14. Tampa Sadar

12.2K 837 52
                                    

"Abang gak punya hak atur-atur hidup Al," ucap Alara parau

Dan Ucapan itu berhasil membuat para Abangnya terkejut begitu juga dengan langkah Kenan terhenti dan berbalik menatap Alara dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Baby. Kenapa baby ngomong kayak gitu ?" tanya Galen angkat bicara

Alara tak menjawab. Ia justru  bangkit dari duduknya dan  menghapus jejak air matanya kasar menatap Abangnya dengan sorot mata memohon. Matanya masih memerah bekas air matanya serta ingus nya bercampur jadi satu .

"Ini hidup Al Bang. Abang gak berhak terlalu ikut campur urusan kehidupan Al," ucap Al seraya menatap wajah Kenan yang masih datar

"Bang. Al juga pengen rasain jadi remaja kayak umumnya, yang pergi ke mall sama temen-temen nya, yang bisa makan apapun tampa harus bilang dulu, yang bisa bergaul sama orang lain, yang punya banyak teman, ya g bisa pergi tampa di buntutin pengawal,"

"Al juga pengen Bang di kasih sedikit kebebasan. Al juga punya privasi Bang. Gak semua apa yang Al lakuin itu harus Abang tau," lnjutnya dengan sorot mata melemah.

"Kita semua lakuin ini demi kebaikan baby sendiri. Di luar sana banyak yang ngincer baby .Di luar sana banyak yang mau lukain baby .Kita cuma mau ngelindungin baby aja. Di luar sana terlalu bahaya buat kamu," ucap Galen

"Tapi gak dengan cara ngekang Al Bang! Al rasanya kek di penjara Bang kalah kayak gini. Gak di bolehin ini ,gak di bolehin itu . Dikit-dikit hukum. Dikit-dikit hukum. Al harus kasih tau Al kerjain apa ke Abang. Kalau salah sedikit Al di hukum. Al bosen bang. Al capek ! " jawab Al sedikit menaikkan nada suaranya

"Dan Abang selalu ngomong kayak gitu. Abang selalu bilang kalo banyak yang ngancem nyawa Al ,banyak yang mau lukain Al di luar sana.Dari Al kecil Abang selalu bilang kayak gitu ,dan sampai sekarang Al masih sehat-sehat aja, nyawa Al masih ada sampe sekarang," lnjutnya panjang lebar

Gadis itu berusaha meraup oksigen. Dadanya mulai terasa sedikit sakit.

"Kalian terlalu egois! Kalian terlalu ngekang Al! Terlalu batasin kehidupan Al! " Lanjutnya

Entah, keberanian dari mana Alara bisa berbicara seperti itu. Tapi ia sudah tidak tahan, ia hanya ingin mengeluarkan unek-uneknya dari dulu. Ia hanya ingin sedikit kebebasan. Ia tau, yang Abangnya lakukan ini untuk melindunginya karena keterbatasannya.

Tapi apa ini tidak terlalu berlebihan? Dengan cara mengekang hidupnya dan mengendalikan hidupnya tidak di sebut berlebihan?

Semua terdiam, tak terkecuali Kenan yang mati- matian menahan diri agar tubuhnya tak di kuasai oleh Karel. Ia tak ingin jika Karel keluar sekarang. Dan berakhir Karel akan menyakiti Alara ,ia tak ingin Karel menyaakiti Alara seperti yang sudah sudah .

Bohong jika para Abangnya ini tak sakit hati mendengar ucapan Alara.

Mereka tak menduga jika selama ini perhatian yang Mereka tunjukkan pada Alara di anggap sebagai kekangan.

Padahal semata-mata perhatian mereka selama ini untuk menjaga gadis itu dari musuh-musuh Keluarga Pramudya yang ada di mana-mana.Tapi  kenapa gadis itu menganggap nya seperti itu?

Mereka ingin marah. Tapi untuk saat ini mereka membiarkan Alara berbicara apa yang ingin dia katakan. Mereka mengerti jika Alara itu masih kekanak-kanakan dan tak bisa berpikir dewasa. Ia juga masih tak tau betapa berbahayanya di luar sana.

Sekarang yang ada di pikiran Alara  hanyalah bagaimana caranya ia bebas. Tapi para Abangnya ini tak akan membiarkan itu terjadi. Sampai kapanpun, mereka akan tetap melindungi princess meraka, yaitu Alara Gloria Pramudya. Walaupun itu dengan cara kasar sekalipun.

Alara's Brothers (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang