"Anak-anak sedang membuat seribu burung bangau, konon katanya bisa mengabulkan permintaan lho. Mau tahu apa? Permintaannya mudah kok, supaya kamu cepat bangun dan berkumpul bersama kita lagi."Renjun asyik bercerita pada Jaemin sembari menggenggam tangan dingin sang adik. Sudah hampir sepuluh hari sejak kecelakaan, namun tidak ada tanda-tanda si bungsu Choi membuka mata.
Ada kebiasaan baru bagi Renjun saat ini. Setelah pulang kuliah, langkahnya langsung lurus ke arah rumah sakit untuk menjaga dua adiknya. Bergantian antara Jeno dan Jaemin.
Jika menjaga Jeno, Renjun lebih banyak memberikan dukungan mental agar Jeno tidak dihantui perasaan bersalah yang amat dalam. Meyakinkan bahwa Renjun dan anggota Choi lain selalu berada di samping Jeno, kapanpun itu. Menemani Jeno terapi dan mengontrol keadaan tulangnya yang patah, atau diam-diam menyelundupkan makanan dari luar karena makanan rumah sakit sungguh hambar.
Jika menjaga Jaemin, Renjun akan mengajak sang adik berbicara meski hanya dibalas berupa dengung monitor yang mengerikan. Renjun akan menceritakan apa saja, mulai dari kegiatannya di kampus, kejadian konyol yang ia alami, sampai perkembangan Jeno dan apa yang sedang terjadi hari itu. Renjun percaya, pasien koma tetap bisa mendengar cerita orang-orang di sampingnya meski tidak bisa merespon.
Tidak lupa, Renjun menyelipkan semangat dan dukungan agar Jaemin tidak kalah oleh keadaan. Memberitahu jika keluarga Choi akan selalu dan selalu menunggu Jaemin selama apapun waktu bergulir, memberikan kebebasan pada si bungsu untuk menggunakan tidurnya selama yang ia butuhkan.
Mereka semua berjuang. Jaemin berjuang untuk hidup, Jeno berjuang untuk sembuh, Jaehyun Renjun berjuang untuk tetap kuat, dan Mama Papa berjuang untuk menanggung semua.
Renjun terus bercerita hingga lima belas menit kemudian, kali ini tentang pertemuannya dengan Yiren yang mengejutkan kemarin. Bahkan Renjun menceritakannya sambil tertawa, mengingat betapa ia terlihat seperti orang bodoh di pertemuan pertama mereka setelah sekian tahun.
"Bayangkan, kakakmu yang tampan ini terlihat seperti orang bodoh saat bertemu Yiren kemarin. Cukup Jaehyun-hyung saja yang bodoh di depan Sakura-noona, aku jangan. Ah, aku harus minta saran Jeno lain kali, bagaimana cara menjerat wanita dengan cara yang keren."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi and Choi ✔
Fiksi PenggemarKisah empat anak Choi dengan empat rupa kelakuan diluar nalar yang selalu membuat Siwon mengusap dada. "Kalau dijual, laku tidak ya?" 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲!𝐀𝐔