by Happy Puppy
TW : Mention of major character death
///
Cerita ini sudah lama tersimpan di kepalaku, tapi aku rasa kalian semua berhak tahu dan ikut mengagum unyu.
Cerita tentang dua anak laki-laki, Seungmin dan Hyunjin.
Kelas Bunga Matahari, Musim Semi 2005.
Aku masih bekerja sambilan menjadi guru TK saat itu. Aku ditugaskan untuk mengajar kelas Bunga Matahari. Isinya ada tujuh anak perempuan dan tiga belas anak laki-laki yang manis. Masing-masing dari mereka, tentu memiliki sifat yang berbeda-beda. Tentu aku tidak bisa menceritakan satu per satu muridku, jadi aku memilih dua anak yang paling aku sukai di kelas ini, yaitu Seungmin dan Hyunjin.
Pada saktu waktu, pernah aku mengadakan wawancara kecil dengan masing-masing anak. Pertanyaan ringan perihal keluarganya, mungkin kakak atau adik, kemudian dengan teman sekelasnya.
"Seungmin, paling suka dengan siapa di kelas ini?" Sengaja aku tanyakan 'suka'. Umumnya, mereka akan menjawab pertanyaan itu dengan lawan jenis. Waktu itu aku tanya Lia, dia langsung menjawab Seungmin tanpa ragu. Shuhua juga sama, menjawab dengan nama Jaemin yang manis. Namun, Seungmin ini tidak. Dia lain.
Seungmin menjawab, "Hyunjin. Anaknya manis, pendiam, dan nggak nakal!"
"Memang, temen-temen yang lain nakal ke Seungmin?" Seungmin ini anaknya rajin. Ketika aku mewawancarainya, dia tengah merapikan buku di rak belakang ruang belajar.
Anak kecil berambut hitam itu menggeleng. "Semuanya takut sama aku, tapi mereka nggak takut sama Hyunjin. Ada yang nakal sama Hyunjin."
Wah, ini sih berita baru buatku.
"Siapa yang nakal sama Hyunjin?" tanyaku.
"Kakak nanti liat aja, ya, waktu di kelas," jawab Seungmin. Kedewasaan bocah lima tahun ini terkadang membuatku terkagum. Alih-alih melaporkan siapa temannya yang berbuat nakal, dia justru membiarkanku melihat sendiri.
Kemudian kelas yang dimaksud itu tiba. Kelas Menggambar. Aku berikan masing-masing anak satu kertas dan enam krayon dengan warna yang acak, lalu aku suruh mereka menggambar apapun itu untuk orang di kelas ini yang menurut mereka berharga. Boleh teman, guru, atau siapapun.
Seungmin selesai sepuluh menit lebih awal dan menyerahkan gambarnya kepadaku dengan percaya diri. Dia menggambar satu lingkaran berwarna biru dan bercak-bercak kehijauan, yang kemudian aku tahu itu bumi setelah membaca tulisan di samping kanan, 'WOLRD'S BETS KAKAK'.
Gemas.
Murid yang lain kemudian mengikuti Seungmin, menyelesaikan satu gambar, memberikan pada tujuan mereka, kemudian berbincang sendiri-sendiri, sampai 60 menit berlalu.
"Hyunjin? Belum selesai?" Aku berjalan mendekati meja Hyunjin. Kertasnya masih ada di sana.
Hyunjinnya menangkupkan lengan di atas meja sambil menggeleng.
"Kenapa?" tanyaku lembut.
"Jelek," jawab Hyunjin.
"Boleh Kakak lihat? Emangnya mau Hyunjin kasih ke siapa?" tanyaku lagi.
Saat itu, Seungmin terlihat berjalan mendekat untuk menghampiri meja Hyunjin juga.
"Hyunjin mau aku bantu?" Seungmin bertanya dengan lucu sambil memiringkan kepala. Dia menunjukkan krayonnya. "Biar warna-warni!"
Aku bisa lihat, Hyunjin menatap Seungmin penuh kekaguman. Mata hitam Hyunjin berkilat memantulkan cahaya lampu.
Namun Hyunjin menggeleng. Dia memberikan kertasnya dengan cepat kepada Seungmin. "BUAT UMIN!" Sepertinya Hyunjin salah tingkah dan tidak sengaja berteriak lantang. Wajahnya ragu, sama sekali tidak senang.
Karena teriakannya, murid lain sontak menoleh ke arah Hyunjin dan Seungmin. Mata mereka terpaku kepada gambar Hyunjin yang sekarang terpampang nyata di depan dada Seungmin.
"Hahah itu apa? Kuda?" celetuk anak laki-laki di belakang Hyunjin.
"Itu anak anjing!"
"Jelek banget, Hyunjin. Kamu bisa gambar apa enggak sih! Huuuu."
Satu kelas tiba-tiba menyuarakan suara ejekan yang serupa. Aku tidak pernah sadar kalau apa yang dibilang Seungmin benar dan aku merasa bersalah pada Hyunjin.
"Eh, eh! Apa ya kok ngomongnya gitu? Yang bagus," kataku pada seisi kelas. Aku akan bicara lagi dengan mereka nanti satu per satu.
"Ini bagus banget, Hyunjin!" Pekikan Seungmin membuat sunyi satu ruangan.
Hyunjin menatap Seungmin tidak percaya. "Masa?" Gumamnya pelan.
Seungmin mengangguk mantap. "Ini yang merah, sayap?" Dia bertanya sambil menunjuk satu bagian di atas punggung si anjing yang digambar Hyunjin.
Yang ditanyai mengangguk. "Itu, karena Seungmin udah kayak pahlawan buat aku," ujarnya malu-malu.
Seungmin terkikik kemudian memeluk Hyunjin erat. "Di kelas ini kamu yang paling baik! Hyunjin itu yang paling aku suka!"
Setelah melepas pelukan, Seungmin tak henti menatap gambar yang dibuat Hyunjin. "Makasih, ya. Ini lucu banget. Nanti aku pajang di rumah," katanya, membuat semburat kemerahan menyebar di wajah Hyunjin.
Satu kisah itu adalah yang paling aku ingat tentang mereka berdua. Tentang kebaikan hati Seungmin yang tidak sia-sia dan eksistensi Hyunjin yang dihargai. Baru kemarin, aku bertemu dengan Seungmin dan dia bilang bahwa gambar yang Hyunjin beri waktu itu masih ada di kamarnya, terbingkai rapi di balik kaca.
Sayangnya, dia juga bilang bahwa sang pelukis sudah meninggalkan kami semua.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
SPICA FOR YOU
Fanfictionspica (n.) bintang paling terang di rasi virgo. seungmin's birthday project © seungjinpedia, 2020 © cover by spearbae