Kamu Cantik

26K 1.8K 91
                                    

Hy Hy ,assalamualaikum guys ketemu lagi kita wkwk.

Udah nunggu yahh?

Aku up lagi guys seneng ngak? 🎉🎉🎊🎊

Makasih yah yang udah suport sejauh ini 😭 aku terharu banget srius ✌,  kalian alasan aku buat terus lanjut cerita aku sampai sejauh Ini🙏

Lanjut yuk, tarik sis masi Mongko😂😂😂

Kuy lahh, lanjut.

"Dek kamu ke....astagfirullah pipi kamu kenapa Ra?."tanya Rey ketika melihat pipi Adiknya di balut oleh perban.

"hikss,.. Haura ngak papa kok hikss..bang."jawab Haura pada kakanya ,kemudian mereka memutuskan untuk membawa Haura ke rumah sakit.

Aska memutuskan diam saja, setidaknya mungkin Haura bisa tenang dulu bersama Rey, ia tidak masalah.

Setelah sampai di rumah sakit Haura langsung di tangani oleh tim medis.

"dengan keluarga pasien?."tanya salah satu perawat tersebut.

"iya Sus saya Suaminya."balas Aska.

"emm, Bapak bisa ikut kami ke ruangan Dokter biar di jelaskan di sana."tutur Perawat tersebut.

"owh baik Sus, boleh Kakak Ipar saya ikut?."tanya Aska, bagaimana pun Rey juga harus tau keadaan Adiknya.

"owh, silahkan Pak, mari."ucap Suster itu memimpin jalan.

Ketika sampai di ruang Dokter.

"begini Pak, kondisi pasien sebenarnya baik baik saja hanya beberapa luka lebam di badan tapi yang menghawatirkan itu di pipinya bukan karena lukanya, tapi berpengaruh pada mental Pasien, hal ini bisa mempengaruhi ke percayaan dirinya karena Pasien merupakan wanita, Pasien pasti enggan memperlihatkan wajahnya ,ada rasa malu tentu saja bagi wanita jika mengalami hal ini."tutur Dokter menjelaskan pada Aska dan Rey mengenai keadaan Haura.

"jadi apa yang harus kami lakukan dok? ,lukanya bisa sembuh kan?."tanya Aska pada Dokter tersebut.

"emm begini Pak jika Pasien belum ingin memperlihatkan wajahnya, jangan di paksa yah, bapak hanya perlu memberikan pengertian dan terutama suport untuk meningkatkan kepercayaan diri Pasien, dan ini yang paling penting, jangan memperlihatkan sikap seolah olah bapak kasihan pada pasien karena itu juga dapat mempengaruhi mentalnya. "jelas Dokter ini.

"dan mengenai penyembuhan Insya Allah bisa Pak hanya saja mungkin bekas nya yang lama hilang, tapi jika ingin mempercepat penghilangan bekasnya nanti saya hubungi dokter ahli kulit untuk berkonsultasi jika bapak ingin."lanjut sang Dokter.

"saya setuju Dok, tolong segera hubungi Dokter kulit itu yah Dok, berapapun saya bayar asal kan Adik saya baik baik aja."tutur Rey pada Dokter.

"baik pak akan segera kami konsultasikan nanti."balas Dokter tersebut.

Kemudian meninggalkan ruangan Dokter , dan menuju ke ruang inap Haura.

"Assalamualaikum."ucap Aska mengetuk pintu ruangan Haura, sedangkan Rey meninghalkan mereka berdua.

"Waalaikumsalam."gumam Haura pelan mengalihkan pandangan nya, dan menyembunyikan wajahnya.

"Ra.....,bagai mana keadaan mu?."tanya Aska lirih, andaikan saja ia bisa menggantikan posisi Haura saat ini, ia benar benar tidak tega melihat Haura, Haura yang ia kenal selalu ceriah walaupun terkena masalah ia akan selalu kuat tapi sekarang?

Haura tetap saja diam tak bergeming entah apa yang di fikirkan nya saat ini.

"Ra, boleh minta tolong ngak?, pijetin tangan Mas dong, sakit nih."ucap Aska ia ingin melihat bagaimana respon Haura ketika melihat lengan nya nanti.

IMAM RAHASIAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang