21. Never Let You Go

16.5K 2.1K 387
                                    

"Cukup parah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup parah."

Jaehyun menggeleng kala mendengar pernyataan dr. Do Kyungsoo, teman Siwon sekaligus dokter spesialis di rumah sakit tersebut. Yang secara kebetulan menangani dua anak kembar Choi.

"Apanya?" Meski berat, tetapi Jaehyun harus tetap mendengar semuanya agar jelas. Sedangkan Renjun duduk, menenggelamkan wajahnya pada telapak tangan namun telinga mendengar jelas.

"Dua adikmu sama-sama memiliki luka yang cukup parah. Aku sudah melakukan rontgen dan khawatir akan hasilnya, dilihat dari luka luar yang didapat si kembar." Kyungsoo memperlihatkan beberapa lembar rontgen pada Jaehyun. "Berhubung orangtuamu belum sampai, aku akan menyampaikan hasilnya padamu dahulu."

Jaehyun mengangguk, memejamkan sedikit matanya untuk menguatkan batin serta mental. Ia harus kuat untuk seluruh adik-adiknya.

"Pertama, punya Jeno." Kyungsoo menunjuk satu lembar. "Bagian dadanya terbentur terlalu keras karena menghantam setir. Ada lebam di bagian luar yang membengkak karena dua tulang rusuk yang patah. Tapi beruntung tidak mengenai fungsi organ dalam. Untuk efeknya, adikmu akan mengalami masalah dalam hal pernapasan dan harus ditopang alat bantu pernapasan untuk sementara."

Baru satu diagnosa dan Jaehyun rasanya lemas sekali.

"B-bukankah harusnya Jeno terlindung airbag?"

Kyungsoo mengangkat alis. "Jaehyun, tabrakan yang dialami adikmu tidak cukup mampu membuat sensor airbag menyala karena berasal dari samping dan belakang mobil. Harusnya kau tahu saat polisi menjelaskannya tadi."

Jaehyun menggeleng kecil. Ia belum mendengar cerita dari Renjun karena anak itu masih terlihat syok dan belum ingin menceritakan ulang.

"Kulanjutkan," Kyungsoo menunjuk lembar lain. "Untuk patah tulang lain, Jeno mengalaminya di kaki sebelah kiri. Asumsiku, ini terjadi karena kakinya terjepit diantara jok dan badan mobil."

Renjun menutup telinganya. Ia sebenarnya tidak ingin mendengar, tetapi ia harus.

"Lalu Jaemin," Ada jeda sedikit dari Kyungsoo yang membuat pikiran Jaehyun semakin berantakan. "Bisa kukatakan, dia yang terburuk."

Renjun mendongak dan langsung berdiri, menatap Kyungsoo dengan nyalang meski binarnya menyedihnya. "Apa maksudnya?"

"Tangan kanannya patah dan kepalanya terbentur hebat karena posisi yang tidak menguntungkan saat kecelakaan terjadi. Akan ada pemeriksaan lebih lanjut pada bagian kepala Jaemin karena ditakutkan ada gegar otak atau lebih parahnya pendarahan otak. Tapi itu bukan bagian terburuknya."

Jaehyun mencengkram erat ujung kemejanya. Jika cedera kepala bukan bagian terburuk, lalu apa lagi?

"Sebelumnya aku ingin bertanya," Kyungsoo kembali meneliti hasil rontgen Jaemin. "Apa Jaemin pernah mengalami cedera punggung sebelumnya?"

Choi and Choi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang