💟 9 💟

1.2K 86 50
                                    

Warning : Tak bosan2nya aku mengingatkan banyak adegan dewasa, dimohon bijak okey 🙈🙈maklum kebucinan auto sudah level tinggi dan mohon maaf kalau typo ada di mana2...

Rowoon terlalu gelisah berdiri seorang diri di depan altar, berulang kali mata pria itu menatap ke arah pintu gereja tempat dia akan mengikat janji dengan Hyeyoon. Dia merasa waktu berjalan sangat lambat dan lama, bahkan terasa seperti berabad-abad ketika menunggu Hyeyoon melewati pintu tersebut. Berulang kali pria itu menarik nafas panjang, merasa was-was jika di detik terakhir gadis itu akan mengingkari janji dan membatalkan niat untuk menikah dengannya.

Akhirnya Rowoon bisa bernafas dengan lega saat melihat Hyeyoon dengan mantap berjalan mendekat ke arah altar. Dengan berani gadis itu berjalan ke arah Rowoon sendiri tanpa ada siapapun yang mengapitnya. Hyeyoon mengangkat kepalanya dengan anggun dan memandang tegak ke arah Rowoon.

Cantik, gadis mungil itu selalu cantik. Apalagi saat ini ketika dia memakai gaun pengantin pilihannya__ puji Rowoon.

Perlahan tangan Rowoon terulur ke arah Hyeyoon kemudian menariknya dengan sangat lembut agar gadis itu berdiri di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan tangan Rowoon terulur ke arah Hyeyoon kemudian menariknya dengan sangat lembut agar gadis itu berdiri di sampingnya. Hyeyoon menerima uluran tangan Rowoon sedikit enggan, bagaimana pun masih ada rasa gengsi yang memenuhi rongga pikirannya sehingga membuat gadis itu tetap memandang sebelah mata ke arah Rowoon.

Melalui ekor matanya gadis itu melirik ke arah Rowoon yang terlihat sangat tampan dengan balutan tuxedo putih, tapi dia memilih diam dan tak peduli akan penampilan pria itu, dia hanya menatap lurus ke wajah Rowoon dengan datar.

"Jangan bermuka seperti itu, cantik. Kamu bersikap seolah-olah aku yang memaksamu untuk menikahiku." bisik Rowoon gemas.

Hyeyoon tersenyum se-normal mungkin, baginya mungkin itu sebuah senyuman, tapi bagi orang lain yang melihat itu adalah sebuah ringisan. "Apakah aku harus bersikap senang dengan pernikahan ini?" jawabnya setengah berbisik pula.

Hyeyoon melangkahkan kaki berjalan bersama Rowoon ke atas altar untuk mengikat janji suci pernikahan mereka.

Rowoon mengangkat kedua jari tangan dan mulai bersumpah, tampak keseriusan dalam wajah pria itu ketika dia mengangkat sumpah suami istri. Begitupun dengan Hyeyoon, akan tetapi ada yang berbeda dari sumpah mereka, gadis itu terlihat setengah-setengah saat mengucapkan sumpahnya, dan hal tersebut membuat Rowoon gemas.

Saat pendeta mengumumkan mereka telah resmi menjadi suami istri dan menyuruh Rowoon mencium Hyeyoon, laki-laki tersebut langsung mencium dan melumat bibir gadis itu dengan penuh gairah.

"Lepaskan ciumanmu, Kim Rowoon-ssi." bisik Hyeyoon terkejut, matanya mengerjap dengan indah.

Rowoon tak menghiraukan permintaan Hyeyoon, pria itu tetap mencium Hyeyoon penuh gairah bahkan semakin memperdalam ciumannya.

Hyeyoon semakin jengah ketika mereka menjadi tontonan orang-orang, dan akhirnya gadis itu memutuskan menggigit bibir bawah Rowoon agar laki-laki itu menghentikan ciumannya.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang