26

5.5K 584 3
                                    

Irene tampak begitu antusias menyambut kelahiran baby Youra, wanita itu bahkan sudah mulai menyiapkan kebutuhan bayinya sejak berusia lima bulan didalam kandungan.

Irene tampak begitu antusias menyambut kelahiran baby Youra, wanita itu bahkan sudah mulai menyiapkan kebutuhan bayinya sejak berusia lima bulan didalam kandungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu tanggal dua puluh lima di bulan Februari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari itu tanggal dua puluh lima di bulan Februari.

Pada akhirnya Irene bisa bertemu secara langsung dengan sosok yang sudah lama dia nantikan.

Wonwoo bersyukur dia bisa melewati proses tersebut sekali lagi didalam hidupnya.

Meskipun tetap saja pada awalnya dia tidak bisa menyingkirkan pikiran buruk tentang dirinya yang mungkin tidak akan bisa selamat.

Semua itu tidak lepas dari peran sang suami yang memberikan banyak sekali dukungan, serta wajah terakhir Minwoo yang menatap Wonwoo khawatir sebelum dia masuk ke dalam ruang bersalin.

Juga bayangan tentang Irene yang sudah berjuang keras untuk sembuh dari penyakitnya demi bisa segera bertemu dengan sang putri.

Semua itu adalah sumber kekuatan bagi Wonwoo.

Pukul tiga lewat sebelas menit dini hari tadi, tangis kencang bayi perempuannya mengakhiri perjuangan Wonwoo hari ini.

Sementara di luar Irene dan Junmyeon menangis terharu, Minwoo dengan manis mencoba untuk menghibur keduanya, bahkan memberikan cemilan coklat favoritnya agar Irene bisa merasa lebih baik.

"Youra tidak mau berhenti menangis, Minu akan berikan coklat ini untuknya nanti." jawab Minwoo ketika Irene bertanya tentang sisa coklat yang sengaja Minwoo simpan di kantong celananya.

Mendengar itu, Leeteuk yang turut serta hadir disana tidak bisa menahan senyumnya.

"Hanya Leeteuk haraboji yang bahagia disini." gumam Minwoo.

"Tuan Muda Kim seharusnya juga ikut merasa bahagia karena sekarang sudah bisa bertemu dengan Nona Muda Kim."

Minwoo menggeleng. "Minu ingin bertemu dengan Ibu dulu.."

"Sebentar lagi Ayah dan Ibu bersama dengan Youra pasti keluar dari sana. Tunggu sebentar ya.." hibur Junmyeon.

Minwoo menjawab dengan anggukan kecil.

Kim Youra tidak menyusahkan sama sekali, dia hanya sedikit mengerjai sang ayah dengan lahir di hari yang sama dengan kepulangan Mingyu dari luar negeri untuk urusan bisnisnya.

Sampai di kediaman Kim pada pukul tujuh malam, Mingyu yang sudah bertemu kangen dengan Minwoo, ingin menghabiskan malamnya dengan memeluk tubuh istrinya yang sudah dia rindukan karena sudah tidak bertemu selama seminggu ini.

Awalnya Wonwoo sudah pasrah, mengira jika Youra akan lahir tanpa ditemani sang ayah, karena menurut perkiraan dokter Youra akan lahir dalam waktu minggu ini.

Namun belum setengah jam mereka berbaring, Wonwoo mengejutkan Mingyu dengan mengatakan dia mendapatkan kontraksi.

Mingyu yang berniat istirahat dengan tenang malam ini, justru harus begadang diruang bersalin untuk menemani kelahiran buah hatinya.

Tidak heran, ketika pagi menjelang hingga siang hari lelaki yang telah resmi menyandang status sebagai seorang ayah dengan dua anak itu tertidur pulas, bahkan tidak terusik ketika ada beberapa orang tamu datang membesuk.

Sebelas dua belas dengan sang ayah, Minwoo ikut menyusul terbang ke alam mimpi, setelah kemarin malam ikut begadang menyambut kelahiran adik perempuannya.

Sebelas dua belas dengan sang ayah, Minwoo ikut menyusul terbang ke alam mimpi, setelah kemarin malam ikut begadang menyambut kelahiran adik perempuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dulu dengan Minu Noona tidak setakut ini." ucap Wonwoo dengan suara lirih, takut mengusik tiga sosok yang tengah tertidur di satu ruangan yang sama dengan mereka.

"Karena dia kelihatan mungil sekali.. Aku takut akan melukainya." balas Irene dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.

"...nanti aku akan minta bantuan perawat saja untuk mengajariku cara menggendong bayi dengan nyaman."

Perasaan yang sama dengan yang Wonwoo rasakan dulu saat pertama kali dia ingin menggendong Minwoo.

Mungkin karena bayi perempuan, Youra lahir dengan berat badan sedikit lebih kecil dari Minwoo.

Tapi secara keseluruhan, dia adalah bayi yang sehat.

"Junmyeon sudah dalam perjalanan untuk menjemputku pulang. Apa perlu aku membangunkan Mingyu sekarang?" tawar Irene.

Meskipun dia ingin sedikit lebih lama lagi bertahan di rumah sakit namun Irene tidak bisa melakukannya.

Kondisi tubuh yang sudah pulih tetap harus diperhatikan dengan baik, dokter sudah mewanti-wanti agar dia berhenti beraktivitas sebelum merasa lelah.

"Biarkan Mingyu tidur sedikit lebih lama lagi, Noona. Dia pasti masih lelah."

"Nanti kau sendirian disini."

"Aku bisa memanggil perawat jika membutuhkan sesuatu, jadi Noona tidak perlu merasa khawatir."

"Lihatlah kelakuan ayah dari dua anak ini. Dia bangun hanya untuk makan siang, kemudian menyapamu dan juga Youra, setelah sedikit bermain dengan Minu, dia kembali tidur lagi."

Memang dasarnya tukang tidur. Mau bagaimana lagi?

Setelah Irene pulang, Wonwoo yang merasa kesepian memutuskan untuk ikut bergabung tidur seperti suami dan anak-anaknya.

Belum lama dia terlelap, suara tangis Youra mengusiknya.

Wonwoo belum sempat membuka mata ketika Youra sudah kembali tenang. Meski begitu Wonwoo tetap akan pergi untuk melihat bayinya.

Dia menemukan Mingyu disana,

Tengah menimang Youra dengan hati-hati.

"Istirahatlah.. Sekarang giliranku untuk menjaga anak-anak." ucap Mingyu.

••••

Uri Baby, Minu-ya.. | MEANIE (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang