Untitled 45

512 91 26
                                    

Hai?
Nunggu lama ya?
Maaf ≥﹏≤









Happy reading and enjoy!

•••


Sekitar 2 minggu kamu belum ada kabar sama sekali, bahkan rumah yang kamu tinggali bersama mama Kim tampak sepi tak berpenghuni. Kalian seolah hilang bak ditelan bumi.

Teman-temanmu dan juga beberapa guru yang mengajar dikelasmu sampai sekarang juga belum mendapatkan kabar tentang keberadaanmu saat ini. apalagi Lee Felix yang sekarang menyandang status sebagai kekasihmu, dia tak kalah khawatir dengan keadaanmu saat ini. dia merasa gagal mejadi seorang kekasih karena tidak bisa menjagamu ketika kamu dalam bahaya.

"Ji," panggil seseorang yang kini sudah duduk disampingnya.

Yeji yang daritadi hanya melamun sambil memandang ke arah lapangan bola yang sedang menampilkan beberapa siswa yang sedang asik mengiring bola disana segera menatap ke arah samping, lebih tepatnya ke arah seseorang yang kini beralih menatap lapangan bola yang ada di hadapan mereka.

"mau ngapain lo kesini?" tanya Yeji ketus

"lo udah dapet kabar dari Y/n atau gak keluarganya?" tanyanya balik

"kalau pun gue tau keadaan Y/n, gue gaakan ngasih tau ke lo, Han Jisung." Jawab Yeji ketus

"lagian, ngapain lo mendadak peduli sama Y/n? Bukannya lo sendiri yang waktu itu memilih buat gak peduli lagi sama dia dan nyuruh dia buat jauhin lo tanpa sebab? Aneh lo, Han!" cerca Yeji kepada seseorang yang ada disampingnya.

"gue khawatir sama dia, Ji."

"baru sekarang?" tanya Yeji yang membuat Jisung bingung.

Yeji menoleh ke arah Jisung dan tersenyum remeh, "kenapa lo baru khawatir sekarang? Dari dulu lo kemana aja?" tanya Yeji yang kini melihat ke arah Jisung yang sedang menundukkan kepalanya.

"Oh iya! gue lupa, lo kan aslinya emang brengsek." Lanjut Yeji dan tertawa remeh.

Jisung yang mendengar ucapan Yeji tadi langsung mengarahkan pandangannya untuk melihat Yeji, sedangkan yang di pandang hanya mengangkat satu alisnya.

"kenapa? Omongan gue ada yang salah?" tanya Yeji lagi.

Jisung hanya diam dan tidak menyangkal dengan ucapan Yeji tadi. Dan sampai beberapa menit berlangsung tidak terjadi percakapan lagi antara Yeji dan juga Jisung.

Yeji yang udah muak dengan kehadiran Jisung hendak pergi dari tempat tadi, namun ucapan Jisung menghentikan langkahnya.

"Gue cinta sama Y/n." Ucap Jisung yang masih menundukkan kepalanya.

"Lucu lo!" ucap Yeji yang terdengar seperti membentak Jisung.

"terus kalo ngomong gitu ke gue, gue bakal bantu lo? lo salah, Han Jisung. Gue malah makin benci sama lo. dan jangan harap lo bisa dapetin cintanya Y/n. inget dia udah bahagia sama Felix, dan lo jangan coba-coba buat rusak kebahagiaan dia lagi demi keegoisan lo!" setelah ngomong panjang lebar Yeji pun pergi dan menyisakan Jisung yang kini makin merasa bersalah dan bingung dengan perasaannya saat ini.

– u n t i t l e d –

Keesokan harinya di jam istirahat, Ara terlihat lebih murung dari hari-hari biasanya. Sejak Y/n menghilang suasana hatinya sangat tidak baik. Tidak hanya Ara, tetapi teman-teman Y/n juga merasakan hal sama seperti yang dirasakan Ara sekarang. Ketika Somi, Heejin maupun Yeji mengajaknya berbicara, dia memilih untuk pergi dari mereka dan itu membuat ketiganya bingung dengan sikap yang ditunjukan oleh Ara.

"Ra, kalo ada masalah cerita dong, jangan diem mulu." Ucap Somi yang berusaha membujuk Ara untuk berbicara dengannya.

Ara masih terdiam enggan membalas ucapan Somi yang diajukan kepadanya.

"Ke kantin aja, Yuk!" ajak Heejin.

Sejak bel istirahat tadi memang mereka berempat masih menetap di kelas karena Ara yang sangat susah diajak ke kantin untuk makan. Biasanya dia dan Somi yang paling bersemangat ketika jam istirahat sudah berbunyi.

"kalian aja yang ke kantin. gue gak nafsu makan kalo satu meja sama seorang penghianat bermuka dua." Ucap Ara dingin dengan tatapan yang masih menghadap ke arah ponselnya.

Sedangkan ketiga temannya tadi dibuat terjekut dengan ucapan Ara yang sekiranya sedang menyindir seseorang diantara mereka.

"maksud lo apaan, Ra?" tanya Yeji

"siapa yang lo maksud Penghianat bermuka dua?" lanjut Yeji dengan raut wajah bingung.

"lo kok tiba-tiba gini sih, Ra." Ucap Somi dengan raut wajah tak kalah bingung

"lo ada masalah sama kita ya?" tanya Heejin

Ara masih terdiam, dan tak lama kemudian dia tertawa kecil yang menyebabkan ketiga temannya terheran-heran dengan perubahan sikap Ara. Bahkan beberapa teman kelas mereka yang tadi asik dengan kegiatan mereka sendiri langsung menatap ke bangku Ara dengan raut wajah kebingungan.

"Ra, lo gak kesambet 'kan?" tanya Somi yang tadi duduk disamping Ara merasa takut.

"Lihat betapa pintarnya si penghianat bermuka dua ini bermain peran." Ucap Ara dan selanjutnya dia tertawa bak orang kesetanan.

"Ara..." Panggil teman-temannya takut

Ara yang udah menahan marah sekaligus kesal langsung berdiri dari bangkunya dan langsung menatap ketiga temannya dengan tajam. Dan selanjutnya tatapan itu berhenti tepat ke arah Heejin yang terlihat terkejut ketika Ara menatapnya dengan tatapan tajam disertai smirk yang menghiasi wajahnya.


"Sandiwara lo!" tunjuk Ara tepat ke arah Heejin

"selesai sampai sini, Jeon Heejin."















Tbc


Next?
Jangan lupa vote dan komen!!

[1] UNTITLED • Han x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang