Semangat

278 30 2
                                    

Ada satu hal yang tidak aku katakan pada member lainnya adalah kata-kata yang mengatakan bahwa aku tidak seharusnya berada di group ini karena aku tidak memiliki wajah cantik bahkan untuk standard seorang idola saja aku tidak masuk sama sekali, meskipun bukan hanya aku saja yang mengalami di mana Yerin juga dihujat dengan senyuman yang dibuat-buat dan masih banyak lagi yang menjadi bahan untuk menjatuhkan kami.

Aku tidak mau membebani mereka berlima karena aku ingin kita fokus dengan tampilan kita di televisi atau banyak tempat, bahkan setiap kita tampil aku selalu berada di belakang karena rasa tidak percaya diriku ini.

"Ayolah Yewon jangan dengarkan perkataan mereka semua karena kamu itu cute," ucap Eunha sambil mencubit pipiku.

"Kita hadapi bersama," sambung Yerin membuat aku menatapnya yang sedang tersenyum, meskipun aku tahu jika senyuman itu untuk menguatkan aku.

"Kita lalui bersama," sambung Yerin yang menarikku ke dalam pelukannya.

Aku membalas pelukan Yerin erat "Ya eonni kita hadapi bersama."

Tiba-tiba aku merasakan keempat member memeluk kami berdua untuk memberikan kekuatan bahwa kita akan saling membantu apa pun itu masalahnya.

"Sudah ayo kita latihan karena untuk comeback kali ini apabila lagu kita tidak diterima maka ini akan menjadi yang terakhir," ucap Sowon dengan nada sedih "Jadi kita harus tampilkan yang terbaik apa pun hasilnya nanti."

Kami berlatih dance baru yang cukup susah menurutku dan kali ini kami harus benar-benar tanpa lipsinc sama sekali, beberapa kali kami masih salah gerakan dan juga nada yang tidak tepat. Kami berlatih, berlatih dan berlatih untuk mendapatkan hasil yang sangat bagus dan tidak terlupakan.

Hari ini semua member sudah selesai dan bersiap untuk pulang ke dorm, tapi Sowon harus bertemu dengan CEO membuat kami harus menunggunya. Aku berpamitan pada yang lain untuk bermain piano karena sudah lama aku tidak memainkan alat musik itu, sedangkan keempat member lain sibuk dengan aktivitasnya sendiri.

Aku memainkan lagu kesukaan aku yaitu Alladin, aku sangat menyukai Disney jadi sudah pasti menyukai semua lagunya terutama. Terlalu asyik memainkan piano tidak menyadari seseorang yang memperhatikan aku, sampai aku mendengar tepuk tangan dengan cepat aku melihat sumber suara tersebut.

Aku menunduk begitu tahu siapa dia "Oppa sejak kapan di sana?" Aku menatap wajah Suga.

"Dari awal kamu main," jawab Suga sambil tersenyum "Mau main bersama?" Aku menatap bingung "Piano, ayo kita main bersama."

Suga duduk di sampingku yang langsung menatapku hanya diam dengan melalui bahasa isyarat akhirnya aku duduk di sebelahnya. Kita bermain piano bersama dan kali ini memainkan lagu debut kami, sedikit terkejut karena Suga hafal dengan lagu ini.

"Jangan pernah rendah diri karena setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing, jangan mendengarkan perkataan mereka karena mereka tidak mengenal bagaimana diri kita sebenarnya," ucap Suga menatapku membuat aku menatapnya "Semua perempuan cantik begitu juga kamu."

Perkataan Suga membuat wajahku memerah pasalnya baru kali ini aku dipuji pria lain selain appa dan oppa aku. Aku langsung menghilangkan pemikiran negatif itu karena pastinya Suga menganggap aku sebagai adiknya.

"Kamu harus bersyukur hidup di keluarga yang mendukung semua kegiatan" Aku menatap wajah Suga yang tampak sedih.

"Oppa," panggilku membuat Suga menatapku dan tersenyum "Kata-kata tadi dari mana? Oppa ambil dari kata-kata siapa?" pertanyaanku sukses membuat Suga cemberut dan aku langsung tertawa melihatnya.

"Kamu sudah berani ya melawan sunbae," ucap Suga dengan wajah datarnya.

"Maaf," ucapku tidak enak dan menunduk.

Idol (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang