Jaemin turun dari mobil dibantu Siwon yang sudah menyiapkan kursi roda sebelumnya. Tatapannya jatuh pada rumah yang sudah sangat ia rindukan.
"Welcome home, sweetheart." Siwon mengecup sekilas kening Jaemin dan mulai mendorong kursi roda untuk masuk. Yoona sudah masuk ke dalam dan Jaehyun bertugas membawakan tas-tas selama Jaemin di rumah sakit.
"I'm homeeeee!" Suara Jaemin terdengar saat melewati pintu depan. Jeno hanya mengintip dari atas, tersenyum kecil melihat wajah ceria sang kembaran.
Renjun yang ada di samping Jeno, mengusap pundak adiknya dengan lembut. Setelah kejadian dimana Jaemin tak sengaja mengucap nama Jeno, tak ada lagi pembicaraan yang tertuju pada anak ketiga Choi itu. Jaemin seakan kembali lupa dan tidak mau menerima kalimat yang membawa nama Jeno didalamnya.
Membuat Jaehyun dan Renjun semakin yakin jika sebenarnya Jaemin tidak benar-benar melupakan Jeno.
"Pelan-pelan," bisik Renjun. "Kau akan selalu menjadi rumah Jaemin, begitu juga sebaliknya."
Jeno mengangguk. Bongshik di dekapannya hanya menguap malas dan kembali mengusal dada tuan favoritnya.
Keluarga Choi sepakat untuk menempatkan Jaemin di kamarnya dan melakukan segala aktivitas di sana. Karena sulit untuk kursi roda naik turun tangga, jadi apapun yang dibutuhkan Jaemin akan diantar ke atas. Sama seperti Jeno kemarin.
Saat Siwon melangkah naik dengan Jaemin di punggungnya, Jeno langsung berlari tertatih menuju kamar dan menutup rapat pintu. Renjun hanya menggelengkan kepala lalu menghampiri ayah dan adiknya untuk menyambut.
"Welcome home!"
Jaemin sedikit memekik girang dan membuat Siwon terlonjak karena mulut anaknya tepat berada di samping telinga. "Renjunie-hyung!"
"Aih, telinga Papa langsung buta." Keluh Siwon.
Renjun memutar bola mata. "Sudah tua bukannya menjadi panutan, malah menjadi sumber kesesatan."
"Heh mulutnya!"
Jaehyun yang baru naik dengan menggotong tas-tas yang menggunung, terengah lelah. Matanya mendelik pada Renjun.
"Bantu aku, cepat!"
"Maaf, Pangeran tidak sudi membawa barang berat. Itu pekerjaan budak."
Memang semakin lama Choi Renjun semakin kurang ajar ya.
Jaehyun dengan kesal melempar salah satu tas dan sukses menubruk keras Renjun hingga tersandung ke belakang dan jatuh. Suara tawa tiga pria terdengar setelahnya. Jaehyun yang paling puas, tertawa terbahak-bahak hingga memegang perutnya. Jaemin bertepuk tangan girang dan Siwon melempar tatapan meledek.
"Argh, kekerasan dalam rumah tangga! Tidak bisa dibiarkan, aku harus melapor pada Komnas HAM!"
"Ya sudah sana." Siwon melangkah tak peduli diikuti Jaehyun yang menjulurkan lidah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi and Choi ✔
FanfictionKisah empat anak Choi dengan empat rupa kelakuan diluar nalar yang selalu membuat Siwon mengusap dada. "Kalau dijual, laku tidak ya?" 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲!𝐀𝐔