Jason menemukan orang yang bernyanyi itu. Dari kejauhan ia mengira kalau itu adalah Rania, namun saat wanita itu selesai menyanyikan lagunya oa berkata."Thank You everyone. I'm from indonesia."
Jason semakin berharap kalau itu benar-benar Rania.
Ada seseorang yang mengangkat tangan.
"Whats your name?" Teriak orang itu
"Ow.... i am? My name Alexa Seliana. You can call me Alexa."
Saat mendengar itu Jason merasa sangat kecewa.
Setelah Alexa ingin kembali ke mejanya, Jason datang menghampirinya dengan raut wajah marah,sedih dan kecewa terlihat jelas dari matanya.
"Kenapa sih Alexa lo harus ada di hidup gue. Kenapa lo harus pindah ke semarang? Kenapa? Kenapa lo gak ngadain pameran novel lo di bandung aja kampung halaman lo kenapa harus di semarang." Bentak Jason pada Alexa
Orang-orang melihat ke arah Jason dan Alexa.
"Ada apa Je, gue gak ngerti maksud lo apa?"
"Gara-gara lo. Gara-gara muka lo dan suara lo yang mirip sama Rania gue selalu berharap kalau lo itu Rania, setiap kali gue liat lo dari kejauhan gue kira lo itu Rania dan setiap kali gue denger suara lo nyanyi gue kira elo Rania." Ucap Jason sambil menunjuk-nunjuk Alexa
"Tapi kan Je."
"Udah Alexa gue harap lo sekarang dan seterusnya jangan temuin gue, pergi dari kehidupan gue, pokoknya jauhin gue. Selama lo masih ada di hidup gue, gue gak akan pernah bisa move on dari Rania dan gue gak bisa hidup dengan tenang."
"Tapi Je ini bukan salah gue kalau gue mirip sama Rania. Gue diciptain Tuhan gue kayak gini ya gue gak bisa nolak." Balas Alexa dengan membentak Jason
Jason pergi meninggalkan Alexa. Dan saat itu juga air mata Alexa jatuh karena dari kecil ia tidak penah dibentak oleh orang karena fisiknya seperti itu.
___________________________________________________________________________________
Jason kembali ke kamarnya dengan perasaan bersalah.
Ia berjalan menuju balkon kamarnya dan berteriak sekencangnya.Sekitar 15 menitan ia berdiri di balkon kamarnya. Dan saat ia ingin kembali ke dalam, matanya menangkap seseorang yang tengah menangis di balkon kamarnya yang membuat Jason semakin merasa bersalah.
Disisi lain.
Alexa kembali ke kamarnya dengan keadaan yang masih menangis. Saat ia sampai di kamarnya, tangisnya semakin menjadi-jadi. Ia berjalan menuju balkon kamarnya lalu terduduk di lantai dan menangis sejadi-jadinya serta sekencang-kencangnya.
"Apa salah gue? Gue juga gak mau kaya gini, rasanya sakit banget, gue gak pernah di bentak sama orang dari kecil karena fisik gue. Tapi kenapa kenapa?" Teriak Alexa sekencangnya
Sampai akhirnya ia mengangkat wajahnya dan meluruskan pandangannya. Ia melihat sosok Jason yang tengah berdiri menatapnya.
"Ngapain dia liat gue setelah dia bentak gue tadi di tengah orang banyak."
Alexa berdiri lalu ia masuk ke kamarnya.
~~~
Jason mendengar semua yang di katakan oleh Alexa tadi dan dia sekarang semakin merasa bersalah.
Jason mengacak rambutnya frustasi.
"Kenapa sih Je lo itu gak bisa nahan emosi lo tadi. Liat sekarang? Lo jadi nyesal kan, bego banget sih lo. Dan sekarang lo nyakitin Alexa, dia pasti jauhin gue. Akh.. kenapa jadi begini sih."
___________________________________________________________________________________
Seminggu kemudian.
Sudah seminggu juga Alexa menghindari Jason dan tidak pernah muncul di hadapan Jason.
Alexa tengah membaca buku diary itu dan ia sudah memutuskan untuk menjadikan apa yang ada di halaman berikutnya itu menjadi novel.
Alexa tengah berada di loby hotel menunggu Taxi.
Namun saat ia berjalan ingin menaiki Taxi ada seseorang yang memanggilnya dari belakang."Alexa.." teriak orang itu.
Alexa bergegas masuk ke dalam Taxi itu karena ia tahu siapa yang memanggilnya itu.
"Sir let's go. Eiffel Tower."
"Okey."
Taxi yang dinaiki Alexa jalan menuju menara Eiffel.
"Kenapa gue kayak di kejar Reintenir sih ah. Tapi kan dia yang nyuruh gue jangan ada di hidup dia lagi kenapa dia selalu panggil panggil gue sih, gue ngerasa di teror."
Disisi lain.
Jason tengah berjalan menuju loby hotel untuk menunggu Taxi yang ia panggil. Saat ia hampir sampai di loby hotel, ia melihat Alexa yang tengah berdiri di loby.
"Itu Alexa kan ya? Kayaknya dia lagi nunggu Taxi juga. Udah seminggu aja ya gue gak pernah ketemu sama Alexa padahal nginep di hotel yang sama."
"Salah gue juga sih, gara gara gue emosi dan gue bentak bentak dia di depan orang banyak."
"Lebih baik gue minta maaf sama dia. Gue gak bisa kalau begini terus terusan."Jason mempercepat Jalannya.
"Alexa...." Teriaknya Namun Alexa tidak melihat kebelakang
Dam saat itu juga Taxi Alexa datang. Ia bergegas masuk ke dalam Taxi.
"Kenapa dia buru-buru banget sih." Ucap Jason saat berdiri di tempat Alexa berdiri tadi
"Dia udah seminggu ngehindarin gue, betah banget sih."
Taxi Jason datang setelah Taxi yang di naiki Alexa hilang dari pandangannya.
Namun saat ingin naik ke dalam Taxi Jason merasa menginjak sesuatu. Lalu ia mengambilnya.
"Ini kan cincin yang di kalungin sama Alexa?"
"Gue harus balikin ke dia nanti kalau dia udah pulang."Jason naik ke dalam Taxi.
"Sir Eiffel Tower."
"Yes."
Dalam Taxi Jason memperhatikan kalung yang ada cincinnya milik Alexa sepanjang Jalan.
"Cincin apa ya ini. Kok gue familiar ya kaya pernah liat deh."
"O'on banget gue. Ya iya lah familiar kan itu di pakai Alexa tiap hari dan gue ngeliat setiap kali bareng dia. Udah ah."Jason menyimpan kalung itu dalam saku celananya.
___________________________________________________________________________________
*EIFFEL TOWER
Jason berada di dekat menara Eiffel dan teringat sesuatu.
Hai semua gimana nih seru gak kalau seru jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan cara vote ya.
Follow juga ig baru ku saidatun.ulfah diasana bakalan ada update terbaru tentang WP tulisan ku.
Bonus
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEAR JASON ( END)
Fiksi Penggemar"Kita beda agama jason, gk mungkin kita bisa bersama." "Emang kalo beda agama kenapa. Aku gak peduli meskipun kita beda agama, agama bukan alasan untuk kita tidak bisa bersama Rania." "Aku tau jason tapi apa mama dan papa kamu setuju kalau kamu sama...