25. Bucin

9.8K 479 4
                                    

Claudya memang pulang ke rumah keluarganya, tapi hanya sebentar lalu ia pergi lagi menuju ke kantornya.

Tapi sebelum itu, ia menyempatkan ke rumah sendiri untuk menengok keadaan Susi dan keluarganya yang masih tinggal di sana.

"Assalamu'alaikum, Tante," ucap Cla sambil mencium tangan mama Susi yang tengah menonton televisi.

"Wa'alaikumsalam, Cla. Kamu apa kabar?" tanya mama Susi.

"Baik, Tan. Susi belum pulang?" tanya Cla sambil duduk di samping mama Susi.

"Udah kok. Nah, tuh dia!" jawab mama Susi sambil melirik sang anak yang baru turun dari tangga.

"Hai, Sus," sapa Cla saat melihat Susi menghampirinya.

"Hai, Cla. Sorry ya, tadi gue ngasih nomor lo ke Alex. Soalnya dia bilang ada hal yang penting," ucap Susi ikut duduk di sebelah mamanya.

"Iya, nggak papa kok," balas Cla.

"Oh ya Cla, besok kita mau balik ke rumah. Nggak enak soalnya lama-lama numpang di sini," ucap Susi.

"Iya, Cla. Nggak papa kan kalau kita balik ke rumah?" tanya mama Susi memastikan Cla memperbolehkan atau tidak.

"Yaudah, terserah kalian. Tapi kalau kalian mau ke sini, kapanpun dan jam berapapun pintu rumah akan selalu terbuka untuk kalian," jawab Cla tersenyum tulus.

"Iya Cla, makasih," kata Susi.

"Oh ya, gue nggak bisa lama-lama soalnya mau ke kantor. Gue pergi dulu ya. Tan, aku pamit ya," ucap Cla.

"Hati-hati, Cla!" pesan Susi dan mamanya.

Claudya dan mobilnya melesat meninggalkan rumahnya untuk menuju ke kantor CA' Group.

---

Sesampainya di kantor, Claudya tidak langsung ke ruangannya, tapi ia ke ruangan Audi terlebih dahulu.
Cla langsung masuk, tanpa mengetuk pintu.

Tanpa diduga, ia disuguhkan dengan pemandangan dua sejoli yaitu Audi dan Angga yang tengah berpelukan.

"EKHEM!!!" dehem Cla dengan keras membuat mereka berdua refleks melepaskan pelukannya.

"Miss Cla!" pekik keduanya yang salah tingkah.

"Sorry, gue ganggu," ucap Cla menahan tawanya melihat ekspresi Audi dan Angga yang menurutnya lucu.

"Lain kali ketok pintu dulu napa," kesal Angga.

"Hehehe, maaf, Ngga," ucap Cla menyengir.

"Ada apa, Miss?" tanya Audi.

"Besok kita berangkat jam berapa?" tanya Cla langsung duduk di kursi depan Audi.

"Kita otw jam setengah 8, soalnya take offnya jam 10. Jadi, daripada telat, mendingan berangkat lebih awal," jawab Audi.

"Miss, gue boleh ikut nggak?" tanya Angga yang ikut duduk di sebelah Cla.

"Ikut ke mana?" tanya Cla pura-pura tidak mengerti maksud Angga.

"Ke Jepang lah. Gue nggak bisa lama-lama jauh dari Audi," jawab Angga dengan memelas.

"Yaelah Ngga, cuma seminggu doang kali," ucap Cla.

Jadi, Claudya ada urusan pekerjaan yang mmengharuskanya pergi ke Jepang selama seminggu dan Audi sebagai sekretaris tentu saja harus menemaninya.

"Seminggu itu lama, Miss. Kalau gue kangen gimana?" tanya Angga.

"Teknologi udah canggih, Ngga. Kalian bisa VC kek, skype kek, atau apapun itu," jawab Cla.

"Tapi Miss-"

"Udah, Ngga. Aku pergi cuma seminggu kok. Aku janji nggak bakal ngelirik cowok lain. Aku juga bakal bawain kamu oleh-oleh," sahut Audi berusaha membuat Angga mengizinkannya pergi.

"Janji nggak bakal ngelirik yang lain?" tanya Angga yang berdiri lalu mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan Audi.

"Janji, Ngga," jawab Audi yang juga ikut berdiri lalu mengaitkan jari kelingkingnya dengan Angga.

Kemudian, lelaki itu memeluk Audi dengan erat. Cla yang melihat itu langsung memutar bola matanya jengah.

Dasar bucin nggak tau tempat! Untung gue jomblo yang kuat. Batin Cla.

---

Keesokan harinya, Claudya pergi ke bandara bersama Audi, Angga, Abel, dan anak-anak Ohana lainnya.

Orang tua Cla di mana? Tidak ikut mengantar? Lalu, bagaimana cara Cla meminta izin pada orang tuanya? Apakah ia berkata jujur kalau ada urusan pekerjaan di Jepang?

Tenang-tenang! Jadi, Cla hanya mengatakan kalau ia akan ke Jepang selama seminggu bersama teman-temannya untuk berlibur. Tentu saja orang tuanya mengizinkan. Mereka tidak akan tega menolak keinginan Cla. Apalagi Cla jarang sekali meminta liburan ke luar negeri.

Lalu, bagaimana dengan sang adik? Kevan tadinya sedikit curiga, tapi Cla berusaha meyakinkan. Dengan sogokan, Cla akan membelikan oleh-oleh langsung dari Jepang.

Lalu, kenapa orang tua Cla dan Kevan tidak ada yang mengantarkan ke bandara? Hal itu dikarenakan tadi pagi mama dan papa Cla berangkat ke Surabaya, ada urusan bisnis katanya. Sedangkan Kevan, ia pergi mendaki bersama teman-teman barunya di SMA Angkasa.

Bukannya sedih keluarganya tidak bisa mengatar, justru Cla merasa senang. Karena dengan begitu tidak akan ada yang curiga saat melihat Cla bersama anak-anak Ohana.

"Nanti kalau udah landing, kamu langsung kabarin aku ya," ucap Angga yang tengah memeluk Audi.

"Iya, Ngga. Nanti aku pasti kabarin kamu," balas Audi.

"Bucin teruuussss!" cibir anak-anak Ohana.

"Bodoamat! Suka-suka gue," kata Angga.

"Ayo, Di! Bentar lagi kita take off," ajak Cla.

"Iya, Miss," ucap Audi.

"Kalian jaga diri baik-baik ya! Angga, gue nitip kantor sama Ohana. Abel, gue nitip resto. Kalian harus saling jaga. Gue nggak mau denger kabar buruk tentang kalian," pesan Cla.

"Siap, Miss! Kita pasti saling ngejaga satu sama lain."

"Iya. Miss juga hati-hati ya!"

"Jangan lupa oleh-olehnya, Miss!"

"Iya, Miss. Oleh-oleh jangan sampe lupa pokoknya!"

"Gue ke sana buat kerja, bukan buat liburan," ucap Cla.

"Sekalian nggak papa kali Miss hehe," balas salah seorang anak Ohana.

"Yaudah iya, ntar gampang lah. Kita pamit dulu ya," ujar Cla.

"Hati-hati, Miss! We love you!" ucap Ohana bersamaan, tanpa dikomando.

Cla tertawa. "I love you too, Ohana!" balasnya.

CLAUDYA : My Student, My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang