Happy reading ❤️
-----
"Baby ?!Ngapain di sana?!" Suara itu berasal dari Mia.
Mia tadi awalnya ingin mengecek kondisi Alara merasa waktunya sudah habis. .Namun yang ia temukan hanya masker oksigennya saja yang tergeletak di kasur.
Panik? Tentu saja .Mia kemudian bergegas mencari di mana adiknya itu. Dan sekarang ia temukan Alara di dapur sedang entah ia sedang mengerjakan apa berada di kulkas.
"Kak Mia,"lirihnya. Tubuh Alara bergetar.
"Ngapain baby di sana?! Siapa suruh baby buka masker oksigen nya?!" Tanya Mia sengit
Demi apapun Alara baru pertama kali melihat Mia semarah ini padanya. Nyalinnya benar-benar menciut sekarang, melihat tatapan tajam yang pertama kali ia lihat pada kakak perempuannya ini.
"I_itu ....anu kak...ta_di Al haus kak. Jadi Al _
"Kenapa gak panggil Abang ? Tadi Abang udah suruh kamu kalau apa-apa panggil Abang. Tekan tombol merah." potong Liam yang baru datang.
Double mampus nih !! Batin Al
Al menunduk takut. Tak berani melihat tatapan tajam kedua kakaknya itu.
"Al cuma ga mau ganggu Abang belajar," alibi Alara
"Mau Abang aduin ke Abang Kenan kalau Alara nakal?!" Ancam Liam seraya melangkahkan kakinya ke arah Alara yang masih menunduk diikuti Mia.
Al menggeleng cepat. Cepat-cepat ia berhambur keperluan Liam, menangis. Apa yang bisa Alara lakukan selain menangis?
"Gak Bang! Nggak!Jangan aduin Al Bang Al gak mau dihukum Bang." Isak Alara
"Kamu gak mau di hukum. Tapi kamu yang nakal." Ucap Liam
"Maafin Al. Jangan aduin Al."
"Siapa suruh baby nakal, hm?" Tanya Mia
"Al cuman haus Bang," kilahnya
"Emang air yanv di nakas udah abis? "Tnya Mia
Al diam. Dia tak tau jika ada air minum di nakas tadi. Alara tadi tak memperhatikannya.
"Ada gak ya tadi? Aduuuuh kalau bilang gak ada ?nanti ada, ketauan dong nanti bohongnya. Tapi, jalau bilang ada makin berabe" batin Al
"Alara? "
Alara terlonjak, ia langsung menggeleng cepat.
"Udah abis bang. Itu makanya Al ambil minum," jawabnya dengan sedikit sesenggukan
"Inget baby . Kalah baby bohong Abang juga bisa hukum baby sekarang juga. Paham?"
Al menelan salivanya susah, lantas mengangguk cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alara's Brothers (Telah Terbit)
Teen Fiction"Siapa sih yang gak seneng punya Abang-abang ganteng kek patung pahatan Yunani? Pinter- pinter pake banget pula, seneng banget 'kan? Ada yang perhatiin, disayangin dan di kabulin apapun keinginan kita asalkan itu baik . Tapi gak bagi gue, punya Aban...