah mundur ia benar benar tidak menyangka gadis di hadapan nya ini benar benar nekat.

"gue cuman ngak pengen kalau loh bohong kalau gue udah nampar loh, sekarang gue kabulin permintaan lu." ucap haura kemudian menampar afiyah tidak terlalu keras .

IMAM RAHASIAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang