CHAPTER 20

2.4K 248 7
                                    


"Ada apa kamu kemari nak Jason?"

"Saya ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan anak om."

"Maksudnya?"

"Saya ingin menikahi anak om."

"Kamu tahu kan kalau agama kita itu melarang dengan keras bahwa dengan agama yang berbeda, kalian tidak bisa bersatu."

"Iya saya tahu om, saya yakin nanti akan ada jalannya om."

"Tapi saya tidak ingin kamu meninggalkan agamamu hanya demi anak saya."

"Tidak om, meskipun saya ingin pindah agama itu tidak demi anak om. Itu mungkin hidayah dari Tuhan."

"Baiklah saya mengizinkan dan memberi restu pada kamu, namun tidak untuk menikah dengan anak saya sekarang. Jika kamu mendapat hidayah dari Allah SWT. Saya akan mengizinkan kamu menikahi anak saya. Mungkin untuk saat ini hanya sebatas tunangan dulu."

"Terima kasih om, karena sudah memberikan restu dan memperbolehkan saya bertunangan dengan anak om."

"Iya. Tapi kamu juga harus berbicara kepada istri saya, om dan tantenya Rania  dan mertua saya."

"Iya om saya akan berbicara pada mereka saat berkumpul dengan mereka, sekali lagi terima kasih om."

________________________________________________________________________________________________

Rania sedang memotong sayuran, ia membantu mama nya dan tantenya memasak dan ditonton oleh pamannya yang sedang mengasuh keponakannya.

"Mama, Acil Ulun handak bakisah (mama Tante aku mau cerita)"

"Apa Rania Pina serius banar (apa Rania kayaknya serius banget)"

"Iih apa nak (iya apa nak)"

"Kaini nah Ma, Cil Jason melamar Ulun. Tapi Ulun bingung soalnya kita ni beda agama kalu. Jadi Inya bapandir lwn Abah itu ti ( jadi Mah, Tan Jason ngelamar aku. Tapi aku bingung soalnya kita kan beda agama kan. Jadi dia ngomong sama papah itu)"

"Acil tih Apang ada, tesarah ikam ai lagi, nya ada haja jalannya Mun Inya serius lawan ikam ( Tante mah apa?, Terserah kamu aja, nanti bakalan ada jalannya kalau dia benar-benar serius sama kamu)"

"Hiih mama setuju lawan Acil ikam tu nah ( iya mama setuju sama Tante kamu itu)"

"Pian pang Paman, kayapa menurut pian? (Kalau Om, gimana menurut Om?)"

"Paman kada umpat-umpat nah. Itu tesarah ikam haja, Paman mendukung haja ( Om gak ikut-ikutan. Itu terserah kamunya aja, Om dukung aja."

Setelah selesai makanan yang dimasak itu di masukkan ke dalam mangkok dan piring lalu di tata di lantai. Karena meja makannya hanya untuk 6 orang dan otomatis tidak muat, jadi mereka makan di lantai.

Makan di lantai atau duduk dilantai saat sedang makan adalah kebiasaan orang Banjar karena lebih nyaman aja gitu★

Selesai makan mereka berkumpul di Ruang Tamu karena Jason bilang bahwa ada yang ingin iya bicarakan.

"Halo Om Tante Kakek Nenek nya Rania dan Mama Papanya Rania. Jadi gini saya mau minta izin dan minta restu pada kalian semua karena saya ingin menikahi Rania namun agama kita berbeda. Saya sudah berbicara dengan om Yudha tadi, bahwa beliau mengizinkan saya untuk bertunangan dulu dengan Rania namun untuk pernikahan belum waktunya, beliau bilang akan memberikan restu jika saya mendapat hidayah dari Tuhan untuk memeluk agama Islam, saya memang sedang ingin mempelajari tentang Islam. Namun itu semua karena diri saya sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan Rania. Maka dari itu saya sangat berharap jika semuanya memberikan izin dan restu pada saya untuk bertunangan dengan Rania."

MY DEAR JASON ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang