Hanbin

171 24 2
                                    

Di saat kami mulai sibuk dengan aktivitas mendapatkan kabar tidak mengenakkan yaitu mengenai salah satu idol dari agensi lain, Yerin sangat mengenal idol satu ini dengan baik dan tidak percaya atas kenyataan yang ada.

Malam ini kami berkumpul di dorm aku, Yerin dan Yuju. Membuat aku terkejut adalah kehadiran Bangtan yang sudah duduk manis dengan Jungkook memakan camilan yang tersimpan di tempat rahasia.

"Bagaimana kamu temuin itu camilan?," tanyaku penasaran.

"Sowon Noona yang memberikan."

"Jangan terlalu pelit nanti kita ganti lebih mahal," aku menatap V tajam.

"Buktinya oppa tidak bawa apa pun untuk kami," V langsung terdiam membuat JHope tertawa.

Aku menatap Yerin yang masih membaca berita melalui ponsel sambil sesekali mengirim pesan yang aku yakini adalah kedua sahabatnya, Yerin memang seterbuka itu dengan mereka berdua sama seperti ke kami mungkin kadarnya berbeda. Kami sudah seperti saudara jadi lebih terbuka dibandingkan hanya teman, Yerin pernah berkata seperti itu di depanku dan Sinb karena bagaimana pun kami lah tempat untuk berpulang selain keluarga.

"Dia gak mungkin berbuat seperti itu," ucap Yerin tidak percaya dan sudah keberapa kali mengatakan hal tersebut.

"Beritanya sudah keluar seperti itu jadi untuk apa kamu menangis, lagi pula air matamu tidak berguna," ucapan V membuat semua menatap tajam.

"Hanbin memang pernah ingin memesan barang tersebut tapi tidak jadi," suara RM membuat kami menatapnya "wanita ini dulu pernah muncul bukan dan berkaitan dengan kalian."

Sowon mengangguk "tapi dia tidak lama karena langsung keluar dan kami kira debut di bawah naungan YG."

"Nama kalian masuk kembali sebagai berita," ucap Jimin "tapi publik sepertinya lebih membenci wanita ini daripada Hanbin."

"Jika aku mengalami hal yang sama seperti Hanbin lebih baik aku keluar dan para fans yang tahu bagaimana idolnya akan tidak percaya dan lebih mendukung apa yang Hanbin lakukan," ucap Yoongi "ini adalah langkah tepat yang diambil Hanbin."

Kami semua menatap Yoongi bingung, kata - kata yang keluar mengenai langkah tepat bukankah ini akan menjadi fans dari Hanbin dan Ikon sedih atas keputusannya.

"Oppa maksudnya?," aku memberanikan diri menatap Yoongi yang perlahan mendekatiku.

"Hanbin keluar dari Ikon untuk mencegah nama group ini menjadi hancur dan ini dilakukan untuk para member, nama Ikon sendiri dan juga penggemar mereka. Fans percaya Hanbin tidak seperti itu dan aku rasa kalian sebagai idol yang mengenal Hanbin juga percaya kalau dia tidak senekat itu, dengan semua pernyataan yang Hanbin katakan serta sikapnya selama ini dengan Hanbin keluar dukungan untuk dirinya dan juga Ikon akan semakin besar."

"Tapi bukankah gak ada leader nanti group gak tahu akan ke mana? Kita saja kalau gak ada Sowon Eonni dan digantikan Yerin Eonni makin kacau begitu juga kalian RM Oppa diganti Jin Oppa atau Yoongi Oppa," aku menatap mereka semua.

"Maksudnya apa kalau aku yang pegang kacau?," Yerin menatapku tajam yang diangguki Jin juga sedangkan Sowon dan RM tersenyum senang, tidak berbeda dengan yang lain.

Aku mengangkat bahu "auranya akan berbeda kalau bukan RM Oppa dan Sowon Eonni yang pegang, kita bayangkan saja Yerin Eonni yang gak pernah serius tiba - tiba jadi leader atau Jin Oppa yang narsis jadi leader dan Yoongi Oppa yang dingin jadi leader."

"Kamu kira kita gak mampu jadi leader?," suara Yoongi membuatku mengangkat bahu "buktinya aku bisa jadi produser," aku mencibir perkataan Yoongi "ekspresi apa itu."

Aku meninggalkan ruangan dan menuju dapur tidak menghiraukan teriakan Yoongi dan nada protes dari Jin, melihat bahan makanan yang ada sepertinya akan kurang memasak untuk yang lain. Pergerakan kecil membuat aku menatap sumber suara yang ternyata adalah Yuju dan Yerin.

"Eonni maaf tadi," aku menatap Yerin tidak enak dan Yerin hanya menggelengkan kepala lalu tersenyum.

Kami memasak bahan yang ada tanpa tahu bahan ini akan cukup atau tidak ketika nanti kami makan, para member Bangtan mempunyai perut yang besar untuk makan. Ketika memasak sesekali Yerin bercerita bagaimana Hanbin selama ini, memang Yerin lebih sering interaksi dengan Hanbin dibandingkan kami dan aku rasa Yerin adalah orang yang paling sedih dengan masalah yang Hanbin hadapi.

"Yewon, Seungkwan ngajak kita keluar untuk lihat Astro tampil," suara Sinb ketika kami menata makanan membuat semua menatap "sama Vernon juga dan gak tahu siapa lagi."

"Kalian perempuan sendirian?," tanya V menatap Sinb dan Sinb mengangguk tanpa ragu.

"Bagaimana bisa kalian keluar bersama pria?," ucap Jimin emosi "kalian harus membatasi bergaul dengan pria nanti akan muncul berita tidak enak tentang kalian."

"Oppa mereka hanya teman lagian kalau sama mereka kita lebih nyaman dan orang tidak berpikir kita berkencan," sahut Sinb.

"Tapi tetap bersama idol pria itu tidak baik," bantah V.

"Tenang oppa mereka berdua akan baik - baik saja dan ini bukan pertama kali keluar bersama seperti ini," sahut Sowon.

"APA!!."

Kami terkejut dengan teriakan Bangtan tentang kenyataan jika aku dan Sinb sering keluar bersama idol pria, aku tidak peduli dengan tanggapan orang lain yang terpenting aku dan orang dekat tidak memiliki masalah.

"Sedih baca surat ibunya Hanbin," suara Yerin memecah keheningan kami semua.

"Yerin," Sowon memeluk Yerin dari samping.

"Cewek ini sudah terlihat jelas kalau Hanbin hanya bertanya kenapa sekarang malah diperpanjang seolah Hanbin menggunakan obat tersebut," Jimin membaca artikel sambil menggelengkan kepala.

"Saham YG jatuh karena kasus ini meski sebelumnya kasus Burning Sun juga sudah jatuh dan ini semakin jatuh," sahut Jin.

"Bisa tidak untuk gak baca berita seperti itu?," Eunha menatap semua dengan memohon "kami hanya fokus bagaimana eonni tidak bersedih."

Kami menatap Yerin yang masih dalam pelukan Sowon dengan menceritakan bagaimana Hanbin selama ini bersikap ketika mereka bertemu atau sekedar saling mengirim pesan. Yerin ingin menanyakan kabarnya tapi perasaan tidak tega menghantuinya, tanpa sepengetahuan yang lain aku berkirim pesan pada Bobby bertanya kondisi mereka saat ini.

"Eonni mereka baik - baik saja bahkan Hanbin sekalipun jadi jangan khawatir," ucap Sinb membuat semua menatap Sinb "Bobby berkirim pesan pada Yewon," aku menunduk lesu atas perkataan Sinb yang berarti mendapat tatapan tajam dari Bangtan.

"Aku lelah mau istirahat," pamitku meninggalkan mereka semua.

Aku melangkah ke kamar dan tidak menyadari seseorang mengikuti dari belakang atau bahkan member lain juga tidak menyadari. Aku menyadari ketika orang tersebut memegang lenganku yang membuat aku menghentikan langkah sejenak sebelum berbalik menatapnya yang menatapku tajam.

"Aku tidak suka kamu berkirim pesan dengan pria lain dan juga keluar bersama pria lain."

Dalam hitungan detik aku bisa merasakan bibirnya menyentuh bibirku sekilas.

Idol (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang