25

5.4K 580 5
                                    

Seiring berjalannya waktu keadaan Irene semakin membaik, wanita yang masih dalam masa pemulihan itu kini sudah mulai bisa menjalani aktifitasnya sehari-hari dengan penuh semangat.

"Bayi perempuan?"

"Iya, Noona.." balas Wonwoo.

Binar mata penuh kebahagiaan itu bisa dengan jelas mereka lihat.

Wonwoo dan Mingyu baru saja pulang dari rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dan kebetulan hari itu mereka sudah bisa melihat jenis kelamin calon bayinya.

"Noona bisa mempersiapkan nama yang cantik mulai sekarang." ucap Mingyu.

"Kim Youra.." gumam Irene.

"Youra?"

Tentu saja diantara mereka bertiga nama itu sudah tidak asing lagi.

Irene mengangguk.

"Aku memiliki dua Youra.. Satu berada di surga dan satunya lagi akan segera aku timang dalam waktu empat bulan kedepan."

"Nama yang manis.." tanggap Mingyu.

"Jika Noona suka, aku juga suka." tambah Wonwoo.

"Apa kita sudah boleh mempersiapkan sebuah kamar dengan desain yang cantik dan cat tembok berwarna pink mulai sekarang?"

Wonwoo mengangguk cepat. "Tentu saja.. Noona bisa melakukannya."

Senyum Irene mengembang sempurna.

"Nanti setelah baby Youra sudah mencapai usia delapan bulan didalam kandungan kita bisa pergi ke babyshop untuk membeli banyak baju-baju lucu dan perlengkapan bayi lainnya."

Sampai saat ini, rasanya masih seperti mimpi.

Dia dan Junmyeon akan memiliki bayi mereka sendiri, merawatnya serta melihatnya tubuh dewasa.

Namun dibalik semua itu, ada peran besar dari Mingyu dan Wonwoo.

Bukan hal mudah untuk merelakan calon anak kedua mereka, sekalipun baik Mingyu maupun Wonwoo sudah bisa menebak jika bayi mereka akan tumbuh dengan baik bersama Irene dan Junmyeon.

Keinginan untuk melakukan sesuatu yang bisa membuat Irene bahagia sudah berada dipikiran Wonwoo sejak dulu.

Hampir selama dua tahun Wonwoo memberikan pengertian pada Mingyu hingga pada akhirnya suaminya itu setuju, membiarkan calon anak kedua mereka dirawat oleh kakak perempuannya.

Sementara Minwoo, dia tau jika dia akan memiliki adik perempuan sebentar lagi.

Anak itu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan calon adiknya secara nyata.

Hingga ketika Youra sudah bisa menendang, Minwoo lebih banyak menghabiskan waktu di kamar Ayah dan ibunya, tak jarang sampai ketiduran disana.

Memaksa Mingyu harus kuat menahan hasratnya untuk tidak menerjang sang istri ditengah malam.

Bagaimanapun juga mereka pernah satu kali ketahuan, sensasinya luar biasa panas dingin dan merinding bercampur jadi satu.

Takut mata polos anak sulung mereka yang masih berusia enam tahun itu tercemar oleh kegiatan dewasa ayah dan ibunya.

Untung saja ketika pagi menjelang Minwoo yang sengaja Wonwoo tanyai apa yang membuatnya terbangun ditengah malam mengaku tidak ingat apa-apa.

Ya, sepertinya saat itu sang anak cuma sekedar ngelindur sebelum akhirnya kembali tertidur.

••••

Uri Baby, Minu-ya.. | MEANIE (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang