Absen dulu boleh kan?
- Yang pembaca baru komen sini dong
- Yang pembaca ulang komen sini dong
Yang pembaca ulang kelihatan banget gagal move on 😂
-------
"Ayo berangkat Bang! Al udah siap nih! Al udah cantik,"
Kelima laki-laki tampan itu menoleh, menatap penampilan adik perempuan satu-satunya mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.
Gadis yang di tatap itu heran. Mengapa tatapan para mereka seperti itu padanya? Apa ada yang salah? Ia rasanya seperti di telanjangi di tatap seperti itu.Tatapan lima laki-laki tampan itu semakin menajam dan terkesan dingin yang terhunus padanya
Mendadak perasaan gadis yang di tatap itu jadi tidak enak. Ia menelan ludahnya kasar. Ia berdehem pelan mengurangi sedikit rasa takut yang mendera pada hatinya. Ia melihat penampilannya, apa penampilannya ini yang membuat mereka menatapnya seakan ingin memakannya?
"Kalian kenapa sih. Kok natap Al kayak gitu?" Gadis itu bertanya senetral mungkin menyamarkan rasa gugupnya. Namun, tak ada jawaban, mereka masih diam.
"Kenapa sih Bang! Ayo berangkat, keburu siang nanti,"
Merasa tak ada jawaban membuat gadis dengan rambut kuncir kuda itu merengut kesal pada lima laki-laki yang di sebut Abangnya itu karena tak kunjung memberikannya jawaban.
"Kita gak jadi pergi,"
Semua menatap ke arah suara. Itu suara dari Abang sulung mereka. Kenan Elandra Pramudya. Seorang CEO di salah satu perusahaan utama keluarga Pramudya.
Lelaki bertubuh tegap nan tampan itu melangkahkan kakinya kearah sofa, diikuti 4 laki-laki lain juga ikut mendudukkan dirinya di sana. Dan dengan santainya meninggalkan gadis bertubuh mungil itu yang tengah kesal. Alara namanya, lebih tepatnya Alara Gloria Pramudya.
"Loh--loh kok gitu sih Bang?! Kan kemarin kalian udah janji sama Al buat pergi ke mall," Alara merengut kesal sembari ikut melangkahkan kakinya menuju sofa tempat para Abangnya duduk.
"Kalau kamu gak ganti baju, kita gak jadi pergi,"
Jika tadi suara Kenan. Maka suara yang terdengar lebih ramah itu dari Abang keduanya, Gerald Bagaskara Pramudya. Abangnya yang berprofesi sebagai dokter.
"Loh? Kok jadi baju Al yang di salahin? Emang kenapa baju-nya, Al ?"Tanya Alara bingung. Gadis itu kembali menelisik penampilannya.
"Kurang bahan sayang," sambung Galen, Abang ketiganya. Galen Ardain Pramudya.
Abang ketiganya masih kuliah, baru semester dua di salah satu universitas ternama di Jakarta. Selain itu juga, Galen ahli dalam bidang IT membuatnya selalu dapat di andalkan untuk mencari informasi atau membobol akses perusahaan manapun.
"Pokoknya kita gak jadi pergi kalau kamu gak ganti baju dan Baby harus turutin kita," final Kenan kembali berbicara.
"Issh emang Al harus pake baju yang kek gimana sih! Perasaan baju Al udah bagus kok ini," kilahnya membela dirinya.
"Kamu sengaja mau pamer body di tempat umum?!Iya?! Pake baju kurang bahan kek gitu? Biar di liat sama cowok cowok yang ada di mall ?!"
Kenzo Alregan Pramudya. Abang keempat dari Alara kini ikut bersuara.
Alara, gadis itu sekali lagi melihat penampilannya, lagi. Ia bingung sendiri, apa yang salah, sih ? Apa salah ia hanya memakai celana jeans pendek atas lutut serta kaos biasa berlengan pendek? Apa yang salah ? Perasaan kalau telanjang bulat atau bugil itu yang salah. Ini masih biasa kok pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alara's Brothers (Telah Terbit)
Teen Fiction"Siapa sih yang gak seneng punya Abang-abang ganteng kek patung pahatan Yunani? Pinter- pinter pake banget pula, seneng banget 'kan? Ada yang perhatiin, disayangin dan di kabulin apapun keinginan kita asalkan itu baik . Tapi gak bagi gue, punya Aban...