Unforgettable Escape

580 71 12
                                    

by Afa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

by Afa

///

Namanya Kim Seungmin, pemuda kelahiran 22 September yang berstatus sebagai salah satu murid sekolah sihir, La Magie. Ia dan angkatannya kini tengah menjalani ujian akhir semester guna menentukan kenaikan kelas.

Ujian itu diadakan setiap tahun. Semua murid harus bisa menuntaskannya hingga akhir. Jika mereka gagal pada salah satu ujian, maka mereka dianggap tidak lulus dan terpaksa harus tinggal kelas.

Sebenarnya Seungmin sudah muak berada di sekolah yang terletak di tengah hutan ini. Ia ingin kehidupannya kembali seperti dahulu. Menuntut ilmu di sekolah umum biasa, bermain bersama teman-temannya, pergi ke taman, pusat perbelanjaan, menonton bioskop, dan masih banyak hal lain.

Bukan seperti sekarang, bagaikan dikekang, dikurung di dalam hutan yang pastinya jauh dari pusat kota. Selama dua tahun Seungmin di sana, ia tak pernah tahu bagaimana kabar keluarganya di kota. Pasalnya setiap murid tidak diperbolehkan membawa alat elektronik apapun.

Jika bukan karena kakek Kim yang menyuruhnya masuk ke sekolah itu, Seungmin tidak akan mau menginjakkan kaki di sekolah aneh ini. Sungguh, Seungmin ingin cepat-cepat lulus dari sana agar ia bisa merasa bebas.

"Kim Seungmin, sekarang giliranmu, silakan."

Merasa namanya dipanggil, Seungmin segera berdiri dari tempat duduknya. Melangkahkan kaki menuju panggung yang sudah disediakan untuk unjuk kekuatan sihir dari masing-masing murid.

Seungmin menghadap murid-murid lain yang juga merupakan peserta ujian. Netra indahnya terfokus pada beberapa barang yang digunakan untuk objek ujian. Seungmin harus bisa mengangkat salah satu barang di atas meja itu menggunakan sihir yang sudah ia pelajari.

Ia memejamkan matanya sejenak, berdoa dalam hati semoga ia tak gagal dalam ujian terakhirnya. Iya, Seungmin telah lulus pada empat ujian yang lain dan ia harap kali ini akan lulus lagi agar ia bisa naik kelas.

Seungmin mengarahkan tangannya ke depan. Menunjuk salah satu benda, sebuah kerajinan dari tanah liat berbentuk vas bunga. Benda itu terangkat dengan sendirinya bersamaan dengan tangan Seungmin yang diangkat ke udara.

Pemuda itu bersyukur dalam hati. Ia bisa mengangkat vas itu. Padahal di praktik sebelumnya ia tak bisa mengangkatnya. Tangannya selalu terasa berat dan lama kelamaan tubuhnya melemas. Namun, Seungmin akan membuktikan jika ia bisa menyelesaikan ujian dengan baik hari ini.

Sekarang yang harus Seungmin lakukan adalah memindah vas itu ke meja yang lain. Dengan perlahan ia menggerakkan tangan yang sialnya sudah terasa berat. Seungmin panik, tangannya makin terasa berat dan tubuhnya gemetar.

Semua orang yang melihatnya ikut panik, takut-takut Seungmin tak bisa menahan tubuhnya yang melemas. Benar saja, beberapa detik kemudian Seungmin ambruk, vas yang melayang tadi pun ikut jatuh dan pecah berkeping.

SPICA FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang