Mingyu sudah bisa menebak bagaimana reaksi Wonwoo ketika bertemu dengan Minwoo keesokan harinya setelah keadaan dirinya sendiri sudah cukup membaik.
"Hei, tidak apa-apa. Lihat, anak kita sekarang bisa tidur dengan nyenyak. Itu artinya kondisi tubuhnya sudah berangsur membaik." hibur Mingyu sebelum tangis Wonwoo pecah.
Wonwoo mengangguk.
Itu hanya demam tinggi yang kerap terjadi akhir-akhir ini karena pengaruh cuaca yang tidak menentu.
Secara keseluruhan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, karena selama berada disini Minwoo dirawat dengan sangat baik oleh dokter dan para perawat.
Pagi ini demam sang anak sudah turun, jika tidak nanti sore, mungkin besok pagi Minwoo sudah bisa keluar dari rumah sakit.
"Irene Noona akan tiba nanti siang."
"Irene Noona pulang?" Wonwoo cukup terkejut mendengar kabar dari suaminya itu.
"Iya.. Aku sudah menceritakan semuanya pada Irene Noona, jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi."
"Tapi, Gyuㅡ"
"Kami ini keluargamu, Wonwoo-ya. Tolong libatkan kami juga ketika kau sedang mengalami kesulitan. Bukankah segala sesuatu akan menjadi lebih ringan jika dilakukan bersama-sama?" sela Mingyu.
Satu alasan yang membuat Wonwoo ingin menyelesaikan masalah ini sendirian adalah karena dia tidak ingin menambah beban Irene yang tengah mempersiapkan acara pernikahannya bersama Junmyeon bulan depan.
"Aku malu.." gumam Wonwoo menunduk sedih.
"Bukan salahmu." hibur Mingyu.
"...jika kali inipun kau berhasil menutupinya, tidak ada jaminan mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dikemudian hari. Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena masih terlalu muda, tapi Irene Noona bisa melakukannya."
"Maaf karena sudah menyembunyikan masalah ini darimu." ucap Wonwoo menyesal.
"Aku merasa sangat buruk sekali karena sudah menempatkan suamiku pada keadaan yang sulit, juga menelantarkan anak kita. Aku bukan ibu yang baik.."
"Jangan bicara seperti itu. Kau istri dan ibu yang baik bagi kami."
"Sekarang aku percaya dan tidak perlu lagi merasa khawatir. Jika suatu hari nanti aku yang akan pergi ke akhirat terlebih dahulu, Minu akan tetap aman dan bahagia bersama ayahnya."
"Kau mulai lagi?ㅡaku tidak suka ketika kau sudah bicara seperti ini." rengek Mingyu.
Tapi Wonwoo menyukai pelukan Mingyu ini, hangat dan menenangkan.
"Ingat perkataanku ini! Jika hal itu sampai terjadi, aku mengijinkanmu untuk menikah lagi, tapi pastikan dia adalah seseorang yang bisa merawatmu dengan baik karena kau orang yang cukup ceroboh, juga orang tersebut harus tulus menyayangi Minu sepenuh hati."
"Tidak ada orang yang seperti itu kecuali kau. Pokoknya aku tidak akan menikah lagi. Cukup sekali seumur hidup, denganmu."
Jika sudah melakukan percakapan yang mendalam seperti ini, rasanya Mingyu ingin menangis saja.
Janji,
Setelah ini dia tidak akan bandel lagi.
Apa yang Wonwoo katakan selama ini juga untuk kebaikannya, jadi Mingyu akan mulai mencoba untuk mendengarkan semua perkataan sang istri.
"Hanya jangan ulangi lagi, yang seperti ini hanya akan menimbulkan kesalahpahaman diantara kita berdua.. Sekalipun itu masalah sepele, kau bisa menceritakan semuanya padaku." ucap Mingyu.
"Iya, janji.." balas Wonwoo.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Baby, Minu-ya.. | MEANIE (Completed) ✓
FanfictionSequel dari Harta, Tahta, Wonwoo-ya..