🍃

3.4K 181 5
                                    

Seharusnya saat ini mereka 7 orang pemuda dengan pesona luar biasa, suara emas dalam hal rap maupun menyanyi atau dengan otak jenius mereka sedang mempersiapkan comeback selanjutnya

Di puncak karir mereka sebagai idol yang mendunia, jadwal yang padat, juga berbagai macam kontrak kerja sama dengan berbagai perushaan ternama..
Atau mungkin akan menghadiri acara-acara bergengsi, membawa pulang piala, atau tampil di luar negri membanggakan negara mereka




Yup, seharusnya....





Bukan sedang mengantri untuk masuk ke dalam gerbang sekolah
Hell!! Mereka bahkan bukan dalam umur yang bisa dikategorikan sebagai anak sekolahan berasrama terkecuali kuliah







"Hyungg, aku gugup" Taehyung memegang kaos Seokjin erat, sedari tadi lututnya lemas bahkan hampir tidak sanggup berdiri karena gugup luar biasa. Perpaduan antara semangat, bingung, takut juga penasaran

"Tenanglah! Jangan gugup" Seokjinpun sebenarnya tidak bisa berbohong kalau dirinya pun gugup. Melihat didepannya Namjoon pun sama hanya sekedar bermain dengan rumput ditanah?? Sembari beberapa kali berdehem untuk menghilangkan gugupnya

"Namjoon ahh," yang dipanggilpun berbalik ke belakang melihat salah satu hyungnya menatap dirinya sedang resah
"Nee hyung?" Mencoba menjawab se santai yang ia bisa. Uhh jika bisa memilih, namjoon akan memilih berpidato di sidang PBB dari pada hanya mengantri seperti ini



Hanya mengantri, kok gugup?







Bagaimana tidak?? Mereka sedang mengantri untuk diperiksa sebelum masuk ke Hogwarts, sekolah tempat para penyihir mempelajari berbagai mantra, dasar-lanjutan segala hal dalam dunia para penyihir

Penyihir??



Yup! Dipuncak karir mereka yang sedang melesat, mereka ditampar kenyataan bahwa sebenarnya mereka harus pergi ke -entahlah- dunia yang bahkan mereka kira sebelumnya hanya sebatas cerita fiksi di dalam novel maupun film fantasy Hollywood

Mulai dari seorang penyihir yang datang mengagetkan, mereka diundang untuk menjadi salah satu siswa di sekolah fantasy Hogwarts yang merupakan sekolah sekaligus asrama untuk para penyihir. Dan tentu saja mereka adalah muggle, mereka tidak mempunyai darah keturunan penyihir dari orang tua mereka. Mereka hanya 7 orang pemuda yang dipilih oleh Pen Of Destiny dan History Book. Nama mereka di tulis didalam buku tersebut yang membuat mereka diundang untuk menjadi salah satu murid sekolah penyihir

Awalnya  mereka tentu menolak karena hell!! Yang benar saja! Sihir?
Mana ada sihir dijaman modern? Jika yang kalian maksud sihir adalah bagaimana para seniman menciptakan hal-hal luar biasa dari kreativitas mereka mungkin akan lebih sedikit masuk akal. Lagi pula,  selama ini sihir itu tidak ada, hanya ada pesulap yang  melakukan banyak trik manipulasi mata yang secara ajaib bisa menghipnotis semua yang melihat.



Sihir dan trik itu, beda!





Hanya sebatas itu saja mereka tau tentang sihir, intinya sihir itu tidak ada.... sampai seorang pria tua muncul tepat saat mereka sedang makan malam di dorm secara tiba-tiba sudah duduk dengan santai di belakang mereka. Awalnya mereka mengira pria tua tersebut hanya tersesat atau mungkin salah satu pengurus dorm mereka yang sangat luas, sampai Wingardium LeviOsa! Pria tua yang bernama Prof. Edmund menerbangkan semangkuk penuh pasta dihadapan mereka.

Meskipun mereka tidak mau pergi karena kesibukan mereka sebagai idol benar-benar mengikat, namun bang si Hyuk yang juga turut melihat peristiwa -terbangnya mangkuk penuh pasta- di hadapannya saat makan malam, mau tidak mau harus menyetujui bahwa mereka harus pergi ke Hogwarts. Beralasan bahwa BTS akan break panjang dikarenakan mau menuntaskan wajib militer, padahal bukannya peraturan  baris-berbaris juga push up yang mereka dapatkan, melainkan cara terbang dengan sapu, juga membuat beberapa ramuan pengubah wujud.


Benar-benar gila..










"Apa kau membawa undanganmu?" Min Yoongi bertanya sambil mengayunkan undangan berwarna keemasan ditangannya. "Nee hyung, ada di tasku" Namjoon berkata sambil menunjukan tas selempang berlogo Fila miliknya..

Menunduk lagi, berpikir lagi bahwa mereka benar-benar akan belajar menjadi penyihir.. Dari Idol ternama menjadi penyihir ? Mereka serasa dipermainkan takdir
.
.
.
.
.
.
.
.







"SELAMAT DATANG CALON-CALON PENYIHIR MUDA!"
Kata sambutan membahana yang diberikan oleh salah seorang wanita tua di dalam Aula besar nan luas dari  marmer murni dan tua. Mewakili di belakangnya seperti para penguasa sekolah, ahh apa mereka guru? Dewan sekolah?
Di belakang mereka terdapat  4 barisan berbeda-beda dengan warna merah, biru, hijau, kuning . Barisan anak-anak senior diatas mereka yang sedang menantikan upacara calon murid baru.

"Selamat datang bagi kalian yang telah terpilih untuk belajar menjadi penyihir di sekolah ini, tentu kalian dipilih bukan asal-asalan.. kalian dipilih karena Pen of Destiny juga History book yang memilih kalian, untuk itu  berbahagialah kalian calon penyihir! Kalian diberi kesempatan untuk  belajar menjadi penyihir yang hebat!" Melirik satu persatu calon murid-murid baru hogwarts , matanya menelisik satu persatu dan menangkap beberapa yang menarik  perhatiannya

"Namaku Wendy, aku adalah mentor pengurus calon-calon murid baru tahun ini, juga yang bertugas dalam kelas Potions di Gryffindor dan Hufflepuff" sambil menaikan kedua alisnya, melihat reaksi calon-calon murid dihadapannya sesekali berbisik sesuatu.

"Di hadapan kalian ini merupakan Head Master, Dewan sekolah, Kepala Asrama, juga sekaligus guru-guru yang akan membimbing kalian belajar di tempat ini" sambil merentangkan tangannya, bergeser sedikit untuk memperlihatkan para dewan sekolah yang ia perkenalkan pada para murid.

"Di sekolah kita terbagi menjadi 4 Asrama.. Gryffindor yang diurus oleh Prof. Calvin" sambil menunjuk pada seorang pria paruh baya dengan ikat kepala berwarna merah, jubah panjang merah maroon sambil tersenyum pada calon murid baru. Riuh sorak anak-anak Gryffindor
"Ravenclaw yang diurus oleh Prof. Harley" menunjuk pada seorang wanita paruh baya dengan topi kerucut kusam, kacamata kotak memakai jubah biru tua sambil menampilkan smirk ke hadapan calon murid baru. Anak-anak dari Ravenclaw bersorak
"Slyterin yang diurus oleh Prof. Janskin" menunjuk seorang pria paruh baya dengan kacamata bulat, memakai kalung diunjung berbentuk ular hijau, jubah hijau lengkap dengan permata hijau berdiri sambil menundukan kepala. Anak-anak slyterin bersorak riuh
"Hufflepuff yang diurus oleh Prof. Wanda" menunjuk seorang wanita paruh baya yang berdiri dengan jubah kuning madu, memakai bandou berbentuk bunga berwarna emas sambil tersenyum dan melambaikan tangan pelan. Anak-anak Hufflepuff berteriak bersorak gembira

"Kalian akan dibagi diasrama yang sesuai dengan karakter kalian" berjalan ke arah kanan,  membuka sebuah lemari kaca dan mengeluarkan sebuah topi kerucut tua berwarna coklat "kalian akan dibagi sesuai dengan yang dikatakan sorting hat!"

"Ah! Liat wajah-wajah baru itu!" Kata Topi tua kusam di tangan prof.wendy , meskipun tidak bisa dilihat matanya dimana karena ia hanya sebuah topi kusam,  namun ia bisa melihat dan  mengeluarkan suara dengan jelas layakya orang pada umumnya.

"Aku adalah sorting hat! Setiap tahun aku akan  memutuskan para siswa baru akan masuk ke asrama mana, sesuai dengan karakter mereka yang aku akan baca" katanya sambil tersenyum aneh meskipun tidak jelas.

"Aku akan membacakan nama kalian satu persatu, majulah dan duduk dikursi ini" kata prof.wendy sambil menunjuk sebuah kursi kayu dihadapannya.

"Kalau begitu mari mulai.."







Jangan Lupa Voment💜

𝓢𝓮𝓵𝓮𝓷𝓸𝓹𝓱𝓲𝓵𝓮 𝓸𝓯 𝓗𝓸𝓰𝔀𝓪𝓻𝓽𝓼  -BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang