000 : Hukuman

1.1K 51 5
                                    

ALHAMDULILLAH CHAPTER "000 : HUKUMAN" SUDAH DIREVISI. TERIMAKASIH SUDAH SETIA DENGAN LESLAR LOVERS 🥰

HAPPY READING GUYS






♛┈⛧┈┈•༶  ༶•┈┈⛧┈♛



Terik matahari yang menyengat di penjuru kota, membuat udara semakin panas. Di tambah macetnya jalanan menambah polusi udara yang membuat dada terasa sesak.

Seorang gadis muda yang bertubuh ramping, memakai hijab, berkulit putih, bergigi gingsul, dan warna bibir yang alami sedang berlari dengan sangat kencang, Lestiani Andriyani—namanya, ia biasa di panggil Lesti.

Keringat di pelipis nya mengucur dengan sangat deras, dia terlambat untuk masuk ke sekolah, sesekali ia melihati pergelangan tangannya yang memakai jam tangan. Sebelum ia menyebrang jalan, ia melihat satpam sedang menutup gerbang, dengan segera ia berteriak dengan sangat kencang.

"PAAKKK!!!" teriaknya sambil melambaikan tangannya.

Samar-samar lesti melihat kening pak satpam itu mengkerut, ia menoleh ke arah lain dan beliau tidak mendengar teriakan Lesti yang lumayan kencang itu.

"PAKKK JANGAN DI TUTUP!" teriak Lesti lagi, tetap saja satpam tersebut tidak mendengar ataupun menoleh.

Lesti melihat batu krikil, tanpa aba-aba ia langsung melemparkan batunya ke arah pak satpam—dan—berhasil. Batu tersebut mengenai pagar sehingga terdengar bunyi keras yang membuat pak satpam menoleh. Lesti pun segera melambaikan tangannya kembali seraya berteriak meminta untuk tidak menutup gerbangnya.

"Pak jangan di tutup dong pak." Pinta Lesti dengan nafas yang memburu saat telah sampai di depan gerbang.

Pak satpam menggelengkan kepalanya. "Adek ini kenapa bisa terlambat?"

"Saya kesiangan pak."

Lalu pak satpam membukakan gerbangnya, dengan segera Lesti berlari menuju ke lapangan.

Lapangan basket dan voli telah terpenuhi oleh siswa-siswi SMA Merah Putih, dan sementara itu Rara, jirayut, dan putri sedang menunggu kedatangan Lesti sambil ikut berbaris di barisan yang paling belakang.

"Si Lesti kemana si?" tanya Rara sesekali matanya mengedarkan pandangannya ke penjuru arah.

"Mana putri tau," Ucap putri sambil mengangkat kedua bahunya dan memanyunkan bibirnya. Dan jirayut tidak berargumen.

Hari ini hari Senin, waktunya buk Soimah yang menjadi petugas keamanan sekolah. Guru yang galak, dan bahasa jawanya sangat medok sekali.

Lesti sedang mengendap-endap seperti maling, dia berjalan di belakang siswi-siswi yang bertugas sebagai PMR. Satu langkah lagi Lesti sudah ikut berbaris, tetapi pak Beniqno berhasil menarik belakang baju Lesti.

"Mau kemana kamu?" tanya pak Beniqno.

"E-eh, a-aku mem-mau ikut baris pak"

Pak Beniqno menghembuskan nafas panjang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Hadeh, kebiasaan!"

Tanpa menggubris perkataan Lesti yang lain, pak Beniqno langsung membawa Lesti di dekat para guru, dan Lesti di suruh menghormat selama upacara berlangsung di hadapan tiang bendera merah putih.

"Eh, itu lesti kan? Iya kan?" tanya putri seraya menoel pundak jirayut dan Rara.

"Eh, iya itu Lesti."

"Kok bisa begitu ya?" tanya jirayut, Rara dan putri hanya menggelengkan kepalanya.

Pelaksanaan upacara bendera merah putih telah berlangsung, semua berjalan dengan hikmat. Tetapi ada saja dari bagian siswa yang berisik, dan tidak menghormati para petugas upacara.

Setelah selesai melaksanakan tugas upacara, Lesti di giring oleh pak Beniqno untuk ke ruang BK sebentar, dan setelah keluar ternyata Lesti memakai kalung kardus yang bertuliskan, "Saya tidak akan terlambat lagi, jika saya terlambat saya siap untuk menjadi pengikut setia pak Beniqno".

Kini Lesti sedang berdiri di tengah lapangan, banyak siswa-siswi yang menertawakan dirinya. Sungguh malu jika kita merasakan hal yang sama seperti lesti.

Rara, jirayut dan putri langsung menghampiri lesti. Walaupun mereka sempat-sempatnya menertawakan Lesti.

"Les, kok kamu kena hukuman gini si?" tanya putri kepada lesti.

Rara memutar bola matanya dengan malas, "'kan tadi Lesti terlambat, put".

Putri hanya mengangguk-angguk kepalanya, dan jirayut hanya menatap lesti dengan perasaan iba. Tiba-tiba saja seorang lelaki yang tampan menghampiri mereka.

"Dede, kenapa kamu bisa terlambat?" tanya Rizky saat sampai di hadapan Lesti.

Ya, dia Rizky. Laki-laki tampan seantero sekolah, menjadi primadona apa lagi dia ketua basket. Selalu menjadi kebanggaan buk Iis karena Rizky selalu memenangkan perlombaan basket.

"Tadi Dede terlambat, a,"

Rizky tersenyum seraya menyodorkan sebotol minuman. "Nih, buat Dede. Kalo Dede haus minum aja"

"Makasih ya?, Udah baik".

"Kan aku pacar Dede, harus baik dong." Ucap Rizky seraya mengusap puncak kepala Lesti.

Lesti hanya tersenyum, dan bel masuk telah berbunyi. Dengan segera Rizky, Rara, jirayut, dan putri memasuki kelas masing-masing, jika Rara, jirayut, Lesti dan putri memilih jurusan Ipa, kalau Rizky, ridho, dan faul memilih jurusan IPS.

Singkat cerita, Lesti dan Rizky sudah berpacaran sejak SMP kelas tiga, dan mereka selalu bersama-sama, tetapi sering kali Lesti memergoki Rizky sedang bersama wanita lain dengan mesra. Sudah beberapa kali putus nyambung, hingga Rizky sudah berjanji tidak akan melakukannya lagi. Yah, tapi entahlah mungkin Rizky akan mengulanginya lagi, toh dia kan sama seperti laki-laki pada umumnya.

• • •

Panas yang sangat menyengat dan menyebabkan keringat di seluruh badan membuat Lesti memilih untuk berteduh dibawah pohon yang rindang di taman sekolah.

Namun, bukan hanya terik matahari yang bisa membuat hawa Lesti menjadi panas. Ya, di sana—di lapangan basket—Ketampanan Rizky dengan sangat tidak sopan menunjukkan kepada siswi-siswi yang sudah meleleh karenanya—termasuk pacar tercintanya—Lesti.

Terlihat Rizky tengah berjalan ke arah Lesti yang sedang berteduh. Senyumnya yang manis membuat Lesti tidak tahan untuk berlama-lama menatap Rizky.

"Kamu udah mainnya?" tanya Lesti langsung ketika Rizky berada di hadapannya.

"Emangnya kenapa, De? Kamu ada perlu, hmm?"

Lesti tersenyum, lalu mengelap keringat di pelipis Rizky.  "Engga kok. Cuma mau bilang, kalo kamu mau lanjut main, nanti mainnya jangan lama-lama, takut kamunya ke capean."

"Makasih udah mau jadi pacar yang setia buat aku. Dan, maafin aku, kalo aku bukan yang terbaik buat kamu, De." Ujar Rizky dengan sangat serius, membuat pipi Lesti menjadi merah merona.



♛┈⛧┈┈•༶  ༶•┈┈⛧┈♛



NOTE :
Jangan lupa untuk di follow dan berikan kritikan serta komenan yang uwuw oke 👍, di vote juga, karena vote bisa membuatku lebih bersemangat.
Yang udah gak sabar nunggu kang risol, di sabar-sabarin aja ya? Karena ini baru part 1 wkwkwkwk

Two Love One Heart (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang