Planet Gurlatan.
Yaya mendarat tepat di dalam planet itu. Planet yang sekitar 5 tahun lalu hancur dan porak poranda kini kembali meskipun penduduknya yang berkurang lantaran banyak tempat yang memang sudah tidak bisa diselamatkan, tapi sejauh ini, planet Gurlatan cukup memuaskan."Stop!" Yaya diberhentikan.
"Siapa kamu?"
"Aliya, dari planet Bumi," jawab Yaya lugas.
Salah satu penjaga di planet Gurlatan mengangguk, "Ada tujuan apa ke planet ini? Sudah menemui penjaga gerbang?"
"Mencari power sphera dan belum," ucap Yaya acuh, matanya bergulir mencari tujuannya.
"Tangkap dia!" Suara itu membuat para penduduk planet Gurlatan bersiap mengangkat pedang. Yaya menatap datar satu persatu penduduk planet Gurlatan yang mengangkat pedang pedangnya.
Mendapat reaksi seperti itu, salah satu penjaga berteriak, "LEMPARKAN PEDANG!"
"APUNGAN GRAVITI!" Tepat Yaya berucap seperti itu, semuanya terangkat ke atas.
"Lepaskan kami!" Seru mereka bersahutan.
"Lepaskan mereka!" Ucap seseorang datar, Yaya menoleh.
"Laskar Guruhan?" Tanya Yaya.
"Siapa kau?" Tanya Laskar Guruhan.
"Kenapa pertanyaannya sama semua! Saya Aliya, dari planet Bumi," ujar Yaya malas.
"Untuk apa kau datang kesini?"
Yaya melemparkan name tag TAPOPS miliknya, "Mencari data power sphera tentunya."
Laskar Guruhan mengambil name tag milik Yaya, "Dasar anak muda, tidak ada sopan santun," delik Laskar Guruhan.
"Sayangnya seluruh data power sphera di planet ini sudah diserahkan ke TAPOPS," sambung sang Laskar.
Yaya memutar bola matanya, "Komandan sialan," gumamnya agak kencang.
"Sekarang, turunkan mereka!" Perintah Laskar Guruhan, Yaya menurunkan mereka semua dari apungan graviti miliknya dengan cara melemparnya asal, sehingga banyak yang tertimpa atau bertubrukan dengan dinding dan benda lainnya.
Dengan langkah malas Yaya berjalan menuju bagian utara planet Gurlatan.
"Berhenti Aliya!" Suara Laskar Guruhan tidak membuat Yaya berhenti
" Tidak ada cara lain," Laskar Guruhan menyerang Yaya dari belakang dengan pedangnya.
"Tumbukan padu!" Yaya lantas berbalik dan menyerang balik, sampai Laskar Guruhan terlempar begitu saja.
"Maafkan saya Laskar, tapi kalian sendiri yang memaksa saya berbuat seperti ini. Saya tidak akan lama di sini dan tidak akan berbuat kekacauan, saya janji."
"Hah. Bahkan dengan seperti ini saja kau sudah membuat kekacauan, anggota TAPOPS yang tidak berguna!" Seru Laskar Guruhan.
Yaya mengedikkan bahunya acuh lalu pergi meninggalkan ratusan penduduk planet Gurlatan yang terduduk diam.
~
Pembatas kuning yang berjejer begitu banyak, dengan sekali tendang langsung menghilang dari pandangan Yaya. Yaya memejamkan matanya, menghirup oksigen yang tersalur dari baju dan jilbabnya. Ia mengedarkan pandangannya, menatap satu satu tempat yang hancur ini. Bangunan, pohon dan segala macam yang kini rata. Benar benar rata. Semuanya jadi satu, rubuh.
Yaya duduk di antara puing-puing bangunan yang rubuh, "Papa ... apa kabar? " Ujar Yaya sendirian.
"Papa, Yaya berhasil jadi superhero, seperti yang Papa minta ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia [ BoYa ] END
Teen FictionBangun tidur di kamar padahal sebelumnya di delan TV memanglah epic. Namun pernah nggak sih lo bangun tidur di negara lain, sama tiga cowo ganteng lagi!? Ini yang dialami seorang Yaya Aliya, perempuan cantik, pintar, manis, ramah dan tergolong sempu...