Jungkook baru saja selesai melihat-lihat mobil dan telah melakukan transaksi sebelum naik ke lantai dua untuk menyusul sang istri dan kedua anaknya yang berada di toko pakaian anak-anak.
Namun, saat pria itu telah menginjak lantai dua dengan manik menangkap sosok sang istri yang sedang berdiri tanpa kedua anaknya, membuat Jungkook menaikkan salah satu alisnya. Ditambah Jihye tidak sendirian—melainkan di sampingnya ada seorang pria berseragam kantoran yang sedang mengobrol dengan Jihye.
Jungkook menarik kedua lengan bajunya, berjalan mendekati sang istri yang kini tertawa renyah dengan pria tak dikenal tersebut.
Saat nyaris berada di dekat Jihye, Gukie dan Gail mendadak berlari ke arahnya. Jungkook tersenyum menang, lantas menggendong Gail dan menggandeng tangan Gukie.
"Goo, peluk mommy dari belakang," bisik Jungkook.
Gukie mengangguk dan buru-buru berlari memeluk kaki sang ibu. "Mommy!" seru anak itu girang.
Jihye menoleh, kemudian tersenyum dan menggandeng tangan Gukie. "Hai, Sayang!"
Jihye sejenak berjongkok untuk membenarkan perekat pada sepatu Gukie. Lalu ia terkejut manakala Gukie berbisik, "Goo tidak mau daddy baru!"
Setelah berdiri, Jihye melihat Jungkook yang sudah berdiri di sampingnya, refleks merangkul pinggang Jihye sambil tersenyum ke arah pria yang masih menatap seakan tidak percaya dengan kehadiran Jungkook dan anak-anaknya.
"Ah, ini suami dan anak-anakku," kata Jihye. "Dad, ini Samuel. Dia menawariku pekerjaan."
Jungkook memindahkan Gail ke gendongan Jihye sementara Gukie kini melihat-lihat kaos kembali.
"Jeon Jungkook," ucap Jungkook seraya menjabat tangan pria yang lebih tinggi dari dirinya tersebut. "Omong-omong, tawaran pekerjaan apa?"
"Ini ... menjadi model brand baju di toko kami." Jungkook hanya mengangguk. "Tapi rupanya Nyonya Jihye menolak."
"Suamiku melarangku bekerja, dan aku sudah punya anak." Jihye menimpali dengan senyum manis yang ia lemparkan. Lengannya merangkul bahu Jungkook kemudian.
"Padahal badannya masih sangat bagus. Saya kira belum punya anak," kata pria itu sambil terkekeh.
Gail memeluk leher sang ibu. "Mommy, lapar."
Jungkook bersyukur sebab suara keras dari Gail bisa membuat percakapan itu dapat terhenti.
"Kalau begitu, permisi. Maaf karena telah menyita waktunya."
Setelah pria itu pergi, Jungkook berujar, "Sangat mengganggu." Tangan Jihye yang merangkul bahu Jungkook kini spontan menarik telinga sang suami. "Belum juga kuhajar kau di rumah, sekarang sudah berani mengobrol dengan pria lain sementara anak-anakmu berlarian tanpa kau awasi."
"Mommy, Goo mau ini!"
Jihye tidak menanggapi ucapan sang suami, justru kini menghampiri Gukie yang menenteng kemeja berwarna hitam dengan gambar kepala Thor di bagian dada dengan ukuran kecil.
Jungkook tahu Jihye sengaja diam dan tak ingin berusaha menjelaskan padanya sebab sang istri tidak mau memperbesar masalah sementara mereka masih berada di dalam mal.
"Pilih ukurannya dulu, Goo." Jihye memilah-milah kemeja yang digantung. "Iyel mau?"
Gail menggeleng dengan kepala tetap disandarkan di bahu sang ibu. "Iyel mau makan," jawabnya kesal sebab sang ibu tak kunjung menuruti kemauannya.
"Iya, Sayang ... sebentar lagi kita makan, ya?" bisik Jihye lalu segera mengambil salah satu kemeja yang ukurannya telah pas dengan badan Gukie. "Ayo, bayar dulu, Goo."
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA
Fiksi PenggemarPunya suami macam Jeon Jungkook saja sudah membuat Park Jihye geleng kepala manakala mengingat pria jangkung itu merengek minta dipeluk. Lalu, apa jadinya jika si Jeon kecil ikut-ikut merengek dan membuatnya pening tujuh keliling? "Mommy ... Goo men...