31. The Truth Untold

13.9K 1.8K 616
                                    

Iya iya aku juga sayang kalian

Iya iya aku juga sayang kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi.. Dia Choi Renjun? Pria yang selama ini kau ceritakan?"

Wang Yiren mengalihkan tatapannya ke arah lain, kemana saja asal bukan pada raut kecewa Chenle.

"Kenapa harus dia?"

Yiren tersentak, matanya terarah pada Chenle yang wajahnya sudah memerah. "Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta, Chenle-ya."

"Apa dia menyukaimu juga?"

Yiren menunduk, gelengan kecil tercipta. "A-aku tidak tahu. Renjun tidak pernah bercerita apapun soal perasaannya."

"Kalau selama ini ternyata Renjun menyukaimu juga, bagaimana?" Chenle tidak ingin mengatakan ini tapi mulutnya sendiri yang otomatis terbuka. "Apa kau akan pergi dengannya dan meninggalkanku?"

Yiren menghela napas, panjang dan dalam. Tapi gadis cantik itu tidak menjawab, lebih tepatnya tidak tahu harus menjawab apa.

Tangan besar Chenle terulur untuk mengusak rambut panjang tunangannya, senyum paksa terulas. "Pulanglah. Aku masih ada urusan." Kemudian berbalik meninggalkan Yiren yang menatap punggung Chenle dengan sendu.

Chenle langsung memasuki mobilnya dan menyandarkan kepala dengan lunglai. Supir pribadinya tidak bertanya apapun, hanya melirik dari kaca depan lalu mulai menginjak pedal. Bukan hak-nya untuk ikut campur dalam urusan sang Tuan Muda.

Baba dan Mama terlalu sibuk bekerja. Kakak yang ia idamkan sudah bahagia dengan keluarga angkatnya. Gadis yang ia cintai malah berbalik mencintai orang lain. Chenle merasa kenyang ditinggalkan. Mungkin memang sudah takdirnya untuk selalu berada di belakang, menyaksikan punggung orang-orang yang disayanginya perlahan menjauh dan semakin tak tersentuh.

Terlalu lama melamun membuat Chenle tidak sadar jika mobil telah berhenti di depan restoran China. Sang supir menoleh ke belakang, menatap majikannya dengan kasihan.

"Tuan Muda, kita sudah sampai."

Chenle terlonjak kecil kemudian menyambar tasnya dan buru-buru turun. Langkahnya cukup berat untuk menemui sosok Renjun yang ternyata sudah sampai dan sedang menunggunya.

"Renjun-hyung."

Renjun yang sibuk dengan ponselnya langsung mendongak, senyum terulas di bibir pria yang lebih tua. Chenle duduk, tangannya meraih buku menu yang belum disentuh Renjun.

"Kita pesan makanan dulu ya."

Sepanjang makan malam, Chenle hanya berpikir bagaimana cara mengungkapkan semua. Tidak mungkin secara mendadak ia bilang jika Renjun bukanlah anak kandung keluarga Choi dan ternyata bagian yang tak diharapkan dari keluarga Zhong. Chenle sudah mempersiapkan semua di tas, surat hasil tes dan sebuah foto lusuh. Tinggal menunjukkannya saja untuk bukti lebih valid.

Choi and Choi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang