26. Selangkah Lebih Dekat

12.4K 765 23
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca biar gak lupa

Seperti yg udh aku bilang . Kalo kalian mau aku double up, kalian juga mesti spam komen, oke?

Jangan jadi silent reader ya . Cuma teken Bintang ,itu aja udh berharga banget buat yg tulis cerita. Bukan buat cerita aku aja ,ini buat semua yg kalian baca .

Karena menurut mereka itu yang buat mereka merasa dihargai, oke?😁

Itung- itung upah tak ternilai 😂

Itung- itung upah tak ternilai 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damian

Happy reading ❤️

------

Alara semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Liam sembari sesenggukan. Para Abangnya yang lain masih menatap adiknya bingung. Mereka harus berbuat apa lagi untuk menenangkan adik mereka ini? Dan mereka sukses dibuat bingung plus pusing.

Bagaimana tidak bingung? Tiba-tiba saja Alara datang ke markas dengan keadaan yang sudah menangis dan langsung berhambur ke pelukan Liam. Yang membuat mereka bingung plus pusing adalah Alara tidak mau sama sekali berbicara sedikitpun dengan mereka apa alasan yang membuat nya menangis .

"Baby, Baby kenapa? Cerita sama Abang, siapa yang bikin Al nangis kayak gini sayang," ucap Kenzie yang kesekian kalinya

Tak ada jawaban. Alara masih diam sambil menangis di pelukan Liam.

"Baby, jangan gini dong. Jangan nangis terus, ntar asma Baby kambuh, itu nafasnya udah putus-putus sayang," sambung Liam

"Bin, jelasin ke Abang Baby kenapa." tanya Sean mengintimidasi

"Kalian berdua juga!" lanjut Sean pad Rey dan Rama

"Kita berdua beneran gak tau Bang, ya g terakhir Baby sama Bintang," tunjuk Rey

"Iya, Bintang suruh kita duluan ke markas soalanya mau tunggu Baby ketoilet. Jadi ya, kita duluan aja " sambung Rama diangguki Rey

Semua mata tertuju pada Bintang sekarang. Yang ditatap berusaha menelan ludahnya yang tiba-tiba terasa pahit. Tapi menurut, Bintang tatapan para Abangnya ini jauh lebih pahit. Apalagi Tatapn Abangnya itu Sean. Berasa dikuliti.

"Ya ampun ,ngeri banget astaga .Berasa mau diterkam rame-rame gua "batin Bintang

"Beneran?" tanya Sean pada Bintang

Bintang mengangguk

"Bintang emang nungguin Baby tadi pergi ketoilet.Terus balik-balik langsung nangis dan lari kesini. Beneran deh Bintang gak tau apa-apa,"jelas Bintang membela diri

Alara's Brothers (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang