22. Tanggung Jawab Aurel

1.7K 211 21
                                    

Aurel duduk terpekur di sofa kamar Nagita. Dia sudah berganti pakaian, setelan piyama lengan panjang milik Nagita kini membungkus tubuhnya. Sedangkan, bikini pemberian Andika langsung Aurel buang di tempat sampah.

Di luar dugaan, Nagita ternyata menghubungi Jennifer dan Isyana, sehingga malam ini mereka berempat menginap di rumah Nagita. Aurel pun sudah menceritakan apa yang baru saja menimpanya secara lengkap.

"Minum, Rel." Nagita mengulurkan segelas cokelat hangat setelah Aurel selesai bercerita.

"Makasih, Git." Aurel menerima gelasnya dan meneguk dua kali. "Harusnya gue dengerin kalian dan kejadian ini pasti nggak akan gue alami."

"Kita juga salah, Rel." Isyana merangkul bahu Aurel. "Harusnya kita bertiga terus ngingetin lo, spending time sama lo, tapi kita malah ngejauh."

"Gue beneran bego."

"Yang penting lo belajar dari pengalaman ini, Rel. Jangan mau sama cowok yang memperlakukan elo seperti lonte. Manjain lo dengan materi supaya lo tunduk pada nafsunya," nasihat Nagita.

Aurel tertohok oleh ucapan Nagita. Mengapa baru sekarang dia menyadari kenyataan itu? Andika menganggapnya tak jauh berbeda dengan seorang pelacur, wanita penghibur. Aurel dihujani barang mewah agar dia tidak protes saat dicium, digerayangi. Jika tadi Okan tidak menolongnya.... Aurel memejamkan mata. Terlalu takut membayangkan apa yang mungkin terjadi seandainya Okan bukanlah penjual ikan yang datang untuk memasok ikan di pesta Langit.

Air mata Aurel menitik. Isyana lalu mengambil gelas cokelat dari tangan Aurel dan meletakkannya di meja. "Udah, Rel. Lupain semuanya."

"Gue malu sama Okan, Syan. Okan kehilangan duit lima puluh juta dalam sekejab, hanya karena gue."

Nagita ikut duduk dan memeluk Aurel. "Cinta Okan tulus buat lo. Gue udah ada feeling soal itu sejak dulu."

"Iya, Rel. Gue juga ngerasa begitu. Makanya gue kesel waktu lo lebih milih Kak Dika daripada Okan." Jennifer menimpali.

"Kok Okan bisa punya duit sebanyak itu ya?" Aurel menyuarakan pikirannya. Selama ini dia mengira harta Okan tidak banyak, mengingat motornya yang butut, juga keengganan Okan membelikannya barang mahal.

"Lo yang o'on, Rel. Omset jualan ikan itu gede, apalagi Okan punya kolam sendiri. Lo hitung aja, dia udah jualan ikan berapa lama. Secara dia single dan gaya hidupnya juga nggak hedon, tabungannya pasti banyak," papar Nagita.

"Terus sekarang gue harus gimana? Okan jatuh miskin gara-gara gue." Aurel lemas membayangkan tabungan Okan selama bertahun-tahun ludes seketika dan semua itu karena kebodohan Aurel.

"Kalau lo mau, kita bertiga bisa patungan ngumpulin duit buat ganti duit Okan." Jennifer menawarkan solusi.

"Gue bisa jual beberapa tas dan sepatu branded gue," sahut Nagita menyetujui usul Jenni.

Aurel tercenung lalu menggeleng. Tidak, dia tidak bisa terus-terusan merepotkan sahabat-sahabatnya. Ini saatnya dia bertanggung-jawab atas perbuatannya sendiri. "Gue nggak bisa, Git. Kalian bertiga nggak harus ikut bertanggung-jawab atas kebodohan gue. Gue harus balikin uang Okan, meskipun sedikit demi sedikit. Gue akan cari kerja."

***

Aurel benar-benar membuktikan kesungguhan ucapannya. Dia mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai kasir di minimarket Indurimart milik keluarga Nyai Haji, mantan guru mengajinya dulu. Keputusan ini tentu mencengangkan banyak pihak.

Primus dan Soraya yang paling dibuat bingung. Tiba-tiba Aurel memberitahu bahwa dia putus dengan Andika. Semua barang pemberian lelaki itu dihibahkan pada Mbak KD, istri Kang Raul Tremos. KD tentu senang. Barang-barang branded itu akan menunjang penampilannya sebagai biduan dangdut yang terkenal. Setelah itu, Aurel pun mengumumkan bahwa dia akan bekerja part time. Bagaimana orangtuanya tidak kaget? Di rumah, Aurel bahkan tidak pernah membantu mencuci piring dan sekarang mendadak Aurel ingin bekerja.

Cowok Gue Tukang Ikan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang