1 - Awal Mula

3.2K 157 22
                                    

"Duh ... Permisi kak, maaf," seorang perempuan yang tengah berlari di koridor kampusnya menyelak beberapa orang yang sekiranya menghalanginya berlari.

"Hai Yaya!"

"Yaya apa kabar?"

"Halo Yaya!"

Suara-suara yang memenuhi koridor kampus membuat seorang Yaya Aliya meringis dibuatnya, pasalnya kali ini ia sedang buru-buru.

"Iya ... Halo semua! Kabarku baik, aku duluan ya!" Jawab Yaya ramah. Yaya menghela nafas ketika bel berbunyi yang membuat seluruh siswa-siswi berhamburan pergi ke kelasnya masing-masing. Ia mulai menguncir rambut panjangnya sembari berlari, kaena itulah ia tidak fokus dan berakibat menabrak seseorang.

Gedubrak!

"Aduh ...!" Ringis Yaya pelan.

"Beb ... Kamu gapapa?" Yaya tersentak, ia menatap sosok laki-laki di hadapannya kemudian menoleh ke samping yang ternyata tidak ada orang lain selain dirinya.

"Maaf Kak, tadi Kakak panggil aku apa?" Tanya Yaya

"Beb, kenapa? Salah?" Yaya mengerutkan keningnya mendengar jawaban dari sosok laki-laki itu.

"BEBEKKK HAHAHAHAHAHA!" Tawanya sendirian, Yaya semakin mengerut kan keningnya, apa yang lucu?

"Duh, Kak Taufan. Jangan buru-buru dong!" Ucap seseorang yang tiba-tiba datang. "Loh? Hai Yaya!"

"Hai kak Gema!" Sapa Yaya balik.

"Yaya, udah berapa kali aku bilang? Namaku Gempa bukan Gema tau! " Gempa memandang sebal kearah Yaya. "Iya deh maaf."

"HAHAHAHAHA NAMA LO DISINI GEMA? AHAHAHAHAH APAAN TUH GEMA, GAUNG GEMA KALI? " Yaya menatap heran sosok disebelah Gempa, lagi-lagi ia bingung, dimana letak lucunya?

"Hai manis, kenal gue kan?" Tanya sosok beriris biru sapphire itu.

"Kenal, saudaranya Kak Gema kan?" Jawaban Yaya membuat Gempa menghela nafas frustasi, lagi dan lagi adik tingkatnya itu memanggil dirinya dengan sebutan "Gema."

"Yah, masa gak kenal makhluk paling ganteng seantero jagat raya ini sih! Kenalin! Taufan, makhluk hidup paling gan-"

"Eh? Astaghfirullah! Duh maaf Kak Taufan, Kak Gema, Yaya buru-buru harus pergi sekarang," sebelum adanya jawaban dari Taufan & Gempa, Yaya sudah berlari lebih dulu.

Gempa menggelengkan kepalanya pelan menatap kepergian Yaya. "Gem," panggil Taufan.

"Iya, Kak?"

"Itu ... dia?"

Gempa mengangguk perlahan sebagai jawaban atas pertanyaan Taufan.

- Sequoia -

Yaya berlari, lagi. Ia menatap sebal, kenapa kampus nya ini punya banyak koridor dan jalanan?

"Woi Yaya! Mau kemana lo? " Yaya menoleh sekilas, Ying, sahabatnya, gadis keturunan Indonesia-Malaysia-China itu ikut berlari di sampingnya.

"Markas," Jawab singkat Yaya.

"Ikutttt!" Rengek Ying membuat Yaya mendengus.

"Terserah, tanpa lo ngerengek kayak gitu, tau-tau lo ada di markas kan?" Tanya Yaya membuat Ying nyengir.

"Dadah Yaya!" Bzzzttt. Secepat kilat Ying berlari.

"Dasar Ying! Mentang-mentang punya kuasa manipulasi waktu, malah duluan," Gumam Yaya pelan

~

Sequoia [ BoYa ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang