Gips kaki Jungkook telah di lepas, menampakan kaki nya yang kini kehilangan masa, nampak kurus hanya tulang berbalut kulit dengan bekas jahitan operasi perbaikan fraktur tulang.
Sera tengah menyuapi putra bungsunya dengan bubur yang di buat benar-benar lembut dan cair. Jungkook semakin mengalami kemajuan, ia telah mampu makan tanpa menggunakam selang NGT walau hanya berupa bubur dan air, selang ventilator hanya dipakai saat keadaannya memburuk, selebihnya ia menggunakan nassal canula atau masker oksigen sebagai alat bantu pernafasan, bicaranya juga mulai lancar, bersyukur bahwa Jungkook tak kehilangan ingatannya. Namun motoriknya benar-benar belum menunjukan perkembangan, tangan dan kakinya sama sekali tak dapat digerakan dan merasakan rangsangan setelah hampir satu bulan ini menjalani terapi.
"S-sudah ma" Jungkook menolak suapan buburnya.
"sudah kenyang?" Tanya Sera
Jungkook mengangguk samar, lehernya masih di pasangi penyangga sehingga membuatnya susah menggerakan kepala.
Sera menyuapkan air menggunakan sendok untuk Jungkook.
"Mama maaf"ucap Jungkook lirih
"Kenapa minta maaf sayang?"
"Kookie pasti merepotkan sekali" mata Jungkook berkaca menatap Sera
"Mama tidak merasa direpotkan sama sekali"
"Mama, papa, kak Yoongi pasti repot sekali, sekarang Kookie tidak bisa melakukan apapun semua harus dibantu, buang air pun tidak tau" bibir Jungkook bergetar, air matanya menetes, semakin ia mendapatkan kesadarannya ia semakin tau bahwa ia merepotkan, seperti siang tadi saat tidur siang ia buang air besar dan tidak merasakannya sama sekali, mengharuskan Sera mengganti diapers dan membersihkan tubuhnya dari kotoran, ibunya pasti jijik dan merasa kerepotan.
"Dengarkan mama" Sera menghapus air mata bungsunya dan menempelkan keningnya ke kening putranya.
"Melihat Jungkookie kembali membuka mata adalah hal yang paling mama syukuri, mama tidak peduli bagaimana keadaan Kookie dan sama sekali tidak merasa direpotkan, mama bahagia, karna rasanya mama seperti mendapatkan kesempatan mengurus putra mama lagi. Mama yang harusnya minta maaf kepadamu sayang, karna mama tidak pernah merawat mu sejak dulu. Maafkan mama hm?" Ucap Sera, air matanya juga menetes membasahi pipi putranya dan segera ia hapus.
"M-mama hiks ja-ngan me-nangis" Jungkook terisak, rasanya ia ingin mnggerakan tangan menghapus air mata ibunya.
"Kookie harus berjanji untuk semangat sembuh ya sayang?" Ucap Sera, mengulas senyum untuk putranya.
Jungkook mengangguk lemah, mencoba membalas senyum ibunya.
Sore ini Jungkook telah memebrsihkan badan dan berganti pakaian, duduk dengan posisi ranjang yang dinaikkan. Sera menyalakan serial animasi membuat Jungkook sesekali terkikik.
"Mama kak Namjoon istirahatnya lama sekali, kookie rindu ingin bertemu kakak" ucap Jungkook tiba-tiba sekali, membuat sera yang tengah memijat kaki bungsunya terdiam.
"Nanti saat Kookie sudah lebih baik Kookie yang datang menemui kak Namjoon lebih dulu, sekarang biarkan kak Namjoon beristirahat ya" ucap Sera setelah menguatkan hati menjawab pertanyaan bungsunya.
Jungkook cemberut, biasanya Namjoon tidak pernah keberatan menemuinya dan mendatanginya lebih dulu, kenapa sekarang jadi tak mau datang. Hati Jungkook benar-benar gelisah selama ini, menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi. Apakah Namjoon juga koma sepertinya, apakah Namjoon marah, atau Namjoon sudah tak mau menjaganya lagi.
Jungkook terperanjat dari lamunannya saat pipinya tiba-tiba di kecup. Melirik mendapati papa nya tersenyum hangat ke arahnya.
"Kenapa putra papa cemberut?" Tanya Insung, sepulang dari kantor ia langsung pulang membersihkan diri dan mengunjungi putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Home
FanfictionJungkook hanya ingin tempat yang ia sebut rumah juga menjadi tujuan untuk keluarganya kembali pulang. Cover by @dwiinfantriani