36 - Tak Terbelenggu Takdir

695 78 53
                                    

Mereka adalah sosok yang tak pernah terbebani oleh takdir. Sosok yang menyukai bagaimana Perempuan itu meski hanya menghembuskan nafas.

Percaya akhir bahagia kan? Sama sih , aku juga gak percaya. Eh tapi kalian percaya aja ya.

Ada fakta baru disini. Yuk pakai otaknya untuk kilas balik beberapa kejadian.

🔪🔪🔪

Dan tumbangnya 200 pasukan dalam kurun waktu tidak sampai 10 menit ditangan Retakka , adalah saksi 4 mata elang itu siap melawan Retakka.

Seperti ada api yang membara dalam hati. Menyala & berkobar sebagaimana mestinya seorang pejuang.

Mereka ber 4 berbaris , selagi Retakka menghabisi sisa pasukan.

" Kalian! Semangat , ya! "

Halilintar , Gempa , Thorn & Solar tertegun. Suara itu...

Mereka berputar kebelakang , dan sebuah cahaya sedikit menyilaukan menghadirkan 3 orang. Angin melambai , seperti ada efek slow motion , 3 orang tersenyum lebar kearah mereka.

" Semangat! Jangan meleng ya! Nanti Upan sentil jidat kalian! "

" Semangat! Nanti Blaze kasih ayam goreng yang banyak! "

" Semangat "

" Sampai jumpa lagi... Kita selalu ada didekat kalian! "

Cairan bening mulai mengalir dari ujung mata mereka. Setelah menahan rasa sakit , akhirnya tangisan itu pecah juga. Meski tak bersuara.

Taufan , Blaze & Ice kembali dalam sekejap mata. Dan kini siluet itu tak lagi terlihat.

Ada rasa sakit yang mendalam saat mereka sadar mereka tak mampu saling melindungi.

Bahkan ketika ke 3 nya mati dengan hormat , mereka belum sempat memberikan senyum terbaik pada mereka.

Ah.. Rasa sakit ini..

Menghujam tepat di jantung mereka.

Gempa adalah yang pertama kali mengusap matanya. Ia menepuk pundak Halilintar , Thorn & Solar. Membuat ke 3 nya ikut mengusap matanya.

Dan mereka kembali berbalik , yang tadinya api itu hanya berkobar dalam hati , kini mulai merambat hingga ke Iris mata mereka.

Retakka memang menang meski sendirian. Tapi nafasnya sedikit menandakan bahwa ia cukup kelelahan.

" Retakka Balak! Duri pengikat!!! "

Retakka akhirnya mengeluarkan kuasanya. Ia berubah dalam mode Balak & mulai mengarahkan tangannya pada para Elemental.

Halilintar memotong duri yang mengelilingi nya itu dengan pedang.

Sementara Thorn melompat lompat diatas duri , Gempa melempar bola tanahnya kearah Retakka.

Kini Retakka berubah kedalam mode Voltra. Ia melempar beberapa pedang kearah Elemental. Namun Solar menembakkan nya.

" Retakka Kristal! Kristal pembeku! "

Thorn berlari guna menghindar. Sayangnya ia tidak sadar ada batu & naasnya ia tersandung.

" Aw! "

" THORN!!! " Solar terbang kearah Thorn & membantunya berdiri. Retakka tersenyum sinis , ia mulai mengayunkan tangannya , mengurung 2 kakak adik itu ke dalam kristal nya.

Sequoia [ BoYa ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang