Junjun.

973 66 3
                                    


Revised

.

.

.


Nata dan Danan adalah perwujudan cerminan dari bocah kembar tak seiras, hanya saja mereka tidak dilahirkan di waktu yang bersamaan. Meskipun mereka berdua memiliki jarak lahir kurang lebih hanya sekitar lima belas bulan, tidak jarang juga mereka saling beradu mulut dan bertengkar tentang banyak hal tetapi pada akhirnya mereka akan kembali bersama sama. Saudara memang akan selalu begitu.

Di sabtu sore ini mereka berdua berjalan pulang menuju ke rumah selepas pergi bermain seperti biasanya. Tapi kali ini mereka pulang dengan membawa kawan baru yang nantinya ingin mereka rawat dirumah, Danan bertemu dengan seekor anak kucing bertubuh kecil yang ditinggal oleh induknya. Nata juga setuju untuk membawa anak kucing itu pulang dan akan membantu adiknya meminta ijin untuk diperbolehkan merawat anak kucing itu.

"Junnn, laper ya jun?" ucapnya sambil membawa anak kucing itu dalam gendongannya

"Kok Jun sih Nan? Siapa bilang kucingnya cowok."

"Siapa bilang kucingnya cewek?"

"Ya makanya jangan dinamain dulu, nanti aja tanya sama mama itu cewek apa cowok."

"Eh mbak, nanti lek gak dibolehin mama pelihara Jun gimana. Dulu kan mama udah pernah gak ngebolehin."

"Udah tenang, nanti kita ngomongnya berdua biar dibolehin---gantian dong Nan, aku pengen gendong." ujar Nata sambil meminta anak kucing itu

"Nanti Jun dikasih makan nasi mau gak ya?"

"Jan Jun Jan Jun! dikasih nama Popi aja Nan lucuu. Ya kan Pop? Kann Popi seneng dikasih nama Popi." ucapnya sambil mencolek colek perut si kucing

"Nanti kalo kucingnya cowok namanya Jun, kalo cewek Popi ya berarti?" tanya Danan meminta persetujuan

"Kalo cowok dipanggil Junjun aja ya Nan..?"

"Sippp." ucap Danan menyetujui

"Nanti Popi tidur dimana nih, kalo dikamar pasti gak dibolehin sama mama."

"Junjun suruh tidur di sofa depan tv aja."

"Kalo gak boleh juga gimana?"

"Yaudah tanya aja bolehnya dimana, wes gausah bingung Nat."

"Ck, aku ini mbak mu Nan, gausah Nat Nat!"

"Hiii nggondokan..."

Danan adalah adik yang bertingkah seperti adik adik kebanyakan, menyebalkan. Danan akan selalu merasa Nata memiliki kedudukan sama dengannya. Karena jarak umurnya, mereka tumbuh besar bersama tanpa melihat salah satu dari diri mereka tumbuh jauh lebih besar lebih dulu.

Jauh di dalam lubuk hatinya mereka saling menyayangi satu sama lain. Mereka hampir selalu melakukan semua kegiatan anak anak seumurannya bersama. Dari hati terdalamnya Danan akan selalu menjadikan Nata sebagai seorang teman dan bukannya seorang kakak yang harusnya sedikit lebih dihormati.

Partner HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang