33. Wedding day

11.5K 532 0
                                    

Hari yang dinantipun tiba. Setelah akad selesai, kini kedua mempelai yaitu Claudya dan Davin sudah berada di dalam kamar hotel. Ya, jadi akad dilangsungkan di hotel agar bisa sekaligus satu tempat dengan resepsinya.

Sudah 10 menit tapi Cla dan Davin masih saling terdiam. Tak ada yang memulai percakapan di antara mereka.

Ngomong-ngomong, selama seminggu belakangan, Cla sulit sekali ditemui oleh Davin. Saat Davin mengirimkan pesan, tidak ada satupun yang dibalas olehnya. Davin berusaha bersabar. Mungkin benar kata Varrel, kalau Cla hanya butuh waktu untuk menerima perjodohan dan pernikahan ini.

Karena Claudya tidak betah dengan situasi canggung seperti ini, jadi ia memutuskan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Cla!" panggil Davin saat melihat Cla keluar dari kamar mandi.

"Hm."

"Kamu ... masih marah sama aku?" tanya Davin perlahan.

"Nggak."

"Terus kok diemin aku? Aku ada salah apa sama kamu?"

"Bukan lo yang salah."

"Terus siapa yang salah?"

"Mendingan lo mandi deh daripada banyak bacot!" seru Cla.

Davin menghela napas. "Yaudah, aku mandi dulu. Habis itu kita makan siang di luar ya," ucap Davin yang hanya dibalas deheman oleh Cla.

Saat Davin sudah masuk ke dalam kamar mandi, Claudya memutuskan untuk pergi ke restoran terlebih dahulu tanpa menunggu suaminya itu.

---

"Kak Cla!" panggil seseorang saat Cla baru saja memasukkan sesuap nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Eh, lo, Van. Ngagetin aja sih," ucap Cla agak kesal.

"Hehehe, sorry, Kak. Ngomong-ngomong, kok lo sendirian? Kak Davin ke mana?" tanya Kevan sambil duduk di depan Cla.

"Lagi mandi," jawab Cla.

"Terus lo tinggalin?"

"Heem."

"Lo sebenernya kenapa sih, Kak? Akhir-akhir ini sikap lo jadi aneh."

"Gue biasa aja."

"Lo nggak bisa bohong sama gue, Kak. Jelas-jelas gue tau ada yang lo sembunyiin. Gue ini adek lo, Kak. Kita udah hidup bareng selama belasan tahun. Kalau lo ada apa-apa, lo bisa cerita sama gue. Gue janji nggak akan ngasih tau ke siapa-siapa," ucap Kevan mengeluarkan sisi dewasanya.

"Ada banyak hal yang lo nggak tau tentang gue Van, bahkan mama sama papapun nggak tau," ujar Cla.

"Kasih tau gue apa yang lo sembunyiin. Mungkin dengan lo cerita, beban lo akan berkurang."

"Gue mau ngasih tau sesuatu sama lo. Tapi tolong, jangan sampe ada yang tau! Dan gue harap, lo nggak kecewa sama gue."

"Gue nggak pernah kecewa sama lo, Kak. Lo itu kakak gue yang paling baik. Gue sayang sama lo," ucap Kevan membuat Cla tersenyum tipis.

Meskipun Claudya dan Kevan sering bertengkar, tetapi keduanya tetaplah kakak-adik yang saling menyayangi.

"Lo inget nggak pas ada penyerangan di sekolah?" tanya Cla.

"Maksud lo yang pas Ohana nyerang Meteor?" tanya Kevan memastikan.

"Iya. Lo mau tau apa hubungan gue sama Ohana?" tanya Cla.

"Jangan bilang kalu lo-"

"Iya, gue ketua Ohana, geng motor nomor 1 di Indo. Gue ketua sekaligus pendirinya," sahut Cla dengan lirih karena takut ada yang mendengarnya.

"Lo serius, Kak?" tanya Kevan terkejut.

"Gue serius," jawab Cla.

"Nggak nyangka ternyata kakak gue yang keliatannya kalem taunya ketua geng motor. Gue jadi takut kak sama lo. Jangan-jangan lo jago bela diri ya?"

"Menurut lo? Ya kali gue ketua tapi nggak jago bela diri. Mau jadi apa anggota gue?"

"Ketua apa?" tanya seseorang yang tiba-tiba menghampiri Cla dan Kevan.

"Davin!" pekik Cla.

"Kak Davin!" pekik Kevan.

Tadi saat Davin keluar dari kamar mandi, ia tidak menemukan keberadaan istrinya. Ia mencari ke sekitar hotel sampai akhirnya menemukan Cla sedang bersama Kevan.

Davinpun segera menghampiri mereka dan ia merasa terkejut saat mendengar Cla menyebut kata ketua dan bela diri.

"Kenapa diem?" tanya Davin karena tak kunjung ada yang menjawabnya.

Claudya menatap Kevan memberikan kode agar Kevan menjaga rahasianya. Kevanpun mengerti dan mengangguk.

"Oh, itu lho, Kak. Dulu kan pas jaman sekolah, Kak Cla pengen jadi ketua bela diri. Tapi gue nggak ngizinin. Soalnya kan dia cewek, kasian kalau ntar babak belur," jawab Kevan dengan alasan masuk akalnya.

"Bener itu, Cla?" tanya Davin menatap Cla.

"Iya," singkat Cla.

"Yaudah, aku kirain apaan," ucap Davin. "Kamu udah makan?" tanya Davin kemudian setelah ia duduk di sebelah Cla.

"Ini lagi makan," jawab Cla lalu memakan makanannya lagi.

"Kalau gitu gue balik dulu ya. Nggak enak ganggu pengantin baru," ucap Kevan sambil menyengir.

"Adik laknat!" umpat Cla.

"Hehehe. Gue duluan ya, Kak," pamit Kevan lalu pergi.

"Cla!" panggil Davin membuat Cla menoleh.

"Nggak pesen makan?" tanya Cla berusaha mengalihkan pembicaraan Davin. Jujur, ia sedang tidak mau membahas apapun dengan suaminya itu.

"Oh iya, ini mau pesen," jawab Davin lalu memanggil pelayan resto.

CLAUDYA : My Student, My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang