"Walaupun gue benci sama lo. Tapi rasa peduli gue masih ada buat lo. Entahlah perasaan ini membuat gue gila."-R.
***
Seorang cowok tampak masuk ke pekarangan rumah Rachel. Dengan tergesa cowok itu masuk ke dalam rumah Rachel, tujuannya hanya satu tempat yaitu kamar Rachel.
Kamar itu kosong, gadis yang dicarinya tidak ada. Cowok itu berusaha mencari Rachel ke seluruh penjuru rumahnya. Namun, hasilnya nihil gadis itu tidak ada.
Cowok itu menjambak rambutnya frustasi, pikiran buruk mulai memenuhi benaknya.
"Sial! Dia udah bertindak," umpat cowok itu.
"Lo dimana, Chel?" gumam cowok itu dengan nada lemah.
"Gue harus hubungin Arka," ujar cowok itu lalu memencet nomor Arka.
Tak lama sambungan telpon pun tersambung terdengar sapaan dari seberang sana.
"Halo, ada apa lo telpon gue?" tanya Arka dengan nada ketus.
"Rachel gak ada di rumahnya," ujar cowok itu pada Arka.
"Jangan bercanda Arbani! Tadi gue masih chattingan sama Rachel," ujar Arka dengan nada panik.
"Gue serius, Ka. Cepet datang ke rumah Rachel," titah cowok itu-Arbani.
"Gue otw," ujar Arka tergesa lalu mematikan telponnya.
***
Arka yang saat itu sedang berleha-leha di kelasnya dibuat panik setelah mendapat telpon dari Arbani. Pantas saja dari tadi hatinya merasa tak tenang, pikiran Arka mulai menemukan maksud kata-kata Rachel tempo hari saat di danau.
Tak henti-hentinya cowok itu berdoa semoga hal buruk yang dimaksud Rachel tidak jadi menimpa Rachel. Pikirannya mulai bercabang, Arka baru mengingat pesan dari nomor tak dikenal itu akan memberinya kejutan. Tapi kejutan apa? Bukannya kejutan itu dua hari lagi?
"Sialan! Apa ini semua berhubungan?" umpat Arka yang terus menambah kecepatan motornya.
"Gue gagal jagain lo, Chel. Gue gagal!" jerit Arka yang semakin tak terkendali. Caranya membawa motor sudah seperti seorang pembalap.
Tak sampai 20 menit Arka sudah sampai di pekarangan rumah Rachel. Terlihat Arbani dengan ekspresi marah yang kentara. Arka perlahan mendekati Arbani meminta penjelasan.
"Kenapa Rachel bisa gak ada di rumahnya? Rachel bilang dia sakit," tanya Arka dengan napas yang memburu.
"Dia udah bertindak. Sialan! Dia bilang rencananya dua hari lagi, kenapa si brengsek itu bertindak hari ini," jawab Arbani marah. Terlihat jelas dua lelaki itu sedang menahan marah dan juga panik.
"Dia siapa?" tanya Arka lagi sambil menjambak rambutnya.
"Dia sahabat baik gue," jawab Arbani mengepalkan tangannya marah.
"Maksud lo apaan? Jelasin yang sebenarnya sama gue," pinta Arka lalu memukul wajah Arbani.
Flashback On
Hari ini hari pertama MOS di SMA Galaksi. Terlihat dua cowok tampan sedang bersenda gurau dibawah pohon rindang. Tak lama datang seorang gadis cantik dengan rambut panjang sepinggang mendekati mereka. Gadis itu tersenyum manis menampilkan lesung pipinya, salah satu diantara cowok itu terpana dengan kecantikan gadis di depannya. Gadis itu kemudian mengulurkan tangannya pada salah satu cowok dengan papan nama Arbani Arthala Bramansyah.
"Rachellia, panggil aja Rachel," ujar gadis bernama Rachel itu.
"Arbani," balasnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR [LENGKAP]
Novela JuvenilAmazing cover By AMALIASLYB Belum [REVISI] Takdir yang mempertemukan dan takdir pula yang memisahkan. Berawal dengan pertemuan yang menyebalkan berakhir dengan perpisahan yang menyedihkan. Semuanya sudah menjadi rahasia yang Maha Kuasa. Begitupun t...