M. Tujuh

688 104 13
                                    

TANDAI TYPO HEI!!!
.
.
.

Bini Ali Kemana?

Nadine memeluk tubuhnya, gadis itu menatap sebentar pada sebuah jam yang tertempel didinding kamarnya.

Tok tok tok

"Nad, apa masih butuh cuti?"

Nadine menoleh kearah pintu kamarnya, menghela nafas lalu mulai beranjak dengan jalan gontainya. Membuka pintu dan menatap mamihnya sayu.

"Nad ga mau sekolah lagi, mih."

"Why, baby?"

Nadine berlalu masuk, meninggalkan mamihnya yang langsung mengikutinya masuk.

"Nad takut sama kakak kelas Nad mih." ujarnya memeluk sang mamih dari samping. "Nad ga mau sekolah mih."

Wanita paruh baya dengan nama Keyla itu menghela nafas. Mengusap-usap punggung putrinya lembut. "Siapa yang harus mamih telpon, baby?"

"Mamih ga mau kalau kamu berhenti sekolah. Atau kamu mau pindah? Tapi mamih yakin kalau kamu pindah kamu ga mungkin ketemu kak James lagi." goda Keyla mengulum senyumnya.

Nadine menjauhkan tubuhnya dari Keyla, lalu menatap sang mamih dengan penuh tanya. "Maksud mamih?"

"Mamih telpon James ya?"

"Jangan mih."

Keyla mengangguk, "lalu kamu maunya gimana?"

"Mamih jangan pernah hubungin kak James... Oke Nad bakal sekolah."

"Loh kenapa? Kata kamu James pacar kamu kan? Ih mamih ga paham. Yaudah pokoknya mamih izinin kamu sekarang izin tapi besok masuk ya... Ntar kita laporin kelakuan kakak kelas kamu itu." Keyla berlalu meninggalkan Nadine yang terdiam.

***

"James, hari ini apa ada laporan tentang Zaqi?" itulah yang selalu James tidak sukai dihari kamis. Kepala sekolah yang sudah mempercayainya selalu meminta laporan tentang siswa-siswi yang nakal terlebih lagi Zaqi.

James menghela nafas berat. "Pak, saya sepertinya tidak bisa melanjutkan tugas ini."

"Oh James! Jangan berbicara seperti itu. Cepat katakan James. Sekolah bisa sangat kecewa jika kamu mundur menjadi keamanan siswa."

"Baik-baik. Zaqi hampir melecehkan Nadine. Sebenarnya saya tidak mau ikut campur jika dalam urusan cinta. Tapi Ali bilang Zaqi memaksa."

"Kenapa kamu baru melapor sekarang James?"

James menghela nafas kasar. "Pak, saya bilang saya mau keluar."

Laki-laki dihadapannya menggeleng pelan, "saya tidak mengizinkan! Kembali kekelasmu James."

James berlalu dengan kekecewaan. Ya, Zaqi membencinya karena 2 hal. Nadine yang menyukainya dan James yang manjadi keamanan siswa.

Bukan ingin James, tapi guru-guru sudah sepakat. Osis bertugas menertibkan siswa sementara keamanan seperti James bertugas memata-matai siswa yang dianggap sudah tercoreng nama baiknya.

***

Zaqi mengeraskan rahangnya, menghentakan pintu ruangan BK dengan keras.

Blam!

Berjalan dengan nafas yang memburu diiringi derapan langkah yang terburu-buru.

Sesaat kakinya sampai dipintu kelas laki-laki itu mengubah mimik wajahnya menjadi panik dan ketakutan.

Magulo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang