Part 19- Failed

347 30 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Good evening guys,

maaf banget nih aku lama update, tugas kuliah numpuk jadi aku harus rehat dulu dari wattpad. dan sekarang aku baru sempat update lagi. 

hope you like it guys. jangan lupa vote dan komentarnya ya. biar aku semakin semangat nulisnya.

Happy reading guys. :))

***************************************************************************************


"Bi, Are you Okay?" tanya Naura pada Bira yang sedang duduk termenung menatap kearah luar jendela. 

Bira menoleh dan menggeleng pelan pada Naura tanpa lupa menyunggingkan senyum tipisnya. Naura mendekat lalu mengusap kepala Bira yang tertutupi oleh jilbab warna coklat muda itu. ia tahu adiknya tidak sedang baik-baik saja. benar kata suaminya, Bira tidak senang sama sekali dengan kehadiran Byan. 

"Bi, maaf ya. kakak gak tahu kalau kamu sama Byan ada masalah. aku tidak sengaja mengundangnya makan malam tadi." ucap Naura dengan perasaan bersalahnya.

Bira melebarkan kedua bola matanya. ia tak menyangka Naura secepat itu tau masalahnya. 

"Nggak kok Kak, aku sama Byan gak ada masalah apapun. kakak tidak usah merasa bersalah." ucap Bira menenangkan kakak sepupunya itu.

"kamu tidak usah berbohong Bi, kakak ini juga kakakmu. jadi tolong, kalau kamu punya masalah cerita sama kakak. walaupun mungkin kakak tidak bisa menyelesaikan masalah itu, setidaknya kakak bisa meringankan sedikit bebanmu." ucap Naura lagi dengan nada yang begitu lembut. Bira tersenyum kemudian menatap kakaknya dalam. 

setelah itu Bira pun menceritakan semua kisahnya pada Naura. dimana Abyan menyatakan perasaannya pada Bira untuk pertama kalinya pada waktu di Bandara. Bira sudah dengan sehalus mungkin menolak Byan. mengatakan dengan sejujurnya bahwa ia ingin fokus dahulu dengan sekolahnya saat ini dan Byan pun menyetujuinya. tapi kenapa sekarang ia hadir dan mengejar-ngejar Bira seperti itu. 

"Yaampun Bi, Kenapa ya Byan seperti itu? dia nekat banget loh Bi sampai datang kesini." ucap Naura tak kalah terkejutnya mendengar kisah adiknya itu.

"makanya itu kak, aku juga tidak tahu. dia bilang dia sudah bosan terus menungguku. katanya dulu dia sudah menungguku sejak aku dipesantren dan sekarang ia tak sanggup kalau harus menunggu lagi aku selesai kuliah disini. tapi aku benar-benar tidak mempunyai perasaan dengannya Kak. aku hanya bisa menerima Byan sebagai teman saja tidak lebih." ucap Bira dengan nada putus asanya. 

Naura menghela napasnya pelan. ia mengusap lembut punggung Bira. ia diam sejenak untuk memikirkan cara terbaik untuk masalah Bira ini. 

" Bi, nanti coba aku obrolkan dengan Mas Kevan dulu, Sebisa mungkin kakak akan carikan jalan terbaiknya. kamu tidak usah memikirkan terlalu dalam ya. fokus saja sama kuliahmu." ucap Naura pada Bira pada akhirnya. ia mengusap kepala Bira sejenak lalu beranjak dan keluar dari kamar Bira. meninggalkan Bira dengan segala kebingungan di kepalanya.

***

"begitu Mas ceritanya." ucap Naura kepada suaminya setelah ia selesai menceritakan masalah Bira pada Kevan. Kevan mengangguk-angguk paham.

"sudah kuduga. dia akan terus mengejar Bira sampai ia bisa mendapatkannya, karena Byan berpikir bahwa selama ini ia sudah menunggu Shabira dan jika sekarang ia tidak mendapatkannya maka penantiannya selama ini terasa sia-sia baginya." ucap Kevan dengan mimik muka yang serius.

Shabira ( Cinta, Asa dan Luka) - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang