Pagi ini dilalui Sera dengan perasaan yang lebih ringan, Jungkook putra bungsunya telah tersadar dari koma sejak kemarin.
"Selamat pagi sayangnya mama" Sapa Sera saat mendapati mata bungsunya terbuka. Walaupun tatapan matanya masih nampak kosong.
"Jungkookie lapar hm? Tunggu perawat sebentar lagi ya" ucap Sera lagi sembari mengecup pipi bungsunya.
Tidak ada tanggapan Jungkook masih terdiam dengan pandangan menatap kosong ke langit-langit kamar rawatnya.
"Jungkookie,ini mama nak. Ini mama nya Jungkookie" ucap Sera, menundukan wajah menatap langsung manik bungsunya.
Jungkook menatap Sera, air mata menitik dari sudut matanya.
"Jungkookie kenapa hm? Ada yang sakit?" Tanya Sera mendapati bungsunya menangis, air mata mengalir semakin deras, demikian pula bibir Jungkook yang melengkung bergetar.
"Mama panggilkan dokter sebentar" ucap Sera
Namun Jungkook menggerakan mulut,menyebut kata mama walau dengan gerakan patah-patah dan tidak ada suara yang keluar.
Sera menangis mendekap bungsunya, Jungkook mulai merespon, mulai mengenalinya dan kini berusaha memanggilnya.
"Mama disini sayang. Mama disini" bisik Sera
"Jungkookie jangan menangis ya, nanti dada nya sakit" Sera menenangkan bungsunya mengusap lembut permukaan dada Jungkook.
Sera menciumi wajah putra bungsunya, mengusap air mata putranya. Kegiatannya berhenti saat perawat masuk membawa alat-alat untuk membersihkan Jungkook dan memberikan cairan nutrisi.
"Selamat pagi Jungkook, kita bersihkan badan dulu ya" sapa perawat tersebut.
Sera membantu perawat, menyeka tubuh putranya dengan handuk yang telah di basahi dengan air hangat. Sesekali mengajak Jungkook berbincang walau respon Jungkook hanya senyum tipis, namun hal tersebut lebih baik mengingat empay hari semenjak terbangun dari koma baru sekarang Jungkook dapat merespon.
Jungkook tidak mengerti apa yang terjadi pada tubuhnya setelah kecelakaan tersebut, yang ia rasakan sekarang adalah tubuhnya yang terasa kaku dan berat, usapan perawat dan Sera yang membersihkan tubuhnya juga tidak mampu ia rasakan, dadanya terasa sedikit nyeri, kepalanya pening dan ia tidak mampu mengeluarkan suaranya.
"Nah sudah bersih, putra mama sudag tampan" ucap Sera selesai memakaikan pakaian ganti untuk Jungkook.
"Kita makan ya" ucapnya lagi setelah sebelumnya mencium ujung hidung putranya, Jungkook memandang Sera dan tersenyum samar.
Perawat mulai mengalirkan cairan nutrisi melalui selang NGT di hidung Jungkook dan merapikan kembali setelah selesai.
"Nyonya Jeon, kami akan keluar terlebih dahulu" ucap perawat
"Ya, terima kasih perawat Song" ucap Sera mengulas senyum pada perawat di depannya yang kini meninggalkan ruang rawat Jungkook membawa troli peralatan.
"Jungkookie, bagaimana kalau kita telfon papa sebelum dokter memeriksa mu sebentar lagi?" Tanya Sera antusias
Jungkook tersenyum, dapat Sera lihat pula bola mata putra bungsunya berbinar.
Sera mengambil ponsel nya, menyambungkan panggilan video kepada Insung.
"Halo sayang?" Sapa Insung setelah nada panggil ketiga.
"Sayang, Jungkookie ingin mendengar mu" ucap Sera
"Jungkookie?" Insung nampak terkejut, walau tak bisa di pungkiri wajahnya luar biasa antusias.
Sera mengangguk, menghadapkan layar ponsel ke wajah bungsunya. Dapat Insung lihat Jungkook mengulas senyum tipis sangat manis saat wajah Insung tertangkap penglihatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back Home
Fiksi PenggemarJungkook hanya ingin tempat yang ia sebut rumah juga menjadi tujuan untuk keluarganya kembali pulang. Cover by @dwiinfantriani