Surprise

318 51 3
                                    

by Zean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

by Zean

Tag : slight horror

Trigger warning : lights out (mati listrik)

///

Seungmin masuk asrama dengan langkah gontai. Menghela napas kuat-kuat, laki-laki berambut hitam itu menyesali sebagian harinya kali ini.

Padahal lagi ulang tahun, batinnya. Padahal sedang berulang tahun, tapi paginya dimulai dengan pertengkaran Changbin dan Jisung perihal hal kecil. Makanan? Yang benar saja. Belum lagi Felix yang mendadak mengeluh tidak enak badan. Seharian ini, Seungmin dan Jeongin memastikan si lelaki freckles itu mendapatkan makanan dan istirahat yang cukup.

Chan dan Minho tidak terlalu membantu, ada masalah sendiri yang harus mereka atasi.

Kemudian Hyunjin...

Argh, hanya dengan memikirkannya saja, kepala Seungmin hampir meledak. Kegiatannya selama seminggu ini dilalui tanpa banyak interaksi dengan Hyunjin. Seperti, Hyunjin sedang diberi misi khusus untuk menjauh dan menjaga jarak darinya.

Padahal bagi Seungmin, Hyunjin itu sudah menjadi support system terbesarnya.

"Huhu, butuh Hyunjin." Seungmin menggumam kecil sambil meletakkan baju kotornya di keranjang.

Setelah mandi, Seungmin duduk di ranjang Hyunjin, terlalu lelah untuk naik ke kasur atas. Dia membaringkan badan di sana. Hyunjin belum akan kembali sampai satu jam lagi, jadi kira-kira selama itu lah Seungmin bisa bersantai.

Seungmin memutuskan untuk menggulir twitter pribadinya, mencari tagar ulang tahun yang dibuat khusus untuknya.

Akhirnya, sejak 20 jam hari ini dimulai, Seungmin bisa terkikik geli. Setidaknya masih banyak STAY yang mendoakan hal baik untuk dirinya.

Sedih, jujur. Biasanya member tidak akan berlaku begini. Pada ulang tahun Jisung, mereka memulai masa comeback dengan merilis album repackage terbaru, tapi semuanya menyempatkan untuk setidaknya memeluk Jisung dan memberi hadiah. Di ulang tahun Felix keesokan harinya pun sama, member lain memberikan pelukan terhangatnya dan bahkan seharian itu tidak ada satu orang pun yang bertengkar. Bahkan berdebat juga tidak!!!!!

Seungmin bisa frustasi.

Maaf, STAY. Belum dipanggil staff untuk birthday live, batin Seungmin ketika melihat satu tweet dari penggemar yang menanyakan siaran khusus ulang tahunnya.

Aaa sedih dia tuh.

*

Sudah satu jam berlalu. Sekarang pukul sembilan malam. Seungmin mendudukkan dirinya ketika mendengar suara pintu dibuka, tapi mendadak seisi dorm menggelap.

pet

Mati listrik. Pekat.

Wah surprise ini? pikir Seungmin. Iya, salah kalau rencana kejutannya standar. Seungmin pasti tahu.

Seungmin mengayunkan kakinya senang, menunggu teman-temannya datang. Namun setelah agak lama, tidak ada satupun langkah kaki terdengar.

Oke.

Seungmin mulai takut.

Dia menyalakan senter dari ponselnya. Mengarahkan senter itu menuju pintu kamar. Menelan ludah sedikit ketika ada kaki di sana. Perlahan, dia naikkan senter itu ke atas. Sebuah badan. Perlahan, sampai di yang seharusnya jadi kepala.

"Dor!"

"KAGET!" Seungmin berseru. Ternyata hanya Minho.

"Mati listrik?" tanya Minho, padahal sudah jelas kelihatannya begitu.

Oh, bukan kerjaan member.

"Yang lain belum balik, Hyung?" tanya Seungmin. Minho hanya menggumam sebagai balasan.

Seungmin memutuskan untuk keluar dari kamar, menuju ruang tengah.

"Loh, mati listrik ini?" Suara Hyunjin terdengar dari pintu, bersamaan dengan kakinya yang melangkah dengan hati-hati ke tempat Seungmin duduk.

Hyunjin memposisikan dirinya duduk di samping Seungmin.

Seungmin tidak bisa melihat apapun, tapi dia merasakan sesuatu diletakkan di pahanya.

"Dari Chan Hyung, dari Changbin Hyung, sama dari Minho Hyung." Hyunjin berkata sambil meletakkan satu persatu bungkusan di paha Seungmin.

"Yang dari aku ..."

Snap

Jari Hyunjin dijentikkan, membuat lampu satu asrama menyala. Teman-teman lain masuk dari pintu.

"Kalau kayak gini, nggak ketebak, kan?" kikik Hyunjin. Tangannya tergerak untuk menggenggam tangan Seungmin.

Ditarik tangan Seungmin sedikit, kemudian badan Hyunjin dimajukan untuk mengecup bibir Seungmin pelan. "Saengchuk, Baby."

Bang Chan, Minho, Changbin, Jisung, dan Felix masuk sambil membawa kue tart dan menyanyikan lagu ulang tahun mendekat ke arah Seungmin. Satu persatu mereka memeluk Seungmin untuk mengucapkan doa-doa di hari yang spesial ini.

Hyunjin memberikan hadiah terakhirnya, yaitu sebuah kalung berliontin bintang. "Katanya yang jual, ini namanya bintang Spica, bintang yang paling terang di rasi virgo."

Sembari mengalungkan kalung cantik itu di leher Seungmin yang tidak kalah indah, Hyunjin meminta maaf karena mereka semua sudah merepotkan Seungmin. Sesungguhnya seharian ini Hyunjin yang skenariokan, semuanya.

Sayangnya, skenario itu tidak termasuk dengan yang satu lagi.

"Hyung, lo kapan ganti bajunya? Perasaan tadi pake kaos hitam?" tanya Seungmin pada Minho.

Minho terlihat kebingungan. "Hah? Orang gue daritadi belum balik ke sini, beli kue sama Changbin."

Kemudian hening.

***

Selamat ulang tahun untuk Kim Seungmin! Semoga semoga semoga, amin. <3

Mari sapa penulis cerita ini melalui wattpad duafrasa dan twitter @piggtokki! :D

SPICA FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang