Suara ketukan di luar kamar membuatku terbangun, aku tidak tahu berapa lama berada di dalam kamar setelah kejadian ciuman itu. Setelah ciuman itu aku tidak keluar kamar sama sekali karena aku malu bertemu dengan yang lain.
"Eonni ada apa?," aku menatap Yerin yang tampak gelisah.
"Eonni kenapa?," Yuju mendekati kami.
"Kalian bisa menemani aku bertemu Hanbin?," menatap kami berdua membuat kami saling memandang dengan segera langsung mengangguk "ada Bobby juga di sana."
"Eonni jangan lupa masker, topi dan jaket," aku menatap mereka berdua yang langsung mengangguk.
"Kita tidak mengabari Sowon Eonni?," Yuju menghentikan langkah kami semua.
"Kita berangkat dulu nanti kita kabari eonni," sahut Yerin.
Kami terkejut ketika membuka pintu terdapat member Bangtan menatap kami tajam, aku dan Yuju yang berada di belakang Yerin langsung menunduk. Dapat aku dengar Yerin berdebat dengan RM tentang keinginan dirinya untuk menemui Hanbin, tidak lama ketiga member lain memasuki tempat kami bersama member Bangtan yang lain.
"Eonni," Yerin menatap Sowon dengan memohon.
"Ye situasi gak memungkinkan apa lagi cewek ini dikaitkan dengan kita," Sowon memeluk Yerin "tolong demi kebaikan bersama."
"Aku akan mengabari Bobby Oppa kalau kita tidak akan ke sana," ucapku.
"Aku sudah hubungi Bobby," semua menatap RM "Yoongi Hyung tadi berhubungan dengan Bobby makanya kami tahu tujuan kalian."
Aku hanya menatap Yerin yang masih bersedih atas apa yang dialami Hanbin, apa lagi Hanbin baru kolaborasi dengan Lee Hi. Seketika aku memikirkan bagaimana perasaan Lee Hi saat ini sebelumnya lagu dia yang ditulis Jonghyun tentang depresi dan ternyata Jonghyun bunuh diri dan saat ini kasus sama terjadi lagi tapi bukan bunuh diri melainkan skandal.
Aku yakin Hanbin tidak seperti yang diberitakan dan sejauh ini berita tentang Hanbin masih tidak jelas, Bobby sendiri tidak bisa menulis pesan dengan lengkap dan berjanji akan menceritakan nanti jika situasi sudah tenang.
"Oppa sebaiknya kalian kembali dan kami akan tinggal di sini sampai kondisi Yerin tenang," ucap Sowon menatap para member Bangtan.
"Oppa turuti kami kali ini," ucap Yuju sebelum mereka mengeluarkan protesnya.
"Bukankah oppa harus pergi besok?," aku menatap mereka satu per satu "lebih baik kalian istirahat."
Kami mendengar hembusan nafas panjang dari mereka tanda bahwa menyerah dengan apa yang kami katakan, perlahan mereka berdiri lalu menatap kami dengan khawatir membuatku berdiri dan mengantarkan mereka ke pintu.
"Yewon, apa yang kita lakukan demi kalian belum berita mengenai bersatunya agensi ini," Jin menatapku sebelum membuka pintu "kami semua menyayangi kalian karena media masih mengaitkan perempuan ini dengan kalian."
Aku tersenyum menatap mereka "oppa tidak lupa berapa kali kami diberitakan jelek dan kami bisa mengatasinya selama ini, tentu ini berkat kalian semua yang mendukung kami tapi ada kalanya kami ingin menenangkan diri dan oppa jangan lupa kami sudah dewasa."
"Betul apa yang dikatakan Yewon," Sinb berdiri di belakangku "kami berterima kasih banyak pada oppa dan sekarang saatnya oppa memikirkan diri sendiri, impian kalian sudah hampir tercapai jangan dilewatkan karena kami akan menjadi yang pertama kali bangga atas apa yang oppa capai."
Aku tersenyum "impian kalian selalu yang dikatakan Yoongi Oppa yaitu billboard dan grammy jadi wujudkan."
RM menghembuskan nafas panjang "kalian berdua sudah dewasa dan aku seperti seorang ayah yang melihat anak gadisnya dewasa, bukan begitu Seokjin dan Yoongi Hyung?."
"Aku belum punya anak," sahut Jin cemberut "tapi aku ingin punya anak kaya mereka."
"Aku gak mau punya ayah model oppa," sahut Sinb dengan mengejek membuat Jin menatap tajam.
"Oppa janji wujudkan impian kalian," aku menatap mereka bergantian "Hanbin adalah pelajaran bagi kita semua."
"Kamu tahu di mana mencari kita ketika membutuhkan sesuatu," ucapan JHope kami berdua mengangguk.
Kami menatap kepergian mereka dengan berbagai perasaan, aku yakin setelah ini kami akan semakin susah bertemu meskipun nantinya akan berada dalam naungan yang sama.
Aku menatap ruangan yang telah kosong dan meyakini jika semuanya berada di kamar Yerin, Sinb memberikan kode untuk tidak berada di sana karena Yerin sedang tidur bersama Sowon.
Kami menghabiskan waktu di kamar dengan saling bercerita satu sama lain, kami memang mengenal Hanbin dengan cukup baik masalah ini membuat kami terkejut. Beruntungnya Yoongi tidak sampai sejauh itu, dia mengalami depresi tapi tidak sampai konsumsi obat yang mengkhawatirkan atau sampai bunuh diri.
"Yewon, Seungkwan dan Moobin ngajak jalan besok."
"Besok sepertinya aku gak bisa karena Jiwon Eonni mengajak keluar."
"Bertemu Shindong Sunbae?," aku menggelengkan kepala "aku udah jarang berhubungan dengan dia, tapi sepertinya hanya jalan - jalan saja."
Sinb menyamankan diri di ranjang dan tidak lama aku mendengar suara nafasnya yang teratur menandakan dirinya tidur, aku hanya menggelengkan kepala melihat Sinb.
"Belum tidur?," suara Yuju mengagetkanku dengan seketika aku menggelengkan kepala "masalah berat," aku mengangguk.
Kami terdiam lama dengan pemikiran masing - masing, hanya suara nafas kami yang mendominasi ruangan ini.
"Besok aku mau pulang," aku menatap Yuju dan mengangguk.
"Aku rasa Sowon Eonni yang akan menjaga Yerin Eonni, aku tidak bisa besok akan pergi dengan Jiwon Eonni."
Kami terdiam kembali dan sibuk dengan pemikiran masing - masing, setelah selesai aku memutuskan masuk ke dalam kamar untuk istirahat setelah pemitan pada Yuju. Aku memainkan ponsel sebelum memutuskan untuk istirahat, satu pesan membuat aku tidak tahu membalas apa. Perlakuan yang dilakukannya membuatku tidak dapat berpikir jernih bahkan aku akan menghindar dari dia, hal yang pernah aku lakukan beberapa waktu lalu yaitu menghindari dirinya.
Besok temui aku di agensi ada yang ingin aku katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol (Revisi)
FanfictionApa yang ada dalam benak kita semua tentang Idol?pasti sesuatu yang menyenangkan karena dikenal banyak orang dan berkelimang harta lantas apa ada yang tahu bagaimana mereka menjalani hari-hari sebagai Idol? Cerita ini karya fanfiction awal aku tenta...