Sekamar

35.4K 1.9K 27
                                    

Hy, hy, hy.

Assalamualaikum guys gimana udah kangen ngak nihh sama abang Aska dan neng Haura wkwk 😂😂

Emm guys aku juga pengen bilang nih sama kalian kalau di chapter ini ada kesalahan mohon kasih tau aku yahh supaya bisa aku koreksi soalnya Author juga baru belajar guys 🙏🙏

Aku butuh banget saran dan kritik dari kalian, dan jangan lupa vote nya yahh. Yaudah kuy baca, salam sayang Author 💞💞

Eh satu lagi aku mau bilang kalau beberapa part dibatas udah aku refisi, kalau mau di baca ulang silahkan tapi kalau enggak jua ga ngak papa.

"mas Haura minta maaf yahh, ini semua gara gara Haura."ucap Haura minta maaf pada Aska.

"tak apa haura, mungkin karena pertama kali makan, jadi gitu ,lagi pula bukan kamu kok yang suruh saya makan, emang saya aja yang pengen makan."ucap Aska mengusap kepala Haura.

Yah ketika selesai makan Aska langsung bergegas masuk kamar, pasalnya setelah makan sayur itu perut Aska jadi tidak enak.

"tapi beneran udah ngak papa kan?."tanya Haura pada Aska

"ngak, enggak usah khawatir saya tak apa."ucap Aska meyakinkan, sambil menarik Haura ke pelukan nya, seraya mengusap kepala Haura untuk menenagkan.

Entah mengapa Aska merasa sangat nyaman ketika memeluk Haura, begitupun dengan Haura ia merasa terlindungi jika bersama aska.

"emm mau dengar cerita yang saya baca tadi ngak sebelum kita tidur ."tanya Aska masih mengusap kepala Haura yang sudah tak mengenakan khimar nya, entah sejak kapan ia melepasnya.

Aska benar benar suka rambut Haura panjang dan bergelombang, sangat indah menurut Aska, itulah sebab nya Aska sangat senang ketika Haura sudah mengenakan khimar dengan baik.

"emm boleh."balas Haura seraya mengangkat kepalnya menatap Aska.

"jadi seperti ini ,ini tentang apakah yang paling penting itu barhijab hatinya, meskipun tak menutup aurat nya?; Dikutip dari buku, Mendidik Anak Perempuan dari Buaian hingga Pelaminan, karya Ishlahunnisa, jika ada anak yang menulis demikian, "Ummi, aku pernah mendengar orang bilang: 'Yang paling penting kan isi hatinya?! Atribut itu hanya sesuatu yang tampak dan tidak penting'," maka tanggapilah dengan: 

"Kepribadian model apa yang dimiliki perempuan yang berhias dan mempertontonkan aurat, sedangkan ia membangkitkan syahwat lawan jenis?! Kepribadian model apa yang dimiliki perempuan yang tidak berjilbab, sementara ia telah menentang perintah Allah?! Kepribadian yang benar muncul dan tampak pada lahir, dan baiknya niat tidak cukup, karena harus diikuti dengan benarnya perbuatan tersebut. Seandainya hati perempuan yang tidak berjilbab itu penuh dengan rasa takut kepada Allah, maka ia akan takut pada kemurkaan-Nya. 

Seandainya hati perempuan yang tidak berjilbab itu penuh dengan rasa cinta kepada Allah, maka ia akan segera melaksanakan perintah-Nya. Seandainya hati perempuan yang tidak berhijab itu cinta kepada Rasulullah dan menyukai perintahnya, maka ia akan segera memakai hijab. 

Seandainya hati perempuan yang tidak berjilbab dipenuhi dengan rasa cinta kepada wanita salehah, tentu ia akan mengikuti mereka dan memakai jilbab. Apakah bisa dikatakan pada hati seperti ini bahwa kamu memiliki kepribadian?! Kepribadian macam apakah?!” 

Katakanlah kepada dirimu sendiri, "Keinginanku adalah ridha Allah, kebahagianku ada pada pearasaanku, dan perasaanku adalah ketika Allah ridha kepadaku, karena aku mengikuti petunjuk-Nya. Dengan Islam aku berusaha agar kebiasaanku yang buruk tidak menguasai dan menyetir tingkah lakuku".

IMAM RAHASIAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang