Insung duduk di samping tempat tidur bungsunya, mengusap surai halus putranya yang basah karna keringat. Sudah tiga hari Jungkook demam dan diare, selang infus kembali tertancap pada punggung tangan putranya untuk menjadi asupan nutrisi.
"Dia sering merasa tertekan dengan kondisi tubuhnya, akhir-akhir ini ia juga banyak melamun. Sayang, ku rasa Jungkook ingin kembali belajar karna dia nampak bosan dengan rutinitasnya" ucap Sera yang duduk di samping sang suami.
"Aku hanya khawatir ia kelelahan nantinya, aku tidak ingin menekannya kembali dengan keegoisanku" jawab Insung sembari memandangi wajah pucat si bungsu.
"Aku faham dengan kekhawatiranmu, tapi kau harus membicarakan ini dengannya" ucap Sera, sebelum sakit Jungkook sering menyinggung masalah sekolah dan belajar kepadanya.
Insung mengangguk "aku akan membicarakan ini dengan Yunho terlebih dahulu"
Insung mengusap keringat yang terus keluar dari tubuh si bungsu, suhu tubuh Jungkook tinggi dan diare hebat tiga hari ini sehingga 10 sampai 15 kali Insung harus mengganti diappersnya, namun Jungkook menolak di rawat di rumah sakit.
Dokter Yunho berkunjung setiap hari untuk memantau kondisi Jungkook dan Insung sengaja kembali mengambil cuti bekerja tiga hari ini merasa tak tega dengan keadaan bungsunya yang sangat lemas. Yoongi berada diluar kota karna urusan pekerjaan yang mendesak, dan Insung tak mengabari kepada sulungnya kondisi Jungkook karna Yoongi pasti akan sangat khawatir, lagi pula Yoongi akan pulang malam ini.
"Euungggh pa" Jungkook melenguh, matanya mengerjap terbangun dari tidur dan mendapati sang ayah yang menungguinya.
Insung segera menumpu tubuh putranya untuk minum agar Jungkook tidak dehidrasi.
Jungkook hanya minum dua teguk dan menggeleng karna merasa mual. Insung kembali membaringkan tubuh si bungsu yang sangat lemas dan panas.
"Bagaimana keadaanmu sayang?" Tanya Insung
"Lemas" jawab Jungkook lirih
"Putra papa harus sehat ya. Apa ada yang mengganggu fikiran Jungkook hm?" Tanya Insung kembali, mengingat perkataan Yunho bahwa kondisi Jungkook juga bisa terjadi jarna stres dan banyak fikiran.
Jungkook mengangguk lemah, ia rasa memang lebih baik untuk membagi beban pikirannya kepada papanya.
"Ceritakan pada papa dan mama ya, jangan menyimpannya sendiri" bujuk Insung,sementara Sera hanya menyimak.
"Kookie ingin sekolah" ungkap Jungkook tanpa berani menatap mata sang ayah. Tangannya memilin jemari Insung yang digenggamnya.
"Jungkookie ingin kembali belajar? Jungkook tidak merasa lelah jika harus berobat sambil belajar?" Tanya Insung.
"Kookie bosan, ingin belajar lagi. Ingin dapat nilai yang bagus agar bisa membanggakan papa" jawab Jungkook.
Insung merasa terharu mendengar jawaban putranya, dalam kondisi seperti ini Jungkook masih memikirkan untuk membuat bangga dirinya.
"Jungkookie selalu membanggakan di mata papa." Insung mengecup kening panas putranya menyalurkan afeksi.
"Hiks tapi ingin buat papa dan mama bangga seperti dulu. Papa dan mama pasti malu sekali jika punya putra yang bodoh dan cacat kan?" Racau Jungkook
"Hei Jungkookie, dengar papa sayang. Papa tidak pernah merasa malu memiliki Jungkookie. Jungkook putra papa tidak bodoh dan tidak cacat sayang,jangan katakan itu lagi" sanggah Insung cepat, "jika Jungkook ingin kembali belajar papa mengizinkan, papa akan mencari guru private terbaik untuk Jungkook. Tapi papa tidak ingin putra bungsu papa merasa tidak berguna dan tidak percaya diri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Home
FanfictionJungkook hanya ingin tempat yang ia sebut rumah juga menjadi tujuan untuk keluarganya kembali pulang. Cover by @dwiinfantriani