Will dan perawat Song memasang raut cemas. Saat keduanya masuk ke dalam ruang terapi keduanya mendapati Jungkook tengah menangis terisak. Saat mereka menanyai alasan mengapa anak itu menangis Jungkook hanya menggeleng. Jungkook juga menolak untuk dipanggilkan keluarganya dan meminta mereka untuk tidak memberi tahu apapun kepada orangtua dan kakaknya yang mana hal tersebut semakin membuat Will dan perawat Song bingung dan juga cemas.
Will hanya memberikan Jungkook terapi berupa peregangan ringan, memijat beberapa bagian tubuh Jungkook yang memungkinkan, khawatir jika hari ini Jungkook tidak dalam kondisi sehat. Jungkook sendiri hanya diam sejak selesai menangis tadi, tidak berkonsentrasai pada terapinya dan hanya membiarkan Will menggerakan tubuhnya tanpa ia banyak memberi respon.
"Jungkookie" panggil perawat Song yang menemani sesi terapi Jungkook. Saat ini keluarga Jungkook tengah berada pada pembicaraan penting sehingga tidak dapat menemani.
"Hm?"
"Kita kembali ke kamar?" Tanya perawat Song saat terapi telah selesai dan Will sudah berpamitan pulang, terapi hari ini lebih singkat dari biasanya.
Jungkook mengangguk, perawat Song membantu mendorong kursi roda Jungkook untuk kembali ke kamar.
"Perawat Song, tolong bantu aku ke atas tempat tidur, aku lelah sekali" ucap Jungkook.
"Apa Jungkooie tidak enak badan? Biar saya periksa"
"Tidak perlu, aku hanya ingin istirahat"
Perawat Song mengangguk, membantu tubuh Jungkook untuk berbaring di tempat tidurnya.
"Terima kasih perawat Song" ucap Jungkook saat sudah berbaring dengan nyaman. Perawat Song membaringkan Jungkook miring dan memberi guling untuk anak itu peluk, ia juga menyangga punggung Jungkook dengan bantal.
"Sama-sama, Jungkookie bisa istirahat. Saya akan menunggu disini sembari memeriksa persediaan obat"
"Hmm"
Jungkook memejamkan mata dan mulai terlelap, ketakutan yang membayangi membuat tubuh dan fikirannya lelah.
Pelayan Song menghela nafas dan memandang cemas ke arah Jungkook, ada sedikit beban dalam dirinya karna Jungkook melarangnya untuk memberi tahu bahwa Jungkook menangis sore tadi.
Ceklek
Perawat Song menatap pintu yanng terbuka menampilkan sosok ibu dari pemilik kamar.
"Jungkookie tidur?" Tanya Sera heran
"Iya nyonya, Jungkook tidur tiga puluh menit yang lalu seusai terapi tadi"
"Dia baik-baik saja?" Tanya Sera cemas, pasalnya seusai terapi Jungkook biasanya menyelesaikan tugas yang diberikan tutornya, membaca buku atau bermain dengan Yuki di halaman. Jungkook tidak pernah tidur pada jam segini kecuali kondisi tubuhnya tengah menurun.
"Dia hanya mengeluhkan lelah dan enggan saya periksa"
Sera menghela nafas dan mengangguk, mengizinkan perawat Song untuk keluar dan beristirahat karna ia sendiri yang akan menjaga dan menemani putranya.
Insung menyusul Sera memasuki kamar Jungkook, ia juga dibuat heran saat mendapati putra bungsunya tengah tertidur sedangkan istrinya duduk di samping ranjang.
"Apa Jungkookie sakit?"
Sera menggeleng "perawat Song mengatakan bahwa Jungkook mengeluh lelah namun tidak mau di periksa. Tapi aku baru saja mengecek suhu tubuhnya dan hasilnya normal"
Insung mengagguk walau tidak menurunkan gurat cemas pada wajahnya. Ia mendekati si bungsu yang tengah terlelap dan mengecup keningnya lama.
"Jangan khawatir, aku akan berusaha menjaga Jungkook kita" ucap Insung kala mendapati wajah sang istri nampak sendu, ia membawa tubuh wanitanya untuk ia dekap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Home
FanfictionJungkook hanya ingin tempat yang ia sebut rumah juga menjadi tujuan untuk keluarganya kembali pulang. Cover by @dwiinfantriani