#4

125 11 0
                                    

Sementara itu, keluarga Brawijaya dibuat kelimpungan dengan menghilangnya Nisa dari acara pertunangannya sendiri.

Terlebih lagi beberapa dari keluarga Arka mendesak untuk dipertemukan dengan calon anggota keluarga baru mereka.

Karena sebenarnya, Nisa belum berkenalan dengan keluarga besar Ananda Arka Kusumaningrat.

Hanya beberapa keluarga inti mereka yg sempat bertemu dengan calon pewaris Brawijaya Group.

Brawijaya berusaha menahan kegelisahannya saat tak menemukan Nisa kembali di tengah-tengah mereka.

“permisi pak, kami menerima laporan jika nona Nisa sudah tak berada di dalam hotel ini.” Smith selaku sekretaris pribadi Brawijaya menghampiri atasannya yang tengah bercengkrama dengan keluarga besar Arka.

“Smith, kenapa semua itu bisa terjadi?” bisik Brawijaya setelah mundur beberapa langkah dari kerumunan dan menghampiri atasannya yang tengah tertunduk.

Dia tak berani menatap sang Komisaris yang diyakininya sangat murka setelah mengetahui jika sang putri sudah pergi jauh dari pesta pertunangannya sendiri.

“maafkan kami, pak. Kami sudah lalai untuk menjaga nona Nisa.”

“baiklah semua sudah terjadi, kini yang harus kita jaga adalah jangan sampai media mengetahui kejadian ini. Bisa jatuh martabat keluarga Brawijaya jika ini semua tersiar ke media. Perintahkan kepada seluruh awak media untuk masuk ke dalam ruang conference, aku akan memberikan pernyataan resmi disana.” Perintah Brawijaya dengan kilat mata yang begitu menakutkan.

Bagaimana tidak, rencana yang telah dia susun dengan matang-matang hampir berantakan akibat ulah putrinya sendiri.

Padahal dia sudah menerka-nerka akan kepopuleran nama keluarga Brawijaya akan melambung tinggi setelah pertunangan kedua anak konglomerat ini.

Lebih tepatnya perjodohan bisnis antara dua anak konglomerat!

“segera perintahkan seluruh wartawan untuk masuk kedalam ruang conference, pak Komisaris akan memberikan pernyataan resminya. Jangan sampai ada yang mengetahui jika nona Nisa telah pergi dari hotel ini. Periksa satu persatu jika ada wartawan atau media lainnya yang sudah mengetahui tentang kabar nona Nisa, tutup mulut mereka sebanyak yang mereka mau. Paham!” perintah Smith pada Earpiece yang digunakannya agar dapat terhubung pada semua pengawal keluarga Brawijaya.

Para pengawal keamanan yang mendengar perintah sekretaris pribadi Brawijaya segera bergerak cepat untuk memulihkan suasana yang nampak awkward.

Bagaimana tidak, banyak wartawan yang ingin langsung mewawancarai sang empunya pesta, namun tak terlihat batang hidungnya sama sekali.

Namun, diantara semua pengawal keamanan yang tengah kelimpungan, leader Alpha team tak menghiraukan para anggota pengawal keamanan yang terus mencarinya.

“leader Alpha team.”

“leader Alpha team.”

Meskipun dia tetap mendengar pembicaraan mereka semua melalui Earpiece yang masih terpasang di telinganya.

“haruskah mereka melakukan semua sejauh ini? Apakah mereka tidak menyadari jika akan ada luka akibat perbuatan mereka?”

Revan memilih melepaskan Earpiece yang terpasang di telinganya dan meletakkannya di saku celananya.

Dia sudah terlalu muak dengan ini semua!

Revan memilih berjalan kaki setelah mengembalikan taxi ke sopir aslinya setelah memastikan jika atasannya berada di dalam bandara dengan selamat.

Serpihan Cinta Dalam HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang