Jenewa, Swiss. 07.00 p.m.
Nisa dan Debran melangkah keluar dari lift privat yang berada di dalam hotel.
Semua mata tertuju padanya saat mereka berdua tiba di lobi hotel.
Rupanya penampilan Nisa membuat semua yang melihatnya terpukau.
Bagaimana tidak, Nisa menggunakan dress panjang hingga mata kaki dengan potongan Sabrina dan belahannya hingga tengah paha hingga paha mulusnya terexpose.
Dress merah yang dipadupadankan dengan high heels hasil rancangan desainer favoritnya, Christian Louboutin yang mempunyai ciri khas dengan sol merah di setiap desainnya melekat indah di kaki jenjangnya.
Hingga semua orang yang melihatnya pun akan menyadari jika Nisa adalah seorang konglomerat alias high social.
Tak sedikit yang tak mengenalnya, karena wajah keluarga Brawijaya sering wara-wiri di media Internasional sebagai pengusaha sukses dengan memimpin Brawijaga Group yang kepopulerannya membumbung tinggi bak sebuah kerajaan bisnis yang dinaunginya.
Untuk menyempurnakan penampilannya, Nisa menenteng sebuah tas hasil rancangan desainer ternama, Hermes.
Tak main-main, tas Hermes yang ditenteng oleh Nisa saat ini adalah tas Hermes Birkin dengan seri Himalaya berwarna putih.
Tas termahal di dunia ini terbuat dari kulit buaya Albino dan dilengkapi dengan perak 18 karat dan 200 lebih berlian.
Harga tas Hermes Himalaya Birkin ini pun cukup fantastis, menembus angka 7,1 miliar.
Begitu fantastis, bukan?
Namun itulah Nisa, dengan uang dan kekuasaannya dia mendapatkan semua apa yang dinginkannya.
Segalanya!
Kecuali satu hal, cinta.
Bahkan tas mewah nan glamour yang menjadi pusat perhatian orang-orang setelah melihatnya itu merupakan tas incaran para pesohor dan artis papan atas.
Namun, dengan mudahnya Nisa mendapatkannya.
Dengan anggunnya Nisa berjalan sambil menggandeng Debran yan tak kalah memukaunya.
Dia menggunakan dalaman kemeja putih dengan setelan berwarna biru tua hasil rancangan desainer ternama, Armani.
Tatanan rambutnya pun semakin rapi dengan tambahan gel pomade hingga membuat para wanita-wanita muda menatapnya seolah ingin memilikinya.
Tak sedikit dari mereka tersenyum pada Debran seolah ingin memikatnya.
Namun nyali mereka semua seketika menciut dengan tatapan dingin Nisa yang begitu mengintimidasi.
Langkah mereka berdua terhenti tepat di pintu keluar hotel, dihadapan mereka telah terparkir sebuah mobil mobil mewah yang telah digunakan oleh Nisa ketika di bandara menuju ke hotel ini yakni Marcedes-Benz Maybach Exelero yang merupakan mobil termahal di dunia dengan menembus angka fantastis yaitu 100 miliar lebih.
“biar kak Debran yang bawa mobil, Alan.” Alan yang berada disisi mobil menyerahkan kunci mobil pada Debran seraya menatapnya dalam-dalam.
Namun tak seorang pun menyadarinya karena Nisa segera beranjak masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang setelah Alan membuka pintu untuknya.
Sementara Debran melingkari mobil dan beralih ke kursi kemudi, sejenak kemudian mobil meluncur di jalan raya dengan kecepatan sedang.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mobil berbelok ke sebuah bangunan yang cukup mewah.
“Crissier Restaurant”
Setelah memarkirkan mobil, mereka berdua memasuki restoran yang merupakan salah-satu restoran termahal di dunia.
Setelah masuk ke dalam restoran, pengunjung akan disuguhi dengan dekorasi interior yang begitu mewah di setiap perabotannya.
Restoran ini didominasi dengan warna putih di setiap sudutnya.
Beragam hidangan bakal disuguhkan mulai dari domba panggang, landak laut dan bebek dengan seharga US$ 375 atau 5.2 juta rupiah per orang.
Namun, karena Nisa merupakan pelanggan tetap jika sedang berada di Swiss, dia sudah dikenal oleh pemilik restoran ini.
Tak hanya itu, menu pilihannya pun sudah diketahui jika dia berada disini.
Setelah diarahkan oleh seorang waitress, keduanya duduk di sebuah kursi yang telah dipesannya terlebih dahulu alias reservation terlebih dahulu agar mendapatkan tempat sesuai keinginannya.
Nisa dan Debran duduk dengan saling berhadapan, hanya meja budar yang menjadi penghalang keduanya.
Seorang waitress menuangkan segelas air putih dan segelas wine pada keduanya.
Baru saja Nisa ingin mencoba wine di hadapannya, Debran langsung merebut gelas ditangannya dan meminumnya hingga tandas.
“aku enggak izinin kamu minum wine.” Nisa hanya mengerucutkan mulutnya, padahal dia sangat ingin menikmati wine dihadapannya yang terkenal begitu enak.
Dan itulah alasannya tak penah absen untuk datang kesini jika berada di Swiss.
Setidaknya dia mencoba wine yang begitu nikmat ini.
Wine yang menjadi salah-satu favoritnya, Chateau Lafite.
Wine yang terbuat dari kebun anggur terkenal di Prancis ini memiliki nama Chateu Lafite Rotschild.
Untuk dapat merasakan salah-satu wine termahal di dunia ini, Nisa harus merogoh kocek dalam-dalam karena harganya yang begitu fantastis yakni 2.1 miliyar.
Namun, rupanya kali ini dia tak dapat merasakannya karena orang dihadapannya tak mengizinkannya.
Entah kenapa juga dia mendengar ucapan Debran?
Padahal dia adalah orang yang tidak ingin keinginannya dihalangi, oleh siapa pun juga.
Termasuk keluarganya sendiri.
Tapi, semua itu terpatahkan dengan dirinya yang mematuhi ucapan Debran.
pria yang tengah menatapnya dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.
Tak berapa lama, pesanan khusus Nisa telah dihidangkan di atas meja.
Tak tanggung-tanggung, makanan pesanan putri konglomerat ini merupakan makanan termahal di dunia yakni Kavier berupa Beluga Cavier jenis Almas.
Kavier sendiri merupakan makanan yang terbuat dari telur ikan tertentu.
Harga Beluga Cavier bisa mencapai lima ratus juta lebih, hal ini dikarenakan seekor ikan Beluga membutuhkan waktu selama dua puluh tahun untuk bisa menjadi dewasa dan dapat menghasilkan telur.
Tak hanya harganya yang begitu fantastis untuk seukuran makanan, cara memakan Kavier juga tak sembarangan.
Kavier harus dimakan menggunakan sendok berbahan mutiara.
Hal ini dikarenakan sendok berbahan logam akan merusak citra rasa Kavier.
Nisa begitu perfect bukan, bahkan hanya untuk ukuran makan dia rela merogoh kantong dalam-dalam.
Karena baginya kesempurnaan dan kemewahan adalah yang paling penting.
🌼🌼🌼
Jiwa misqueeeenku meronta-ronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Cinta Dalam Harapan
Chick-LitDunianya runtuh, Tubuhnya rapuh, Pikirannya kacau, Hatinya pedih, Dia pun goyah. Itulah yang terjadi pada An-Nisa putri Brawijaya, seorang putri konglomerat sekaligus pewaris Brawijaya Group, hingga menyebabkan dirinya harus duduk di kursi roda sela...