M. Dua

1K 149 57
                                    

TANDAI TYPO HEY!
.
.
.

"Ayo pulang bareng gue!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo pulang bareng gue!"

"Siapa lo!" teriak Prilly kesal karena ia risih juga dikejar-kejar seperti itu oleh Ali.

"Lo belahan jiwa gue pril." Ali terkekeh membuat Prilly rasanya mau muntah tapi dia akhirnya ikut terbahak. Geli sendiri.

"Gue denger, lo habis kasih pelajaran sama yang bully kakak lo ya Li?"

"Hooh. Biar mereka tahu rasa. Lo tahu nggak sih? Zaqi langsung kalah sama gue hahaha."

Prilly terdiam ketika telinganya mendengar kalimat nama Zaqi. "Ohh."

"Eh tapi gue nggak mau dianterin pulang bareng lo!"

Ali menatap Prilly tajam. "Kenapa? Dianterin sama abang ganteng malah nolak lagi."

Prilly mendengus ketika Ali mengeplak kepalanya. "Ihh Ali rese! Gue mau sama nadine aja pulangnya tahu!"

"Kenapa sih nolak terus gue ajak pulang bareng?"

"Gapapa."

"Jangan bilang lo udah ada gebetan lain kan?" tuduh Ali memincingkan matanya menyelidik.

"Dih siapa? Lagian gue nggak punya siapa-siapa yah!"

"Lo punya gue kok." jawab Ali sambil menaik turunkan alisnya membuat Prilly menahan senyumnya geli.

"Bener ya kata nadine, lo alay!"

"Bodo, yang penting lo suka kan sama gue? Udah ngaku aja."

"Najis!"

"Ohh suka."

"Amit-amit."

"Ohh imut-imut. Iya sih gue emang imut terus ngangenin juga."

"Auaahh gelap!" sahut Prilly kesal. Kenapa niat baik menunggunya berujung sial ketika bertemu Ali.

Iya, Prilly sedang menunggu Nadine, yang katanya lagi mampir sebentar ke perpustakaan.

"Hati abang udah terang kok karena neng prilly ada disini meneranginya."

Prilly menahan tawanya tanpa menatap Ali. "Lo pikir gue lampu!"

"Bukan, lo itu matahari gue pril."

"Huek... huek gue mau muntah! Sonoan ah lo gausah ngegembel teros!" Prilly mendorong-dorong bahu Ali agar menjauh.

"Eh jangan suruh gue jauh-jauh dong dari lo. Abang nggak bisa neng!"

"Lama-lama gue sumpel mulut lo pake sepatu gue ya Li! Kagak bisa diem perasaan dari tadi hih."

"Pake bibir lo aja gimana?" goda Ali membuat Prilly ingin rasanya merauk wajahnya itu.

"Nadine mana sih." gumam Prilly mulai khawatir mungkin?.

Magulo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang