by RAN
warning : mention of major character death
///
Seoul, 22 September 2020
Yang tersayang,
Kim Seungmin
Kim Seungmin! Aku kangen kamu. Apa kamu tidak kangen juga? HAHAHA. Sudah lama kita tidak mengobrol. Bagaimana kabarmu di sana? Aku harap kamu baik-baik saja ya. Aku sendiri tidak lupa sama janji kita kok buat bahagia.
Oh iya, aku menulis ini di hari ulang tahunmu. Jadi...
SELAMAT ULANG TAHUN KIM SEUNGMIN!!!
Hahaha. Sudah sama-sama kepala dua nih kita. Hmm... sebenarnya aku bingung mau menulis surat yang seperti apa untuk ulang tahunmu, tapi setelah berpikir lama, aku rasa aku hanya akan menyebutkan hal-hal yang sangat aku sukai darimu.
Pertama,
Suaramu. Ya... aku tahu kau pasti sudah sangat bosan mendengar (membaca?) ini, tapi aku benar-benar menyukai suaramu. Suara yang lembut dan merdu didengar. Apa kau ingat saat-saat kita bernyanyi bersama? Kau sering mengambil suara dua dan memberikan harmoni yang indah untuk suaraku yang biasa-biasa saja ini. Huft... mengenang itu, aku jadi ingin bernyanyi bersamamu lagi. Tapi yang paling penting, aku lebih suka saat kau memanggil namaku. Haha. Kau sering memanggilku untuk suatu hal yang kecil sekalipun. Bukan berarti aku tidak suka, hanya saja jika itu kamu yang memanggil, aku tidak masalah.
Kedua,
Senyummu. Iya, senyum indahmu itu. Panggil aku bucin, tapi memang itu kenyataannya. Walau saat kau melontarkan senyum yang tidak ikhlas sekalipun, aku tetap suka. Saat aku melihatmu tersenyum, aku selalu ikut tersenyum. Selalu. Tidak, aku tidak berbohong. Bayangkan saja, bahkan saat kau tersenyum tidak ikhlas pun aku tetap ikut tersenyum apa lagi saat kau tertawa dari hati? Senyum dan tawamu itu kadang-kadang bisa membuat matamu menyipit hampir tidak kelihatan. Apa kau tahu kalau kau terlihat sangat lucu saat tertawa seperti itu? Kalau kau tidak tahu, sekarang kau tahu!
Ketiga,
Kejahilanmu. Kau mungkin kaget (atau tidak), tapi ini benar. Aku suka saat kau jahil. Apa masih ingat kejadian di mana kau tiba-tiba masuk ke kamar mandi saat aku sedang mandi? Yeah, that was legendary. Sejak saat itu aku selalu mengecek dua kali kalau pintu kamar mandi sudah dikunci. Tapi, aku lebih suka saat kita jahil bersama. Kita akan selalu menargetkan Minho-hyung atau Jeongin. Minho-hyung akan selalu memukul kita dan Jeongin mungkin akan pasrah saja setelah melawan beberapa kali karena dia tahu kita tidak akan berhenti. Aku sangat merindukan itu.
Yang terakhir,
Kehadiranmu. Diam, Kim Seungmin. Jangan cringe terhadap yang satu ini. Kehadiranmu selalu bisa membuatku nyaman. Sudah sekian lama dan aku masih tidak biasa dengan tidak adanya hadirmu di sini. Haha... Aku sudah bisa membayangkan kau mengucap, "bodoh!" dengan kesalnya saat kau membaca bagian ini. Ini tidak mudah, Kim Seungmin. Aku telah menghabiskan lebih dari separuh hidupku bersamamu. Aku tidak bisa secepat itu terbiasa tanpamu. Tenang saja, seperti janji kita, aku bahagia atau setidaknya aku mencoba untuk bahagia.
Jaga-jaga kalau kau bertanya, anak-anak yang lain juga bahagia. Bang Chan-hyung tetap memberi kami semangat setiap hari, kau tahu? Dia memang benar-benar bisa diandalkan. Minho-hyung juga. Dia selalu berusaha terlihat tegar, seperti ingin membantu Chan-hyung untuk menjaga kami. Mereka sangat handal dalam menjaga kami. Changbin-hyung... dia telah melewati masa-masa sulit. Kau tahu kan betapa emosionalnya Hyung satu ini? Tapi tenang, sekarang dia sudah baik-baik saja. Untuk Jisung, Felix, dan Jeongin, walau awalnya sering berdiam diri di kamar masing-masing, sekarang mereka sudah mulai keluar dan bercanda-gurau bersama-sama lagi. Kau harus tahu kalau kami semua di sini baik-baik saja, jadi kau tak punya alasan untuk khawatir.
Oh iya, aku juga ingin mengucapkan terima kasih untukmu. Aku tidak sempat mengatakannya saat itu, jadi aku ingin mengutarakannya lewat surat ini.
Kim Seungmin,
Terima kasih untuk segalanya. Aku tidak pernah menyesal telah berteman denganmu. Kami tidak pernah menyesal telah berteman denganmu. Namun harus aku akui, sakit rasanya saat mengetahui bahwa kau menyembunyikan sesuatu dari kami. Dariku. Tapi kau hanya melakukan apa yang harus kau lakukan. Jika aku menjadi kamu, aku juga akan melakukan hal yang sama. Sigh... Aku memaafkanmu soal itu.
Aku sendiri juga minta maaf. Aku tidak pernah tahu apa yang benar-benar terlintas dipikiranmu. Kau selalu terlihat baik-baik saja. Seharusnya aku bisa lebih peka...
Omong-omong, apa kau tahu apa itu Spica? Beberapa hari setelah malam itu, tiba-tiba ada artikel tentang Spica lewat di rekomendasi berita untukku. Menurut artikel itu, Spica adalah bintang yang bersinar paling terang di rasi bintang Virgo. Kalau tidak salah, Virgo itu zodiakmu, kan? Semenjak artikel itu, aku selalu menatap langit. Terlebih saat malam. Hanya untuk mencari rasi bintang tersebut. Dan saat aku melihat Spica, aku selalu teringat akan dirimu. Dirimu yang selalu bersinar paling terang seolah menolak untuk ditelan gelapnya malam.
Pada akhirnya, aku hanya ingin bilang bahwa aku merindukanmu. Meski aku tahu kau tidak akan pernah membaca surat ini, aku tetap ingin menuliskannya untukmu. Aku harap kau bisa bahagia di sana.
Kim Seungmin. Untuk terakhir kalinya, terima kasih, maaf, dan sampai jumpa.
Yang merindukanmu,
Hwang Hyunjin
***
Mari sapa penulis cerita ini melalui twitter @ran_is_orchid! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
SPICA FOR YOU
Фанфикspica (n.) bintang paling terang di rasi virgo. seungmin's birthday project © seungjinpedia, 2020 © cover by spearbae