Kisah empat anak Choi dengan empat rupa kelakuan diluar nalar yang selalu membuat Siwon mengusap dada.
"Kalau dijual, laku tidak ya?"
𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩
𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲!𝐀𝐔
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat siang, ganteng. Kenapa masih tidur di siang hari yang sangat terik ini? Lebih baik kita keluar dan bersenang-senang, apalagi kalau dibayarin."
Jaehyun mengerang dan melempar bantal kearah Seo Johnny yang masuk kedalam kamar. Lee Taeyong mengekor di belakang, menggelengkan kepala dramatis melihat kamar sahabatnya yang cukup berantakan.
Padahal Jaehyun berencana tidur seharian mumpung tidak ada kelas, tapi dua setan jadi-jadian yang sayangnya adalah sahabatnya sejak kecil itu malah datang mengganggu tidur gantengnya.
"Get your fucking ass out!" Dengan rambut berantakan juga wajah bantal, Jaehyun terduduk dan menatap malas dua pria yang kini malah santai duduk manis di depan TV, bersiap menguasai consol game.
Tapi apakah Johnny dan Taeyong peduli? Tentu tidak.
Jaehyun merengut dan memaksakan diri bangkit untuk membasuh muka. Tidak sampai lima menit, Jaehyun keluar kamar mandi dengan keadaan segar dan rambut sedikit basah yang membuatnya extremely hot.
"Hei tuan rumah, bukankah sangat tidak sopan membiarkan tamu tanpa hidangan? Minimal sirup dingin sebagai sajian." Ini suara Johnny yang dengan santai merebahkan diri di karpet. Taeyong tertawa.
"Benar juga. Sana cepat berikan kami makanan!"
"Tamu kurang ajar." Jaehyun mendumal namun tetap turun kebawah untuk mengambil makanan pada dua manusia kurang akhlak itu.
Rumah terasa sepi tanpa kehadiran tiga cecunguk yang berstatus adiknya itu. Pun biasanya siang begini Yoona lebih memilih berada di kamar untuk menonton drama atau pergi keluar untuk perawatan cantik. Rumah hanya hidup jika sore menjelang atau ketika hari libur. Pokoknya saat-saat trio rusuh ada di rumah, terutama si kembar.
Jaehyun kembali lagi dengan makanan kecil dan tiga kaleng soda, meletakkannya dengan cukup kasar kemudian melompat indah ke kasur. Johnny dan Taeyong masa bodoh, masih asyik dengan permainan.
Ting!
Ting!
Ting!
"Itu dilihat dulu pesannya," Johnny berujar. "Takutnya ada perempuan minta pertanggungjawaban setelah hamil anakmu."
"Sembarangan."
Jaehyun mendecak kemudian meraih ponselnya yang terus berbunyi tanda pesan masuk. Matanya menatap malas layar berisi pop-up dari grup keluarga.
