Punten, pakeeeeetttt (ala abang2 kurir)
"Dia sudah kembali dari China?"
Renjun hanya menggumam sendiri sembari meraih gitar di sudut kamar. Mendudukkan diri di kasur lalu mulai memetik senar dengan pelan.
Setelah kejadian di restoran, Renjun langsung ditarik Chenle untuk pulang. Tidak diberi kesempatan untuk sekedar menyapa sosok luar biasa cantik yang pernah (atau masih?) mengisi perasaan seorang Choi Renjun.
Renjun menoleh ke luar jendela saat rintik hujan menggapai indera rungunya. Malam ini turun hujan, padahal menurut ramalan cuaca yang ia tonton tadi pagi, setidaknya langit Seoul cerah sampai beberapa hari kedepan.
Renjun beringsut turun untuk mencapai balkon dengan tangan menenteng gitar. Saat pintu terbuka, angin dingin menyeruak masuk membuat Renjun menggigil dan membatalkan niatnya berada di balkon mengamati hujan sembari memetik gitar.
Halah sok anak indie. Kena angin dingin saja masuk angin.
Ponsel bergetar menandakan ada pesan masuk. Renjun segera membukanya dan tersenyum kecil saat chat dari Zhong Chenle terlihat di layar. Entah sejak kapan Renjun bisa sedekat ini pada sosok berisik yang sayangnya menggemaskan itu.
Blackcard Boy
|HyuuunngggYa?|
|Rabu depan tanggal meraaahh
Memang iya? |
Aku cek kalender dulu ||Beda ya Hyung dengan aku
|Kalau aku suka menghapal tanggal merahHahaha |
Iya ya tanggal merah|
Kenapa? Mau main lagi?||Iyaaa
|Tapi aku yang main kesana boleh?🥺Boleehh |
|Aku juga mengajak Jisung
|Dia semangat sekali saat aku mengajaknya bertemu Jaemin-hyungTentu saja|
Jisung kan anaknya Jaemin||Kalau aku anak siapa?
Kamu lupa orangtuamu sendiri?|
| :(
| Kukira kau mau bilang kalau aku anakmuAku belum mau punya anak |
Mengurus diri sendiri saja belum becus ||Hahahaha
|Anw, Ren-hyung sedang apa?Main gitar!|
|Ih mau lihaatt🥺🥺🥺
|Nyalakan video call nya!Tidak mau🤪 |
Penampilanku mahal ||Aku bayar berapapun deh
|Mau apa?
|Unit apartemen?
|Jet pribadi?
|Saham?
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi and Choi ✔
Fiksi PenggemarKisah empat anak Choi dengan empat rupa kelakuan diluar nalar yang selalu membuat Siwon mengusap dada. "Kalau dijual, laku tidak ya?" 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲!𝐀𝐔