part 44

6.8K 524 117
                                    

44

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

44. Persiapan Raja

...

Raja tak henti-hentinya tersenyum sedari tadi membuat orang tuanya berdecak tapi tak ayal ikut bahagia dengan apa yang di rasakan anaknya ini. Karena ini sudah h-2, Raja sudah bersiap-siap untuk hari itu, hari dimana ia akan melamar Baby untuk menjadikan Baby sebagai tunangannya.

Raja sendiri jadi tidak sabar untuk menikah. Astaga, Raja terkekeh sendiri membayangkannya.

"Udah ih, senyum, ketawa terus dari tadi, takut deh Mommy jadinya, entar Baby gak mau lagi sama kamu." Violin bergidik ngeri, memperhatikan anaknya sedari tadi.

"Apaan sih Mom, orang seneng juga. Yok lah, temenin Raja beli cincin, sama baju buat kelulusan besok." ajaknya lalu berdiri dari sofa yang ia duduki.

"Ayok, ke butik Mommy aja. Mommy siap-siap dulu, kamu tunggu disini ya."

Raja tersenyum lalu mengangguk, menaiki tangga menuju kamarnya untuk ikut bersiap.

"Bener-bener sebahagia ini gue, fuck! Baby emang segala-galanya buat gue." ucapnya sambil mengacak-acak tatanan rambutnya.

Melangkah keluar kamar lalu memanaskan mobil untuk digunakan pergi. Violin keluar dari rumah lalu menepuk punggung anaknya itu, mereka memasuki mobil lalu dengan cepat Raja menancap gas menuju mall untuk membeli cincin.

"Kamu mau emas, atau berlian?" tanya Violin sambil melihat etalase yang di penuhi dengan cincin, kalung, gelang juga lainnya.

"Kayaknya berlian deh, Mom." jawabnya, lalu tak sengaja matanya mengunci satu cincin berlian yang terlihat sangat elegant. Dengan cepat Raja meminta cincin itu untuk dikeluarkan. "Gimana, Mom? bagus kan, cocok buat Baby." ucapnya sambil melihat cincin itu dari segala sisi.

Violin mengangguk membenarkan. "Iya bagus banget lho, kamu gak mau sekalian beliin kalung atau gelang gitu?" tanya Violin setelahnya.

"Kalung udah sih, waktu Raja nembak. Kayaknya gelang aja." ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Nah yang ini aja mbak. Bagus kan, Mom?" tanyanya.

"Iya-iya, bagus juga selera kamu. Bungkus ya mbak."

"Baiklah, tunggu sebentar ya." ucap penjaga toko itu.

Mereka mengangguk lalu duduk di salah satu kursi disana, Raja mengeluarkan handphone dari saku jaketnya, membuka room chat nya dengan Baby, mereka bertukar pesan sebentar setelahnya Raja dan Violin keluar dari toko itu.

Mereka kembali kedalam mobil. Raja membuka kotak itu terlebih dahulu seraya tersenyum lebar.

"Raja gak sabar, Mom." ucapnya sambil menatap Violin yang tengah tersenyum pula.

"Mommy doain yang terbaik buat kamu sama Baby. Semoga langgeng, kalo ada masalah diselesain baik-baik, kamu jadi cowok harus dewasa, gak boleh kekanakan, kalo Baby marah, jangan balik marah, masalahnya gak bakal selesai kalo gitu." nasehat Violin.

SPOILED BABY AND HER LOVER [ᴇɴᴅ] [ᴘʀᴏꜱᴇꜱ ᴘᴇɴᴇʀʙɪᴛᴀɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang