part 48

7.2K 472 110
                                    

48

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

48. Ingin mati

play your fav sad song <3

...

Sudah tiga bungkus rokok Raja habiskan dalam kurun waktu dua hari ini, matanya bengkak, antara tak tidur atau kebanyakan menangis, lingkar mata yang menghitam karena tak tidur dan juga mata yang memerah.

Dua hari ini ia habiskan dengan keburukan, pagi di rumah untuk merokok, malam ke club untuk minum-minum sampai mabuk dan pulang di antar oleh kedua temannya.

Miris, satu kata untuk Raja.

"Stop! kamu gak boleh gini terus Raja, ini baru dua hari bagaimana jika bertahun-tahun?! kamu ingin menjadi orang gila karena putus cinta, hah!" bentak Violin.

Raja tertawa hambar mendengar ocehan yang keluar dari mulut Violin. "Gak ada yang bisa ngerti sama perasaan aku, termasuk Mommy." ucapnya dengan nada datar.

"Aku putus asa, aku ingin mati." ucapnya lalu mengepulkan asap rokoknya ke udara.

"Aku, Raja, sudah mati saat dunianya pergi." ucapnya lagi lalu mematikan rokok itu.

"Ya, ya, ya, mati." ucapnya seraya tertawa.

"Stop Ja stop! tolong dengerin Mommy sayang tolong, jangan bertingkah seperti ini, masih ada Mommy disini, jangan berfikir bahwa kamu sudah mati, jangan." ucap Violin seraya tersedu menatap malang Raja yang sudah terduduk lemas di lantai.

"Ja, tidur ya atau kamu mau makan masakan Mommy sayang?" tanya Violin seraya berjalan mendekati anaknya itu.

"Tidur, Mommy keluar." lirihnya lalu bangkit dan menuju ke atas ranjang, Violin hanya mampu menghela nafas dan mengangguk, ia beranjak pergi dari sana setelah menyelimuti tubuh Raja dan mengecup pelipis itu dengan hangat.

"Sleep tight, jagoan Mommy."

Mematikan lampu kamar itu lalu berjalan keluar dan tak lupa menutup pintu kamar itu perlahan.

"Cepat kembali Baby. Disini Raja sangat membutuhkan kamu." Violin meneteskan air matanya kembali lalu menuruni tangga satu-persatu meninggalkan kamar Raja.

Mata Raja berkilat setelah melihat Violin keluar dari kamarnya, ia kunci pintu itu dari dalam dan beranjak membuka laci nakas dan mengambil curter dari dalam sana. Ia duduk di pojok ruangan kamarnya seraya menatap sendu bingkai-bingkai foto yang tergeletak di sana. Foto dirinya dengan Baby.

Lututnya jatuh ke lantai menatap puas dengan hasil yang ia buat, darah itu terus menetes dari pergelangan tangannya yang habis ia sayat menggunakan curter.

SPOILED BABY AND HER LOVER [ᴇɴᴅ] [ᴘʀᴏꜱᴇꜱ ᴘᴇɴᴇʀʙɪᴛᴀɴ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang